Dari Gurun Uzbekistan hingga Pantai Belitung, Film Pengin Hijrah Rekam Keindahan Alam
Rabu, 13 November 2024 - 16:04 WIB
Lawan mainnya Endy Arfian menimpali, film ini juga cocok untuk mereka yang mencari hiburan karena ada drama yang cukup menarik dalam film Pengin Hijrah. "Untuk penonton yang mau menonton dengan tujuan hiburan juga cocok banget sih," ujar Endy Arfian.
Eksekutif Produser film Pengin Hijrah Budi Yulianto Budi menyampaikan cerita asli film Ini kepada penulis, sebelum menuliskannya menjadi karya novel dan skenario film. Novel PH sebelumnya telah dirilis di Indonesia International Book Fair (IIBF) pada 26 September 2024.
Ide Cerita Rencana produksi film Pengin Hijrah semakin menguat setelah Budi datang ke Samarkan, Bukhara dan Tashken yang merupakan ibu kota Uzbekistan. Saat berada di kompleks makam Imam Bukhari itulah ada dorongan kuat untuk menuntaskan ide cerita Pengin Hijrah menjadi produksi film yang menghadirkan tiga kota Samarkan, Bukhara dan Tashken sebagai kisah dari perjalanan cinta dua anak manusia dengan latar budaya berbeda.
“Pengin Hijrah Ini berkisah tentang cinta anak muda Indonesia dan Uzbekistan dalam memahami keyakinan berhijrah. Dibalut dengan cerita romantis percintaan beda budaya. Dan okasi-lokasi produksi film di Uzbekistan ini sangat mendukung cerita filmnya,” kata Budi Yulianto saat konfrensi pers di Jakarta,belum lama ini.
Menurut Budi Yulianto yang pernah sukses lewat film Air Mata di Ujung Sajadah (3,1 juta penonton), selain Uzbekistan, Pulau Belitung dan Bogor juga menjadi latar cerita lokasi produksi film Pengin Hijrah. Jika dipersentase, sekitar 30 persen produksi berlangsung di Uzbekistan. Selebihnya produksi berlangsung di Bogor sebagai lokasi kampus tokoh utama, dan pulau Belitung yang akan menjadi lokasi asal tokoh utama.
"Belitung melengkapi visual film dengan pantai-pantainya yang eksotis. Kontras dengan Uzbekistan yang berupa dataran (gurun) dan perbukitan bercuaca subtropis-dingin," ungkapnya.
Pengin Hijrah mempercayakan Jastis Arimba sebagai sutradara, setelah sebelumnya sukses lewat film-film drama box-office. Sedangkan para pemain, melibatkan aktor dan aktris kedua negara, diantaranya Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardhana, Karina Suwandi, Nadzira Shafa. Beberapa pemeran dari Uzbekistan merupakan aktor drama panggung di Uzbekistan.
“Kami berharap lokasi produksi di dua negara, juga memudahkan proses distribusi film di negara-negara Islam di wilayah regional Asia nantinya,” tutur Budi Yulianto.
Jastis Arimba yang sudah mendatangi lokasi-lokasi produksi di Samarkan, Bukhara dan Tashken berharap cuaca di Uzbekistan akan mendukung tim produksinya. Mengingat bulan November sudah memasuki musim dingin. Suhu di lokasi syuting yang bisa mencapai 5 derajat celcius menjadi tantangan tersendiri bagi pemain dan tim produksi selama di Uzbekistan.
Film Pengin hijrah akan memulai syuting pada 14 November 2024 ini. Film drama religi produksi Sinemata Buana Kreasindo dan Multi Buana Kreasindo (MBK) Productions ini akan syuting di Bogor, Belitung dan Uzbekistan dan rencanamha, filmnya bisa dinikmati masyarakat pada 2025 mendatang.
Eksekutif Produser film Pengin Hijrah Budi Yulianto Budi menyampaikan cerita asli film Ini kepada penulis, sebelum menuliskannya menjadi karya novel dan skenario film. Novel PH sebelumnya telah dirilis di Indonesia International Book Fair (IIBF) pada 26 September 2024.
Ide Cerita Rencana produksi film Pengin Hijrah semakin menguat setelah Budi datang ke Samarkan, Bukhara dan Tashken yang merupakan ibu kota Uzbekistan. Saat berada di kompleks makam Imam Bukhari itulah ada dorongan kuat untuk menuntaskan ide cerita Pengin Hijrah menjadi produksi film yang menghadirkan tiga kota Samarkan, Bukhara dan Tashken sebagai kisah dari perjalanan cinta dua anak manusia dengan latar budaya berbeda.
“Pengin Hijrah Ini berkisah tentang cinta anak muda Indonesia dan Uzbekistan dalam memahami keyakinan berhijrah. Dibalut dengan cerita romantis percintaan beda budaya. Dan okasi-lokasi produksi film di Uzbekistan ini sangat mendukung cerita filmnya,” kata Budi Yulianto saat konfrensi pers di Jakarta,belum lama ini.
Menurut Budi Yulianto yang pernah sukses lewat film Air Mata di Ujung Sajadah (3,1 juta penonton), selain Uzbekistan, Pulau Belitung dan Bogor juga menjadi latar cerita lokasi produksi film Pengin Hijrah. Jika dipersentase, sekitar 30 persen produksi berlangsung di Uzbekistan. Selebihnya produksi berlangsung di Bogor sebagai lokasi kampus tokoh utama, dan pulau Belitung yang akan menjadi lokasi asal tokoh utama.
"Belitung melengkapi visual film dengan pantai-pantainya yang eksotis. Kontras dengan Uzbekistan yang berupa dataran (gurun) dan perbukitan bercuaca subtropis-dingin," ungkapnya.
Pengin Hijrah mempercayakan Jastis Arimba sebagai sutradara, setelah sebelumnya sukses lewat film-film drama box-office. Sedangkan para pemain, melibatkan aktor dan aktris kedua negara, diantaranya Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardhana, Karina Suwandi, Nadzira Shafa. Beberapa pemeran dari Uzbekistan merupakan aktor drama panggung di Uzbekistan.
“Kami berharap lokasi produksi di dua negara, juga memudahkan proses distribusi film di negara-negara Islam di wilayah regional Asia nantinya,” tutur Budi Yulianto.
Jastis Arimba yang sudah mendatangi lokasi-lokasi produksi di Samarkan, Bukhara dan Tashken berharap cuaca di Uzbekistan akan mendukung tim produksinya. Mengingat bulan November sudah memasuki musim dingin. Suhu di lokasi syuting yang bisa mencapai 5 derajat celcius menjadi tantangan tersendiri bagi pemain dan tim produksi selama di Uzbekistan.
Film Pengin hijrah akan memulai syuting pada 14 November 2024 ini. Film drama religi produksi Sinemata Buana Kreasindo dan Multi Buana Kreasindo (MBK) Productions ini akan syuting di Bogor, Belitung dan Uzbekistan dan rencanamha, filmnya bisa dinikmati masyarakat pada 2025 mendatang.
tulis komentar anda