12 Desa Wisata Unik di Indonesia, Nomor 3 Situs Kekayaan Dunia UNESCO
Sabtu, 23 November 2024 - 07:00 WIB
Desa Kete Kesu, yang terletak di Kampung Bonoran, Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu desa wisata yang kaya akan sejarah dan kebudayaan. Desa ini menyimpan berbagai barang peninggalan nenek moyang yang telah ada sejak 500 tahun lalu, menjadikannya daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang warisan Toraja.
Rumah-rumah tradisional di desa ini tetap mempertahankan bentuk atap khasnya yang panjang menyerupai perahu, dengan hiasan tanduk kerbau yang menjadi simbol budaya. Untuk menikmati keindahan dan warisan desa ini, wisatawan hanya perlu membayar biaya masuk sebesar Rp15 ribu per orang.
Foto/Jadesta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Desa Tablanusu, yang terletak di Kecamatan Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, menawarkan daya tarik alam yang unik dengan keindahan batu koral hitam yang tersebar di wilayahnya. Berjarak sekitar 60 km atau 2 jam perjalanan dari Kota Jayapura, desa ini dikenal dengan batu koral yang, konon, menghasilkan suara menyerupai isak tangis ketika diinjak.
Karena fenomena ini, desa ini sering disebut sebagai Desa Batu Menangis. Selain menikmati pemandangan alam, pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan seperti memancing, berenang di pantai, hingga pijat refleksi alami dengan batu koral. Meskipun tidak ada biaya masuk untuk berkunjung, pengunjung yang ingin menginap akan dikenakan biaya sekitar Rp450 ribu hingga Rp700 ribu per malam.
MG / Devina
Rumah-rumah tradisional di desa ini tetap mempertahankan bentuk atap khasnya yang panjang menyerupai perahu, dengan hiasan tanduk kerbau yang menjadi simbol budaya. Untuk menikmati keindahan dan warisan desa ini, wisatawan hanya perlu membayar biaya masuk sebesar Rp15 ribu per orang.
12. Desa Tablanusu
Foto/Jadesta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Desa Tablanusu, yang terletak di Kecamatan Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, menawarkan daya tarik alam yang unik dengan keindahan batu koral hitam yang tersebar di wilayahnya. Berjarak sekitar 60 km atau 2 jam perjalanan dari Kota Jayapura, desa ini dikenal dengan batu koral yang, konon, menghasilkan suara menyerupai isak tangis ketika diinjak.
Karena fenomena ini, desa ini sering disebut sebagai Desa Batu Menangis. Selain menikmati pemandangan alam, pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan seperti memancing, berenang di pantai, hingga pijat refleksi alami dengan batu koral. Meskipun tidak ada biaya masuk untuk berkunjung, pengunjung yang ingin menginap akan dikenakan biaya sekitar Rp450 ribu hingga Rp700 ribu per malam.
MG / Devina
Baca Juga
(dra)
tulis komentar anda