Jamaika Ingin Jadi Negara Pertama yang Lengserkan Raja Charles III
Jum'at, 20 Desember 2024 - 07:40 WIB
Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness telah vokal tentang niatnya untuk melepaskan diri dari monarki Inggris. Holness adalah perdana menteri termuda dalam sejarah negara Karibia tersebut dan berjanji untuk mengubah Jamaika dari monarki konstitusional menjadi republik selama kampanye pemilihannya.
Ia terpilih untuk memimpin pada 2016 dan mengatakan setelah menjabat bahwa pemerintahannya akan memperkenalkan RUU untuk menggantikan Ratu Elizabeth dengan "seorang presiden non-eksekutif sebagai kepala negara."
Pada Maret 2022, Holness secara langsung menyampaikan niat negaranya untuk melepaskan diri dari mahkota saat bertemu dengan Pangeran William dan Kate Middleton selama apa yang terbukti menjadi tur Karibia yang kontroversial bagi pasangan kerajaan tersebut.
Baca Juga: Mengejar Gengsi Menuai Kontroversi
"Kami sangat, sangat senang menyambut Anda dan kami berharap Anda telah menerima sambutan hangat rakyat," kata perdana menteri sebagian kepada William dan Kate.
"Ada masalah di sini, yang seperti Anda ketahui, belum terselesaikan, tetapi kehadiran Anda memberi kami kesempatan untuk menempatkan masalah tersebut dalam konteksnya, untuk menjadi pusat perhatian dan ditangani sebaik mungkin. Namun Jamaika, seperti yang Anda lihat, adalah negara yang bangga dengan sejarahnya dan sangat bangga dengan apa yang telah kami capai. Dan kami terus maju dan kami bermaksud untuk memenuhi ambisi dan takdir kami yang sebenarnya untuk menjadi negara yang mandiri, maju, dan makmur," tuturnya.
Ia terpilih untuk memimpin pada 2016 dan mengatakan setelah menjabat bahwa pemerintahannya akan memperkenalkan RUU untuk menggantikan Ratu Elizabeth dengan "seorang presiden non-eksekutif sebagai kepala negara."
Pada Maret 2022, Holness secara langsung menyampaikan niat negaranya untuk melepaskan diri dari mahkota saat bertemu dengan Pangeran William dan Kate Middleton selama apa yang terbukti menjadi tur Karibia yang kontroversial bagi pasangan kerajaan tersebut.
Baca Juga: Mengejar Gengsi Menuai Kontroversi
"Kami sangat, sangat senang menyambut Anda dan kami berharap Anda telah menerima sambutan hangat rakyat," kata perdana menteri sebagian kepada William dan Kate.
"Ada masalah di sini, yang seperti Anda ketahui, belum terselesaikan, tetapi kehadiran Anda memberi kami kesempatan untuk menempatkan masalah tersebut dalam konteksnya, untuk menjadi pusat perhatian dan ditangani sebaik mungkin. Namun Jamaika, seperti yang Anda lihat, adalah negara yang bangga dengan sejarahnya dan sangat bangga dengan apa yang telah kami capai. Dan kami terus maju dan kami bermaksud untuk memenuhi ambisi dan takdir kami yang sebenarnya untuk menjadi negara yang mandiri, maju, dan makmur," tuturnya.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda