Kementerian Kebudayaan Ajak Lestarikan Warisan Papua Lewat Festival Noken
Minggu, 22 Desember 2024 - 19:00 WIB
JAKARTA - Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) mengajak masyarakat untuk melestarikan warisan budaya Papua melalui Festival Noken yang digelar pada puncak acara Rayakan Budaya Indonesia (RAYA) di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat pada hari ini, Minggu (22/12/2024).
Noken, tas tradisional Papua yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO sejak 2012, menjadi simbol keberlanjutan dan kesadaran ekologis dalam upaya menjaga tradisi di tengah tantangan modernisasi. Sehingga Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Papua ini.
"Sudah tiga hari kegiatan RAYA ini digelar, Rayakan Budaya Indonesia. Dimulai juga dengan pameran noken yang ada di Papua. Ternyata noken juga variasinya cukup banyak. Kemudian saya ini dapat dua noken ini pada pagi hari ini," kata Fadli Zon.
"Kemudian juga ketika ada peragaan usaha dengan membuat atau dengan atribut noken juga sangat unik dan sangat cantik," lanjutnya.
Sebagai informasi, setiap tanggal 4 Desember, ditetapkan Hari Noken Sedunia. Adanya Hari Noken Sedunia sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang noken.
"Noken, yang saat ini berada dalam Daftar Perlindungan Mendesak UNESCO, menghadapi berbagai tantangan, seperti ancaman hilangnya tradisi pembuatan dan penggunaan bahan sintetis," jelasnya.
"Melalui Festival Noken Tanah Papua, kita berupaya menjadikan Noken simbol budaya yang adaptif dan berkelanjutan," lanjutnya.
Melihat fakta tersebut, Fadli Zon menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya, termasuk noken. Ini juga guna memastikan kesejahteraan yang merata di tanah Papua.
"Kita punya kewajiban untuk terus melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan," ujarnya.
"Jadi Insya Allah saya kira ke depan dengan kehadiran Kementerian Kebudayaan, budaya kita makin semarak. Semakin banyak orang Indonesia yang mencintai budaya Indonesia," tandasnya.
Noken, tas tradisional Papua yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO sejak 2012, menjadi simbol keberlanjutan dan kesadaran ekologis dalam upaya menjaga tradisi di tengah tantangan modernisasi. Sehingga Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Papua ini.
"Sudah tiga hari kegiatan RAYA ini digelar, Rayakan Budaya Indonesia. Dimulai juga dengan pameran noken yang ada di Papua. Ternyata noken juga variasinya cukup banyak. Kemudian saya ini dapat dua noken ini pada pagi hari ini," kata Fadli Zon.
"Kemudian juga ketika ada peragaan usaha dengan membuat atau dengan atribut noken juga sangat unik dan sangat cantik," lanjutnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, setiap tanggal 4 Desember, ditetapkan Hari Noken Sedunia. Adanya Hari Noken Sedunia sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang noken.
"Noken, yang saat ini berada dalam Daftar Perlindungan Mendesak UNESCO, menghadapi berbagai tantangan, seperti ancaman hilangnya tradisi pembuatan dan penggunaan bahan sintetis," jelasnya.
"Melalui Festival Noken Tanah Papua, kita berupaya menjadikan Noken simbol budaya yang adaptif dan berkelanjutan," lanjutnya.
Melihat fakta tersebut, Fadli Zon menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya, termasuk noken. Ini juga guna memastikan kesejahteraan yang merata di tanah Papua.
"Kita punya kewajiban untuk terus melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan," ujarnya.
"Jadi Insya Allah saya kira ke depan dengan kehadiran Kementerian Kebudayaan, budaya kita makin semarak. Semakin banyak orang Indonesia yang mencintai budaya Indonesia," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda