Film Janji Senja Ungkap Perjuangan Anak Petani yang Penuh Doa dan Air Mata Jadi Anggota TNI
Rabu, 08 Januari 2025 - 13:05 WIB
Maria, anak pertama dari keluarga Mama Bita dan Pak Arman yang berusia 18 tahun, bertekad membahagiakan keluarganya, yang merupakan petani sagu sederhana.
Di tengah usaha, serta perjuangannya untuk bisa lulus sekolah, tiba-tiba ayahnya meninggal dunia karena usia dan sakit akibat luka kecelakaan di kebun sagu yang tidak kunjung sembuh dan Maria pun terngiang pesan ayahnya yg sangat ingin dirinya menjadi tentara, ayahnya dulu pernah mencoba menjadi tentara namun gagal, karena baginya menjadi tentara adalah pengabdian kepada bangsa negara dan keluarga.
Hal ini membuatnya terngiang terus di telinga hingga ketika lulus sekolah, Maria bertekad untuk pergi ke kota, merantau mencari kerja sekaligus mendaftar terntara mewujudkan cita-cita ayahnya.
Maria pun harus rela meninggalkan ibunya yang hanya di temani oleh kedua adiknya yang masih kecil, dengan berat hati dan modal seadanya Mariapun berangkat ke kota atas restu ibu dan kedua adiknya,
Sementara, di rumah sejak kepergian Maria, kedua adiknya yg masih kecil terpaksa meneruskan pekerjaan ayahnya mencari sagu dan menjualnya keliling, namun perjuangan hidup semakin berat tidak jarang mereka harus makan dari bekas kasihan orang lain, tapi kesabaran dan usaha sang ibu yang semakin tua dan sakit sakitan serta atas iringan doanya, membuat Maria akhirnya bisa mendaftar tentara.
Tanpa terasa dua tahun berlalu, Maria pun mendapat kabar jika sang ibu mulai sakit sakitan, dan atas ijin serta restu dari komandan yang sangat peduli terhadap anak buahnya, Maria mendapat cuti 3 hari untuk pulang menengok ibunya.
Janji pun terpenuhi, Maria pulang disambut dengan haru dan tanggisan bahagia oleh ibunda tercinta dan kedua adiknya, namun karena usia diujung senja, selang satu hari kedatangan maria, sang ibu pun harus pergi meninggalkan Maria dan kedua adiknya dengan bahagia untuk selamanya.
Di tengah usaha, serta perjuangannya untuk bisa lulus sekolah, tiba-tiba ayahnya meninggal dunia karena usia dan sakit akibat luka kecelakaan di kebun sagu yang tidak kunjung sembuh dan Maria pun terngiang pesan ayahnya yg sangat ingin dirinya menjadi tentara, ayahnya dulu pernah mencoba menjadi tentara namun gagal, karena baginya menjadi tentara adalah pengabdian kepada bangsa negara dan keluarga.
Hal ini membuatnya terngiang terus di telinga hingga ketika lulus sekolah, Maria bertekad untuk pergi ke kota, merantau mencari kerja sekaligus mendaftar terntara mewujudkan cita-cita ayahnya.
Maria pun harus rela meninggalkan ibunya yang hanya di temani oleh kedua adiknya yang masih kecil, dengan berat hati dan modal seadanya Mariapun berangkat ke kota atas restu ibu dan kedua adiknya,
Sementara, di rumah sejak kepergian Maria, kedua adiknya yg masih kecil terpaksa meneruskan pekerjaan ayahnya mencari sagu dan menjualnya keliling, namun perjuangan hidup semakin berat tidak jarang mereka harus makan dari bekas kasihan orang lain, tapi kesabaran dan usaha sang ibu yang semakin tua dan sakit sakitan serta atas iringan doanya, membuat Maria akhirnya bisa mendaftar tentara.
Tanpa terasa dua tahun berlalu, Maria pun mendapat kabar jika sang ibu mulai sakit sakitan, dan atas ijin serta restu dari komandan yang sangat peduli terhadap anak buahnya, Maria mendapat cuti 3 hari untuk pulang menengok ibunya.
Janji pun terpenuhi, Maria pulang disambut dengan haru dan tanggisan bahagia oleh ibunda tercinta dan kedua adiknya, namun karena usia diujung senja, selang satu hari kedatangan maria, sang ibu pun harus pergi meninggalkan Maria dan kedua adiknya dengan bahagia untuk selamanya.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda