Profil 3 Artis yang Menghina Tuhan di Golden Globe 2025 sebelum Kebakaran Dahsyat Los Angeles
Senin, 13 Januari 2025 - 14:28 WIB
2. Profil Karla Garcia Gascon
Karla Sofía Gascon atau Karla Garcia Gascon adalah aktris Spanyol. Dia telah mengembangkan bagian dari kariernya di Amerika, menampilkan dalam film komedi The Noble Family (2013) dan Narcoseries El Senor de los Cielos.Gascóon yang lahir pada 31 Maret 1972 di Alcobens ini memutuskan untuk mengejar karier akting dan meraih gelar dari ECAM. Kemudian bekerja di London pada seri BBC untuk belajar bahasa Spanyol dan di Milan menyuarakan boneka untuk pertunjukan anak-anak.
Dia muncul di opera sabun harian Spanyol El super yang menggambarkan seorang pramugari,serta dalam acara lainCalle nueva dan El pasado es manana.Peran awal juga termasuk penampilan film di Se buscan fulmontis (1999), Me da igual (2000), Box 507 (2002), dan Say I Do [(2004).
Pada 2018, setelah menyelesaikan sebagian besar transisi gendernya, Gascin menerbitkan otobiografinya Karsia, Una historia extraordinaria ('Karsia: an Extraordinary Story') dengan nama lahirnya, dua kali lipat sebagai pengumuman publik tentang identitas barunya sebagai Karla Sofia Gascon.
Gascón kemudian memenangkan penghargaan Aktris Terbaik festival, bersama-sama dengan costars Selena Gomez, Adriana Paz dan Zoe Saldana, menjadikannya pemain transgender pertama yang memenangkan hadiah utama di Cannes.
3. Profil Jacques Audiard
Jacques Audiard merupakan seorang sutradara dan penulis latar asal Perancis; putra dari Michel Audiard, yang juga merupakan penulis latar dan sutradara terkenal.Jacques Audiard tidak kalah dengan orang tuanya. Dia dua kali memenangkan Penghargaan César untuk Film Terbaik dan Penghargaan BAFTA untuk Film Terbaik yang Tidak Berbahasa Inggris pada 2005 untuk The Beat That My Heart Skipped dan pada 2010 untuk A Prophet. Jacques Audiard juga memenangkan Grand Prix di Festival Film Cannes. Filmnya Rust and Bone berkompetisi untuk Palme d'Or di Festival Film Cannes 2012.
Film terbarunya, Emilia Prez berhasil meraih penghargaan Golden Globe. Namun, film ini dinilai menentang Tuhan karena mengangkat isu transgender. Dia pun mengatakan bahwa tujuan dari karya ini adalah untuk menantang norma-norma yang ada serta memberikan sudut pandang yang segar. Ia berharap melalui film ini, penonton dapat melihat sesuatu yang berbeda dan merenungkan makna yang lebih dalam dari cerita yang disajikan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda