Desain Kantor Era New Normal, Apa yang Harus Diubah?
Rabu, 09 September 2020 - 10:45 WIB
JAKARTA - Perkantoran sudah kembali dibuka, karyawan mulai beraktivitas seperti biasa meskipun di tengah pandemi. Beberapa perusahaan berinisiatif menambahkan beberapa bagian dalam ruang kantor agar tetap menerapkan jaga jarak sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Penempatan hand sanitizer, wastafel cuci tangan, dan bilik disinfektan menjadi salah satu kewajiban mereka. Lantas, apakah ada perubahaan dengan desain ruang kerja? (Baca: Gugus Tugas Waspadai Klaster Pilkada Serentak di Jabar)
Arsitek Ari Enda Kristianto dari Arsindo Cipta Karya mengatakan, di meja pegawai kini dapat dipasang partisi yang dapat meminimalisasi kemungkinan droplet penyebab virus menyebar. Namun, partisi ini bukan seperti kubikel layaknya partisi kantoran zaman dulu, melainkan partisi pemisah yang dibuat transparan.
"Jadi, lewat partisi ini kita masih melihat satu sama lain. Kita masih terbuka dan kesannya lebih modern karena partisi itu terbuat dari kaca temper atau arkrilik," sebutnya.
Meski begitu, untuk meja kerjanya sendiri tidak perlu ada perubahan sehingga perusahaan tidak perlu khawatir akan mengeluarkan anggaran yang besar.
Adapun meja bersama yang cenderung rata, partisinya disimpan oleh alat penyangga sendiri. Partisi itu dapat dibongkar pasang karena sistem pemasangannya memang dijepit. "Tingginya 80 cm, tapi ada juga klien yang meminta tinggi sampai ke plafon. Kalau sudah begitu nanti tinggal disesuaikan saja desain partisinya, yang jelas akan tetap indah dipandang," ujar Ari. (Baca juga: Berat, ternyata Banyak Masalah yang Menghadang UMKM)
Nah yang jelas, partisi memang bisa dijadikan hiasan, yakni bisa ditambah aksen besi atau kayu, tergantung konsep yang diusung.
Lantas, bagaimana dengan ruang rapat? Ari mengaku kesulitan untuk memberikan desain berbeda. Sebab, tidak mungkin memberi partisi pada meja di ruang rapat karena tidak efektif bagi peserta rapat. Pembatasan peserta rapat menjadi satu-satunya jalan agar jaga jarak dilakukan oleh para pegawai.
"Saran saya, manajemen kantor hanya perlu meningkatkan sistem teknologi mereka sehingga memungkinkan rapat dilakukan di meja masing-masing namun tetap terhubung, tidak berkumpul dalam satu ruangan tertutup," ungkapnya.
Penempatan hand sanitizer, wastafel cuci tangan, dan bilik disinfektan menjadi salah satu kewajiban mereka. Lantas, apakah ada perubahaan dengan desain ruang kerja? (Baca: Gugus Tugas Waspadai Klaster Pilkada Serentak di Jabar)
Arsitek Ari Enda Kristianto dari Arsindo Cipta Karya mengatakan, di meja pegawai kini dapat dipasang partisi yang dapat meminimalisasi kemungkinan droplet penyebab virus menyebar. Namun, partisi ini bukan seperti kubikel layaknya partisi kantoran zaman dulu, melainkan partisi pemisah yang dibuat transparan.
"Jadi, lewat partisi ini kita masih melihat satu sama lain. Kita masih terbuka dan kesannya lebih modern karena partisi itu terbuat dari kaca temper atau arkrilik," sebutnya.
Meski begitu, untuk meja kerjanya sendiri tidak perlu ada perubahan sehingga perusahaan tidak perlu khawatir akan mengeluarkan anggaran yang besar.
Adapun meja bersama yang cenderung rata, partisinya disimpan oleh alat penyangga sendiri. Partisi itu dapat dibongkar pasang karena sistem pemasangannya memang dijepit. "Tingginya 80 cm, tapi ada juga klien yang meminta tinggi sampai ke plafon. Kalau sudah begitu nanti tinggal disesuaikan saja desain partisinya, yang jelas akan tetap indah dipandang," ujar Ari. (Baca juga: Berat, ternyata Banyak Masalah yang Menghadang UMKM)
Nah yang jelas, partisi memang bisa dijadikan hiasan, yakni bisa ditambah aksen besi atau kayu, tergantung konsep yang diusung.
Lantas, bagaimana dengan ruang rapat? Ari mengaku kesulitan untuk memberikan desain berbeda. Sebab, tidak mungkin memberi partisi pada meja di ruang rapat karena tidak efektif bagi peserta rapat. Pembatasan peserta rapat menjadi satu-satunya jalan agar jaga jarak dilakukan oleh para pegawai.
"Saran saya, manajemen kantor hanya perlu meningkatkan sistem teknologi mereka sehingga memungkinkan rapat dilakukan di meja masing-masing namun tetap terhubung, tidak berkumpul dalam satu ruangan tertutup," ungkapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda