Elemwe Terus Bina Warga Rusunawa Tambora Kembangkan Batik Betawi
Selasa, 22 September 2020 - 10:40 WIB
JAKARTA - Label fashion Elemwe memberikaan binaan tentang membuat mencanting, mewarnai, serta melorod untuk menjadi kain batik yang siap pakai kepada warga rusunawa Tambora, Jakarta. Label milik Lily Mariasari itu merupakan pihak yang ditunjuk Dekranasda DKI Jakarta dalam mengembangkan Batik Betawi.
(Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Makanan yang Dapat Menularkan Virus Corona )
Seiring berjalannya waktu, melihat begitu tingginya minat warga rusunawa mendorong Lily untuk melanjutkan membina mereka agar bisa bereksplorasi dan mengembangkan motif-motif baru. "Motif-motif yang saya ajarkan beragam, seperti flora Betawi yakni bunga anggrek, ikan cupang, ondel-ondel dan lainnya," ujar Lily dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).
Menurut Lily, saat ini permintaan masker dengan berbagai motif Batik Betawi semakin meningkat, hal itu sangat membantu warga binaan mengisi kekosongan waktu di tengah pandemi. "Kain batik yang sudah jadi kemudian dijahit menjadi masker," imbuhnya.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan belajar secara serius agar mampu menguasai tahapan membatik. Melihat antusias para binaan yang luar biasa, Lily kerap mempromosikan hasil karya mereka ke beberapa instansi dan hasilnya sangat membanggakan.
"Kemarin Bank Indonesia sudah memberikan kesempatan tampil di acara Festival. Kemudian beberapa instansi pemerintah atau BUMN juga sudah menggunakan masker dari kain Batik yang mereka buat," kata Lily.
Di samping itu semua, Lily juga selalu memberikan para anggota kesempatan untuk mengikuti pameran dalam mempromosikan hasil karyanya. Karena saat ini masih pandemi, maka pameran-pameran tersebut berlangsung virtual. Meskipun begitu, melalui kegiatan tersebut bisa membuka kesempatan networking juga studi banding guna meningkatkan kualitas produk.
(Baca juga: 7 Tips Makeup yang Bisa Menghemat Uang )
Selama masa pandemi, para binaan pun terus belajar membatik di rusun. Mereka mengaku senang bisa memiliki keahlian yang dapat menghasilkan karya sekaligus pendapatan tambahan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga serta mempromosikan kearifan lokal.
(Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Makanan yang Dapat Menularkan Virus Corona )
Seiring berjalannya waktu, melihat begitu tingginya minat warga rusunawa mendorong Lily untuk melanjutkan membina mereka agar bisa bereksplorasi dan mengembangkan motif-motif baru. "Motif-motif yang saya ajarkan beragam, seperti flora Betawi yakni bunga anggrek, ikan cupang, ondel-ondel dan lainnya," ujar Lily dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).
Menurut Lily, saat ini permintaan masker dengan berbagai motif Batik Betawi semakin meningkat, hal itu sangat membantu warga binaan mengisi kekosongan waktu di tengah pandemi. "Kain batik yang sudah jadi kemudian dijahit menjadi masker," imbuhnya.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan belajar secara serius agar mampu menguasai tahapan membatik. Melihat antusias para binaan yang luar biasa, Lily kerap mempromosikan hasil karya mereka ke beberapa instansi dan hasilnya sangat membanggakan.
"Kemarin Bank Indonesia sudah memberikan kesempatan tampil di acara Festival. Kemudian beberapa instansi pemerintah atau BUMN juga sudah menggunakan masker dari kain Batik yang mereka buat," kata Lily.
Di samping itu semua, Lily juga selalu memberikan para anggota kesempatan untuk mengikuti pameran dalam mempromosikan hasil karyanya. Karena saat ini masih pandemi, maka pameran-pameran tersebut berlangsung virtual. Meskipun begitu, melalui kegiatan tersebut bisa membuka kesempatan networking juga studi banding guna meningkatkan kualitas produk.
(Baca juga: 7 Tips Makeup yang Bisa Menghemat Uang )
Selama masa pandemi, para binaan pun terus belajar membatik di rusun. Mereka mengaku senang bisa memiliki keahlian yang dapat menghasilkan karya sekaligus pendapatan tambahan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga serta mempromosikan kearifan lokal.
(nug)
tulis komentar anda