WHO Tetapkan Aturan Uji Pengobatan Herbal COVID-19

Rabu, 23 September 2020 - 23:01 WIB
WHO telah menyetujui aturan untuk pengujian pengobatan herbal Afrika untuk melawan COVID-19. Foto/Who.int
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) telah menyetujui aturan untuk pengujian pengobatan herbal Afrika untuk melawan COVID-19. Ilmu yang sehat akan menjadi satu-satunya dasar untuk terapi tradisional yang aman dan efektif buat diadopsi.

Pemimpin Madagaskar telah mempromosikan produk yang belum teruji yang katanya dapat menyembuhkan penyakit, meskipun WHO memperingatkan agar tidak menggunakan obat yang belum teruji. ( )

Dilansir dari BBC, WHO mengatakan, aturan baru itu bertujuan membantu dan memberdayakan para ilmuwan di Afrika untuk melakukan uji klinis yang tepat.



Langkah tersebut dilakukan ketika jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia melewati 30 juta, dengan kematian global yang dilaporkan mencapai lebih dari 957.000. Di Afrika ada lebih dari 1,3 juta kasus dan lebih dari 33.000 kematian yang dilaporkan.

Sekitar 140 vaksin potensial untuk COVID-19 sedang dikembangkan di seluruh dunia, dengan lusinan vaksin telah diuji pada orang-orang dalam uji klinis. Bersamaan dengan upaya ini, lampu hijau kini telah diberikan untuk uji klinis frase tiga menggunakan obat-obatan tradisional Afrika.

Adapun panel ahli, yang dibentuk oleh WHO, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, dan Komisi Urusan Sosial Uni Afrika telah menyetujui protokol tersebut. Uji coba fase tiga biasanya menguji keamanan dan kemanjuran obat pada kelompok peserta yang lebih besar.

"Penerapan dokumen teknis akan memastikan bahwa bukti klinis yang dapat diterima secara universal dari kemanjuran obat-obatan herbal untuk pengobatan COVID-19 dihasilkan tanpa mengorbankan keselamatan peserta," kata Prof. Motlalepula Gilbert Matsabisa selaku Ketua Panel.

“Permulaan COVId-19, seperti wabah ebola di Afrika Barat, telah menyoroti kebutuhan untuk memperkuat sistem kesehatan serta mempercepat program penelitian dan pengembangan, termasuk pada obat-obatan tradisional,” jelas Dr. Prosper Tumusiime dari WHO melalui pernyataan tertulis.

Pada April 2020, Presiden Madagaskar Andry Rajoelina meluncurkan COVID-19 Organics dan mengatakan itu adalah pencegahan serta pengobatan. Ini telah diuji pada 20 orang selama tiga minggu. ( )

Minuman tersebut, yang juga telah dikirim ke lusinan negara Afrika, diproduksi oleh Malagasy Institute of Applied Research dari tanaman artemisia atau sumber bahan yang digunakan untuk pengobatan malaria dan tanaman Malagasi lain.

Sementara itu, Dr Tumusiime memaparkan bahwa melalui Forum Pengaturan Vaksin Afrika-WHO, sekarang ada cara untuk uji klinis obat-obatan di wilayah tersebut untuk dinilai dan disetujui dalam waktu kurang dari 60 hari.
(tsa)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More