Studi: Terserang Flu dan COVID-19 Bersamaan Tingkatkan Risiko Kematian Signifikan

Rabu, 23 September 2020 - 18:34 WIB
loading...
Studi: Terserang Flu dan COVID-19 Bersamaan Tingkatkan Risiko Kematian Signifikan
Flu, seperti halnya virus corona, adalah infeksi virus yang ditularkan melalui batuk dan bersin. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Terserang flu dan COVID-19 secara bersamaan meningkatkan risiko kematian secara signifikan. Karena itu, penelitian menyarankan orang-orang untuk mendapatkan suntikan flu demi membantu melindungi diri dari bahaya ganda flu dan virus corona baru.

Penelitian Public Health England yang mengamati penyakit COVID-19 antara Januari-April 2020 di antara hampir 20.000 pasien rumah sakit menunjukkan bahwa risiko kematian lebih dari dua kali lipat pada orang yang terkena flu selain virus corona baru, dibandingkan dengan virus corona baru saja. ( )

Flu dengan sendirinya bisa menjadi kondisi yang serius. Penyakit ini membunuh sekitar 11.000 orang di Inggris setiap tahun dan banyak juga orang yang harus dirawat di rumah sakit.

Dikutip dari BBC pada Rabu (23/9), disebutkan bahwa orang yang berisiko tinggi terkena flu juga paling berisiko terkena COVID-19.

"Flu bisa mematikan dan mudah menyebar pada anak-anak serta orang dewasa. Vaksin adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari penyakit flu, terutama jika Anda terkena flu dalam kelompok rentan," kata Wakil Kepala Petugas Medis Inggris Prof. Jonathan Van-Tam.

"Musim dingin ini dengan COVID masih beredar, dan peningkatan risiko hidup jika Anda terkena kedua virus secara bersamaan, bahkan lebih penting untuk mendapatkan vaksin gratis sesegera mungkin," sambungnya.

Tidak jelas seberapa parah flu bisa terjadi pada musim dingin ini, tetapi para ahli mengatakan vaksin flu cocok untuk jenis flu yang akan beredar.

Flu, seperti virus corona, adalah infeksi virus yang ditularkan melalui batuk dan bersin. Jarak sosial, masker, dan cuci tangan dapat membantu mengurangi penyebaran keduanya. ( )

Kebanyakan orang dengan flu pulih di rumah dalam seminggu, tetapi orang dengan kondisi kronis atau yang berusia di atas 65 tahun harus mendapat pertolongan dan tenaga medis.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1919 seconds (0.1#10.140)