Tren Simpanan Emas Fisik Digital untuk Milenial
Jum'at, 25 September 2020 - 20:05 WIB
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami kontraksi hingga minus 5,32% pada kuartal kedua tahun 2020. Meskipun demikian, kinerja perdagangan emas fisik digital mencatatkan tren positif yang didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki simpanan emas.
Hal ini terlihat dari melonjaknya permintaan emas fisik digital 24 karat. Bahkan di tengah pandemi yang terjadi saat ini, frekuensi beli emas di platform Treasury meningkat hingga dua digit. ( )
Narantara Sitepu, Head of Marketing & Communication Treasury menyatakan, sangat bersyukur bisa mencatat pertumbuhan yang positif di tengah kondisi pasar yang sedang tertekan.
"Berdasarkan catatan kami, permintaan terhadap emas fisik digital 24 karat terus meningkat. Tren pembelian emas fisik digital secara gramasi tumbuh hampir 40% hingga akhir semester pertama 2020. Minat masyarakat Indonesia untuk memiliki emas terus meningkat, meskipun harga emas melonjak lebih dari 39% sejak pemerintah mengumumkan temuan kasus COVID-19 pertama di Indonesia," jelasnya melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Selain itu, kebijakan work from home (WFH) turut mendorong meningkatnya permintaan terhadap emas fisik digital . “Kami melihat adanya pengalihan alokasi untuk liburan, hangout, hingga transportasi untuk membeli emas fisik digital 24 karat di Treasury,” ujar Narantara.
Selain itu, Treasury juga memberikan akses bagi para pengguna untuk bisa benar-benar beli emas mulai dari Rp5.000-an.
Bagi masyarakat yang ingin mulai membeli dan menyimpan emas, Treasury memiliki tips yang sangat mudah dipraktikkan. Yakni membeli emas sesuai kemampuan yang dimiliki secara rutin dan jual emas jika benar-benar membutuhkan. Dengan begitu, akan terbangun pola pikir yang mengedepankan kebutuhan jangka panjang. ( )
“Kami berharap, tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2020. Seiring pulihnya perekomian Indonesia, kami yakin permintaan terhadap emas fisik digital juga akan mengalami peningkatan,” pungkas Narantara. (mg1)
Hal ini terlihat dari melonjaknya permintaan emas fisik digital 24 karat. Bahkan di tengah pandemi yang terjadi saat ini, frekuensi beli emas di platform Treasury meningkat hingga dua digit. ( )
Narantara Sitepu, Head of Marketing & Communication Treasury menyatakan, sangat bersyukur bisa mencatat pertumbuhan yang positif di tengah kondisi pasar yang sedang tertekan.
"Berdasarkan catatan kami, permintaan terhadap emas fisik digital 24 karat terus meningkat. Tren pembelian emas fisik digital secara gramasi tumbuh hampir 40% hingga akhir semester pertama 2020. Minat masyarakat Indonesia untuk memiliki emas terus meningkat, meskipun harga emas melonjak lebih dari 39% sejak pemerintah mengumumkan temuan kasus COVID-19 pertama di Indonesia," jelasnya melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Selain itu, kebijakan work from home (WFH) turut mendorong meningkatnya permintaan terhadap emas fisik digital . “Kami melihat adanya pengalihan alokasi untuk liburan, hangout, hingga transportasi untuk membeli emas fisik digital 24 karat di Treasury,” ujar Narantara.
Selain itu, Treasury juga memberikan akses bagi para pengguna untuk bisa benar-benar beli emas mulai dari Rp5.000-an.
Bagi masyarakat yang ingin mulai membeli dan menyimpan emas, Treasury memiliki tips yang sangat mudah dipraktikkan. Yakni membeli emas sesuai kemampuan yang dimiliki secara rutin dan jual emas jika benar-benar membutuhkan. Dengan begitu, akan terbangun pola pikir yang mengedepankan kebutuhan jangka panjang. ( )
“Kami berharap, tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2020. Seiring pulihnya perekomian Indonesia, kami yakin permintaan terhadap emas fisik digital juga akan mengalami peningkatan,” pungkas Narantara. (mg1)
(tsa)
tulis komentar anda