Sepatu Lari Pegasus Baru Tanpa Komplain
Jum'at, 25 September 2020 - 21:01 WIB
JAKARTA - PSBB yang diperketat di DKI Jakarta membuat diterapkannya kembali work from home (WFH). Hal tersebut menjadikan aktivitas olahraga seperti lari dan jalan kaki dipilih oleh pegawai kantoran sebelum memulai WFH. Maka itu, Nike memperkenalkan Nike Pegasus baru.
Sepatu ini telah mendapat reputasi dalam komunitas lari sebagai sepatu training terpercaya dan dapat diandalkan. Pegasus sudah melalui perubahan besar pada teknologinya, meskipun secara bertahap, dengan tetap berfokus pada pelari rekreasional dan elit. ( )
Nike Air Zoom Pegasus 37 baru ini juga merupakan kelanjutan dari Pegasus sebelumnya yang telah dipilih Joan Benoit Samuelson, yang melakukan pertukaran sepatu pada menit-menit terakhir di sebuah balapan penting di Boston pada 2008. Dia secara rutin mengenakan Pegasus selama lebih dari 30 tahun. Sebelumnya Samuelson berlatih menggunakan siluet klasik seperti Daybreak, Odyssey, dan Althea.
Saat berbicara kembali mengenai model Pegagus yang paling awal, Samuelson mengatakan inovasi, desain, serta fungsi Pegasus sudah jauh lebih baik dengan langkah yang bijaksana dan penuh perhitungan.
"Jika ingin berkembang seperti itu, yakni pelari yang berdedikasi dan berpengetahuan luas, maka saya memilih Pegasus," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Sementara, Nike menjelaskan, Pegasus 37 beralih dari kantung udara zoom full-length ke kantung udara zoom air forefoot (pijakan depan adalah tempat melambung dari tanah dan paling membutuhkan kantung udara). Lalu, adanya kantung dua kali lebih tebal sehingga memberikan lebih banyak energy-return.
Tim Nike juga memuat teknologi Nike Air Zoom ke dalam busa react untuk midsole. Busa react dikenal lebih ringan, responsif, dan tahan lama dibandingkan busa cushlon sebelumnya. Sementara, bagian atas yang tembus pandang memberikan tampilan sepatu yang ringan.
Tidak hanya itu, midfoot yang diperbarui memungkinkan band yang pas untuk mengamankan kaki serta adanya perubahan warna yang melintasi sisi lateral sepatu menyoroti penempatan kantung zoom air di bagian forefoot. ( )
Untuk desain lain, yakni siluet yang mempertahankan kerah tumit meruncing jauh dari tendon achilles, desain ini berdasarkan masukan langsung dari para atlet, juga outsole karet wafel yang sudah dikenal sebelumnya yang membantu memberikan daya tahan. (mg1)
Sepatu ini telah mendapat reputasi dalam komunitas lari sebagai sepatu training terpercaya dan dapat diandalkan. Pegasus sudah melalui perubahan besar pada teknologinya, meskipun secara bertahap, dengan tetap berfokus pada pelari rekreasional dan elit. ( )
Nike Air Zoom Pegasus 37 baru ini juga merupakan kelanjutan dari Pegasus sebelumnya yang telah dipilih Joan Benoit Samuelson, yang melakukan pertukaran sepatu pada menit-menit terakhir di sebuah balapan penting di Boston pada 2008. Dia secara rutin mengenakan Pegasus selama lebih dari 30 tahun. Sebelumnya Samuelson berlatih menggunakan siluet klasik seperti Daybreak, Odyssey, dan Althea.
Saat berbicara kembali mengenai model Pegagus yang paling awal, Samuelson mengatakan inovasi, desain, serta fungsi Pegasus sudah jauh lebih baik dengan langkah yang bijaksana dan penuh perhitungan.
"Jika ingin berkembang seperti itu, yakni pelari yang berdedikasi dan berpengetahuan luas, maka saya memilih Pegasus," ujarnya melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Sementara, Nike menjelaskan, Pegasus 37 beralih dari kantung udara zoom full-length ke kantung udara zoom air forefoot (pijakan depan adalah tempat melambung dari tanah dan paling membutuhkan kantung udara). Lalu, adanya kantung dua kali lebih tebal sehingga memberikan lebih banyak energy-return.
Tim Nike juga memuat teknologi Nike Air Zoom ke dalam busa react untuk midsole. Busa react dikenal lebih ringan, responsif, dan tahan lama dibandingkan busa cushlon sebelumnya. Sementara, bagian atas yang tembus pandang memberikan tampilan sepatu yang ringan.
Tidak hanya itu, midfoot yang diperbarui memungkinkan band yang pas untuk mengamankan kaki serta adanya perubahan warna yang melintasi sisi lateral sepatu menyoroti penempatan kantung zoom air di bagian forefoot. ( )
Untuk desain lain, yakni siluet yang mempertahankan kerah tumit meruncing jauh dari tendon achilles, desain ini berdasarkan masukan langsung dari para atlet, juga outsole karet wafel yang sudah dikenal sebelumnya yang membantu memberikan daya tahan. (mg1)
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda