Berawal dari Pengalaman Jadi Pasien, Kini Jadi Konsultan Bedah Plastik
Sabtu, 26 September 2020 - 11:00 WIB
"Untuk pemilihan negara kadang ada jenis operasi yang saya sarankan harus di Korsel karena pertimbangan risiko setelah operasi, tingkat kesulitan, dan tingkat kegagalan. Setelah semua oke mulai harga hingga waktu. Mereka saya arahkan untuk membayar uang muka ke rumah sakit untuk booking slot," kata pemilik akun Instagram @oribiahansu ini.
Bagi Olivia memilih operasi plastik di Bangkok dan Korsel hanya karena kebetulan dia tinggal di luar negeri dan tentu sekalian berlibur. Dia pun merasa saat ingin melakukan operasi dua tahun lalu tidak banyak iklan hasil operasi seperti before and after. (Baca juga: Penjelasan BMKG Mengenai Hujan Es)
"Setiap tanya dokter, hasil bedah tidak mau diperlihatkan karena katanya privasi klien. Padahal kadang yang ingin kita lihat hanya bagian mata saja atau hidung saja," sambung Olivia.
Pengalaman operasi plastik pertama Olivia cukup berkesan, yakni pada Oktober 2018. Dia terbang ke Bangkok dan memilih Rumah Sakit Masterpiece. Tindakan yang dilakukan ialah face liposuction di tiga area (sedot lemak wajah) seharga 49.000 baht (setara Rp22 juta), buccal fat removal atau membuang lemak di dalam pipi dengan biaya 25.000 baht (Rp11,6 juta), double eyelid (lipatan mata) senilai 35.000 baht (Rp16,3 juta), dan epicantoplasty (buka sudut dalam mata) seharga 20.000 baht (Rp9,3 juta). Total operasi pertama Olivia di Bangkok itu menghabiskan 129.000 baht (Rp60,1 juta), sudah termasuk obat dan lepas jahitan.
Namun Olivia sempat mendapat kendala, yakni dia mengalami kerusakan saraf, antara pipi dan mata selalu kedutan. Ternyata setelah dikonsultasikan pada dokter bedah plastik lain, itu akibat luka sayatan di atas hidung yang sebenarnya tidak boleh.
"Karena pada bagian itu banyak saraf mata dan hidung. Jika salah tusuk akan menyebabkan kebutaan dan gangrene atau matinya sel kulit. Kulit nantinya menghitam lama-lama akan lepas. Saya menyesal dan dijadikan pelajaran untuk semua," ucapnya.
Dulu Olivia asal memilih rumah sakit di Bangkok. Dia juga hanya suka dengan iklannya yang saat dicari di Google menempati urutan teratas. Padahal, semua itu belum tentu menjamin. (Baca juga: Ini yang Akan terjadi Jika Suatu Negara Masuk Jurang Resesi)
Pengalaman menarik lain yang paling menakjubkan ialah saat operasi plastik untuk ketiga kali di Korsel. Olivia hampir tidak merasakan sakit sama sekali. "Operasi facelift saya yang merupakan operasi besar baru saya merasakan sedikit sakit hanya di area telinga dan keesokan harinya saya sudah bisa pergi jalan-jalan setelah keluar dari rumah sakit," tuturnya.
Total operasi ketiga yang dilakukan Olivia di Nana Hospital ini sebesar 23 juta won (setara Rp305 juta). Biaya tersebut sudah termasuk anestesi umum, menginap semalam di rumah sakit, lepas jahitan, dan treatment mengecilkan bengkak.
Tidak jarang orang yang melakukan operasi plastik terus kembali melakukan operasi. Bagi Olivia hal tersebut bukan bentuk candu. Namun, perlu disadari setiap operasi plastik itu ada prosedur dan efek sampingnya. Misalnya, pipi Olivia sudah diambil lemaknya otomatis isi pipi berkurang sehingga kulit wajah turun.
Bagi Olivia memilih operasi plastik di Bangkok dan Korsel hanya karena kebetulan dia tinggal di luar negeri dan tentu sekalian berlibur. Dia pun merasa saat ingin melakukan operasi dua tahun lalu tidak banyak iklan hasil operasi seperti before and after. (Baca juga: Penjelasan BMKG Mengenai Hujan Es)
"Setiap tanya dokter, hasil bedah tidak mau diperlihatkan karena katanya privasi klien. Padahal kadang yang ingin kita lihat hanya bagian mata saja atau hidung saja," sambung Olivia.
Pengalaman operasi plastik pertama Olivia cukup berkesan, yakni pada Oktober 2018. Dia terbang ke Bangkok dan memilih Rumah Sakit Masterpiece. Tindakan yang dilakukan ialah face liposuction di tiga area (sedot lemak wajah) seharga 49.000 baht (setara Rp22 juta), buccal fat removal atau membuang lemak di dalam pipi dengan biaya 25.000 baht (Rp11,6 juta), double eyelid (lipatan mata) senilai 35.000 baht (Rp16,3 juta), dan epicantoplasty (buka sudut dalam mata) seharga 20.000 baht (Rp9,3 juta). Total operasi pertama Olivia di Bangkok itu menghabiskan 129.000 baht (Rp60,1 juta), sudah termasuk obat dan lepas jahitan.
Namun Olivia sempat mendapat kendala, yakni dia mengalami kerusakan saraf, antara pipi dan mata selalu kedutan. Ternyata setelah dikonsultasikan pada dokter bedah plastik lain, itu akibat luka sayatan di atas hidung yang sebenarnya tidak boleh.
"Karena pada bagian itu banyak saraf mata dan hidung. Jika salah tusuk akan menyebabkan kebutaan dan gangrene atau matinya sel kulit. Kulit nantinya menghitam lama-lama akan lepas. Saya menyesal dan dijadikan pelajaran untuk semua," ucapnya.
Dulu Olivia asal memilih rumah sakit di Bangkok. Dia juga hanya suka dengan iklannya yang saat dicari di Google menempati urutan teratas. Padahal, semua itu belum tentu menjamin. (Baca juga: Ini yang Akan terjadi Jika Suatu Negara Masuk Jurang Resesi)
Pengalaman menarik lain yang paling menakjubkan ialah saat operasi plastik untuk ketiga kali di Korsel. Olivia hampir tidak merasakan sakit sama sekali. "Operasi facelift saya yang merupakan operasi besar baru saya merasakan sedikit sakit hanya di area telinga dan keesokan harinya saya sudah bisa pergi jalan-jalan setelah keluar dari rumah sakit," tuturnya.
Total operasi ketiga yang dilakukan Olivia di Nana Hospital ini sebesar 23 juta won (setara Rp305 juta). Biaya tersebut sudah termasuk anestesi umum, menginap semalam di rumah sakit, lepas jahitan, dan treatment mengecilkan bengkak.
Tidak jarang orang yang melakukan operasi plastik terus kembali melakukan operasi. Bagi Olivia hal tersebut bukan bentuk candu. Namun, perlu disadari setiap operasi plastik itu ada prosedur dan efek sampingnya. Misalnya, pipi Olivia sudah diambil lemaknya otomatis isi pipi berkurang sehingga kulit wajah turun.
tulis komentar anda