Terdampak Pandemi, Disney Restrukturisasi Bisnis Hiburan
Kamis, 15 Oktober 2020 - 09:45 WIB
Dengan menyebarluasnya virus corona (Covid-19) ke seluruh dunia, tingkat kekhawatiran masyarakat meningkat. Kondisi itu memberikan dampak besar terhadap berbagai industri, termasuk industri perfilman. Beberapa film Hollywood juga terancam dibatalkan tayang dan ditunda hingga akhir tahun ini. (Baca juga: Diare Juga Bisa Jadi Gejala Awal Terjangkit Covid-19)
Salah satu film yang resmi molor dari jadwal awal ialah No Time To Die. Film James Bond yang dibintangi Daniel Craig itu ditunda selama tujuh bulan atau sampai November. Sejauh ini, produser film James Bond, Metro-Goldwyn-Mayer, tidak mengatakan secara langsung penangguhan penayangan itu akibat Covid-19.
Namun, Metro-Goldwyn-Mayer mengakui keputusan itu diambil setelah melakukan analisis pasar global yang dikhawatirkan turun dalam waktu dekat. Hal itu dapat dimaklumi. Sebab, berbagai negara di dunia telah menutup bioskop, baik secara penuh maupun parsial. China bahkan menutup lebih dari 70.000 bioskop pada awal pandemi.
“Saya kira benang merahnya jelas. Ini akibat virus korona,” ahli kesenian David Sillito, dikutip BBC. “Kita dapat melihat situasi di dunia saat ini sedang panik. Dampaknya luas dan besar. Ini menjadi pertama kalinya film blockbuster dunia ditunda. Padahal, 2/3 keuntungan film James Bond bersumber dari luar AS.” (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Ahli film Siobhan Synott mengatakan, penundaan penayangan film James Bond merupakan cerminan kekhawatiran pasar bisnis, investasi, dan perdagangan akibat Covid-19. Sebelumnya, distributor James Bond telah menggelontorkan uang cukup besar untuk pemasaran dan promosi, termasuk rilis lagu pada Februari.
Keputusan Metro-Goldwyn-Mayer untuk menunda dan menarik film tersebut dari pasar bukanlah hal yang mudah. Faktanya, tidak seperti produser film yang lain, studio film yang berbasis di Beverly Hills itu sangat menggantungkan diri terhadap film franchise James Bond untuk menjalankan roda bisnis dan keuangan. Sejauh ini, No Time To Die menjadi satu-satunya film yang resmi ditunda. (Muh Shamil)
Salah satu film yang resmi molor dari jadwal awal ialah No Time To Die. Film James Bond yang dibintangi Daniel Craig itu ditunda selama tujuh bulan atau sampai November. Sejauh ini, produser film James Bond, Metro-Goldwyn-Mayer, tidak mengatakan secara langsung penangguhan penayangan itu akibat Covid-19.
Namun, Metro-Goldwyn-Mayer mengakui keputusan itu diambil setelah melakukan analisis pasar global yang dikhawatirkan turun dalam waktu dekat. Hal itu dapat dimaklumi. Sebab, berbagai negara di dunia telah menutup bioskop, baik secara penuh maupun parsial. China bahkan menutup lebih dari 70.000 bioskop pada awal pandemi.
“Saya kira benang merahnya jelas. Ini akibat virus korona,” ahli kesenian David Sillito, dikutip BBC. “Kita dapat melihat situasi di dunia saat ini sedang panik. Dampaknya luas dan besar. Ini menjadi pertama kalinya film blockbuster dunia ditunda. Padahal, 2/3 keuntungan film James Bond bersumber dari luar AS.” (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Ahli film Siobhan Synott mengatakan, penundaan penayangan film James Bond merupakan cerminan kekhawatiran pasar bisnis, investasi, dan perdagangan akibat Covid-19. Sebelumnya, distributor James Bond telah menggelontorkan uang cukup besar untuk pemasaran dan promosi, termasuk rilis lagu pada Februari.
Keputusan Metro-Goldwyn-Mayer untuk menunda dan menarik film tersebut dari pasar bukanlah hal yang mudah. Faktanya, tidak seperti produser film yang lain, studio film yang berbasis di Beverly Hills itu sangat menggantungkan diri terhadap film franchise James Bond untuk menjalankan roda bisnis dan keuangan. Sejauh ini, No Time To Die menjadi satu-satunya film yang resmi ditunda. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda