Kiat-kiat Liburan Sehat Ala New Normal
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 07:45 WIB
Ia pun menambahkan, bahwa ke depannya pebisnis pariwisata sangat penting memiliki sertifikat CHSE yaitu clear, health, safety and environnment, di mana sertifikasi ini adalah standar dunia untuk pariwisata. Ia menuturkan yang harus memiliki sertifikat ini diantaranya hotel, restoran, pondok wisata, homestay, destinasi alam dan semua yang berhubungan dengan sektor pariwisata. (Baca juga: Perkuat Imunitas agar Tetap Sehat Selama Pandemi)
“CHSE adalah sertifikasi kebersihan kesehatan keselamatan dan kelestarian lingkungan. Jika kita mau wisata, adanya label ini tentu sangat penting. Bagi pelaku usaha yang punya sertifikat ini berarti mereka sudah diaudit oleh Kemenparekraf yang menyatakan sudah memenuhi standar kesehatan,” imbuh Raymond.
“CHSE baru mau akan dimulai. Saat ini sedang dilakukan sosialisasi ke semua pelaku wisata, sampai hari ini total yang sudah mendaftar ada 1.286 terdiri dari 175 kabupaten kota,” ungkap Raymond.
CHSE sendiri terbagi atas tiga sertifikasi yaitu Do Care, di mana wilayah atau tempat tersebut sudah 100% aman. Lalu, I Do Care yang berarti rekomendasi di mana tempat atau wilayah tersebut 60-80% aman. Terakhir, pembinaan I Do Care, di mana tempat tersebut masih kurang dari sisi standar ketentuan.
“Ada beberapa persiapan sebelum kita berwisata, seperti menentukan zona aman yaitu harus zona hijau, jam operational, tempat wisata, sertifikasi chse, luas area, dan tiket. Untuk wisata aman, ada dua point yaitu disiplin protokol untuk kita sendiri dan pelaksanaan CHSE dari pelaku usaha. Jika ini semua dilakukan pasti wisata akan lebih aman,” ucap Raymond. (Lihat videonya: Pernyataan Bank Dunia Mengenai Undang-Undang Cipta Kerja)
Sementara itu, Content Editor Lifepal.co.id, Chaerunnisa bercerita bahwa untuk berlibur ia bersama keluarga menyediakan perlengkapan yang lengkap, terutama perlengkapan sesuai standar protokol Kesehatan. Contohnya saat main ke pantai pun, dia dan keluargnya harus memakai masker.
“Walaupun masyarakat sekitarnya belum terbiasa menerapkan protokol kesehatan, kita akhirnya yang memilih memakai masker. Selalu sedia masker, hand sanitizer, bahkan perlengkapan makan, sendok garpu selalu dibawa, semprot desinfektan juga. Protokol kesehatan itu lakukan sendiri,” ungkap Chaerunnisa. (Iman Firmansyah)
“CHSE adalah sertifikasi kebersihan kesehatan keselamatan dan kelestarian lingkungan. Jika kita mau wisata, adanya label ini tentu sangat penting. Bagi pelaku usaha yang punya sertifikat ini berarti mereka sudah diaudit oleh Kemenparekraf yang menyatakan sudah memenuhi standar kesehatan,” imbuh Raymond.
“CHSE baru mau akan dimulai. Saat ini sedang dilakukan sosialisasi ke semua pelaku wisata, sampai hari ini total yang sudah mendaftar ada 1.286 terdiri dari 175 kabupaten kota,” ungkap Raymond.
CHSE sendiri terbagi atas tiga sertifikasi yaitu Do Care, di mana wilayah atau tempat tersebut sudah 100% aman. Lalu, I Do Care yang berarti rekomendasi di mana tempat atau wilayah tersebut 60-80% aman. Terakhir, pembinaan I Do Care, di mana tempat tersebut masih kurang dari sisi standar ketentuan.
“Ada beberapa persiapan sebelum kita berwisata, seperti menentukan zona aman yaitu harus zona hijau, jam operational, tempat wisata, sertifikasi chse, luas area, dan tiket. Untuk wisata aman, ada dua point yaitu disiplin protokol untuk kita sendiri dan pelaksanaan CHSE dari pelaku usaha. Jika ini semua dilakukan pasti wisata akan lebih aman,” ucap Raymond. (Lihat videonya: Pernyataan Bank Dunia Mengenai Undang-Undang Cipta Kerja)
Sementara itu, Content Editor Lifepal.co.id, Chaerunnisa bercerita bahwa untuk berlibur ia bersama keluarga menyediakan perlengkapan yang lengkap, terutama perlengkapan sesuai standar protokol Kesehatan. Contohnya saat main ke pantai pun, dia dan keluargnya harus memakai masker.
“Walaupun masyarakat sekitarnya belum terbiasa menerapkan protokol kesehatan, kita akhirnya yang memilih memakai masker. Selalu sedia masker, hand sanitizer, bahkan perlengkapan makan, sendok garpu selalu dibawa, semprot desinfektan juga. Protokol kesehatan itu lakukan sendiri,” ungkap Chaerunnisa. (Iman Firmansyah)
(ysw)
tulis komentar anda