Begini Cara Bersepeda Aman Pada Masa Pandemi
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 16:15 WIB
JAKARTA - Bersepeda menjadi olahraga pilihan di masa pandemi. Selain mengusir jenuh, kegiatan ini membuat tubuh tetap aktif bergerak sembari menikmati suasana di luar rumah. Menurut dr Muliadi Limanjaya dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, pada dasarnya semua olahraga baik dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh, tergantung dari target apa yang ingin dicapai.
Untuk menjaga kebugaran, misalnya, pilihannya bisa melakukan olahraga kardio yang bersifat aerobik atau jenis olahraga low impact, seperti bersepeda. “Rutin bersepeda mampu membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah di tubuh Anda. Ke depannya, dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah,“ kata dr Muliadi. (Baca: Inilah 10 Adab Berbicara Agar Lisan terjaga)
Olahraga bersepeda juga merupakan olahraga yang dapat melatih banyak sekali otot tubuh, seperti otot perut, paha, betis, hingga kaki dengan risiko cedera yang rendah. Bersepeda juga mampu membantu tubuh membakar lemak, mencegah obesitas, dan juga meningkatkan stamina.
Untuk menjaga kebugaran, dianjurkan untuk berolahraga minimal 2,5 jam dalam waktu seminggu dengan intensitas ringan sampai sedang, bergantung dengan kesanggupan fisik dan kebugaran otot individu. Dr Mualiadi menyarankan, ketika akan memulai berolahraga, mulailah dengan intensitas rendah, untuk melatih otot agar terbiasa dengan olahraga tersebut.
“Anda dapat memulai dengan beberapa sesi pendek, sekitar 30 menit sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Sesi pendek namun sering akan lebih bermanfaat dibandingkan sesi yang cenderung lebih panjang namun dengan frekuensi yang kurang,” tuturnya. (Baca juga: Kemendikbud akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)
Bersepeda dapat dilakukan pagi atau sore hari. Namun, karena olahraga bersepeda cenderung dilakukan di ruang terbuka, patut dipertimbangkan juga kondisi cuaca di sekitar. Bersepeda pada pagi hari mungkin akan lebih baik karena cuaca cenderung lebih segar, dan intensitas sinar matahari belum terlalu tinggi sehingga radiasi sinar UV dapat Anda hindari. Bersepeda dapat dilakukan oleh seluruh golongan usia. Namun, seperti semua olahraga lainnya, tentunya ada batasan yang harus Anda ikuti, baik dari segi durasi maupun intensitasnya.
Namun, apakah aman bersepeda di masa pandemi? Dijawab oleh dr Michael Triangto SpKO, sebenarnya tidaklah aman. “Tentu lebih aman bila berada di rumah, bersepeda statis contohnya. Tapi kalau pun mau tetap berolahraga di luar, maka harus perhatikan aturan kesehatan. Misalnya pilih tempat yang memungkinkan tidak bertemu dengan orang lain,” kata dr Michael. (Lihat videonya: Pernyataan Bank Dunia Mengenai Undang-Undang Cipta Kerja)
Bersepeda di luar, terlebih dengan orang yang tidak dikenal, maka risiko terjangkit virus meningkat menjadi risiko sedang. Selain masker, akan lebih baik lagi memakai pelindung mata (google) agar risiko tertular semakin kecil. Untuk masker, dr Michael menyarankan masker medis dengan tiga lapis atau masker kain yang juga tiga lapis sesuai anjuran WHO. Pastikan bagian mulut dan hidung tertutup sempurna. Sampai di rumah, maka segera mandi dan baju yang telah dipakai taruh di tempat tertutup. (Sri Noviarni)
Untuk menjaga kebugaran, misalnya, pilihannya bisa melakukan olahraga kardio yang bersifat aerobik atau jenis olahraga low impact, seperti bersepeda. “Rutin bersepeda mampu membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah di tubuh Anda. Ke depannya, dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah,“ kata dr Muliadi. (Baca: Inilah 10 Adab Berbicara Agar Lisan terjaga)
Olahraga bersepeda juga merupakan olahraga yang dapat melatih banyak sekali otot tubuh, seperti otot perut, paha, betis, hingga kaki dengan risiko cedera yang rendah. Bersepeda juga mampu membantu tubuh membakar lemak, mencegah obesitas, dan juga meningkatkan stamina.
Untuk menjaga kebugaran, dianjurkan untuk berolahraga minimal 2,5 jam dalam waktu seminggu dengan intensitas ringan sampai sedang, bergantung dengan kesanggupan fisik dan kebugaran otot individu. Dr Mualiadi menyarankan, ketika akan memulai berolahraga, mulailah dengan intensitas rendah, untuk melatih otot agar terbiasa dengan olahraga tersebut.
“Anda dapat memulai dengan beberapa sesi pendek, sekitar 30 menit sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Sesi pendek namun sering akan lebih bermanfaat dibandingkan sesi yang cenderung lebih panjang namun dengan frekuensi yang kurang,” tuturnya. (Baca juga: Kemendikbud akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)
Bersepeda dapat dilakukan pagi atau sore hari. Namun, karena olahraga bersepeda cenderung dilakukan di ruang terbuka, patut dipertimbangkan juga kondisi cuaca di sekitar. Bersepeda pada pagi hari mungkin akan lebih baik karena cuaca cenderung lebih segar, dan intensitas sinar matahari belum terlalu tinggi sehingga radiasi sinar UV dapat Anda hindari. Bersepeda dapat dilakukan oleh seluruh golongan usia. Namun, seperti semua olahraga lainnya, tentunya ada batasan yang harus Anda ikuti, baik dari segi durasi maupun intensitasnya.
Namun, apakah aman bersepeda di masa pandemi? Dijawab oleh dr Michael Triangto SpKO, sebenarnya tidaklah aman. “Tentu lebih aman bila berada di rumah, bersepeda statis contohnya. Tapi kalau pun mau tetap berolahraga di luar, maka harus perhatikan aturan kesehatan. Misalnya pilih tempat yang memungkinkan tidak bertemu dengan orang lain,” kata dr Michael. (Lihat videonya: Pernyataan Bank Dunia Mengenai Undang-Undang Cipta Kerja)
Bersepeda di luar, terlebih dengan orang yang tidak dikenal, maka risiko terjangkit virus meningkat menjadi risiko sedang. Selain masker, akan lebih baik lagi memakai pelindung mata (google) agar risiko tertular semakin kecil. Untuk masker, dr Michael menyarankan masker medis dengan tiga lapis atau masker kain yang juga tiga lapis sesuai anjuran WHO. Pastikan bagian mulut dan hidung tertutup sempurna. Sampai di rumah, maka segera mandi dan baju yang telah dipakai taruh di tempat tertutup. (Sri Noviarni)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda