Studi: Virus Corona Bertahan 28 Hari di Permukaan, termasuk Ponsel dan Uang Kertas

Minggu, 18 Oktober 2020 - 23:15 WIB
Para peneliti di Australia menemukan bahwa virus corona dapat bertahan hingga 28 hari di permukaan. Foto Ilustrasi/Istimewa
JAKARTA - Sebuah studi baru menemukan bahwa virus corona yang menyebabkan COVID-19 dapat bertahan selama sekitar satu bulan di permukaan seperti uang kertas, layar ponsel, dan baja tahan karat.

Para peneliti di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation ( CSIRO), Badan Ilmu Pengetahuan Nasional Australia, telah menemukan bahwa virus corona dapat bertahan hingga 28 hari di permukaan.

( )

Hal ini menunjukkan kalau virus dapat tetap menular untuk jangka waktu yang jauh lebih lama daripada yang diperkirakan secara umum. Para peneliti juga menemukan bahwa COVID-19 bertahan lebih baik dalam suhu yang lebih dingin.



Studi yang dilakukan di Pusat Australia untuk Kesiapsiagaan Penyakit (ACDP) di Geelong, Victoria, mengukur tingkat kelangsungan hidup SARS-CoV-2 menular, yang ditangguhkan dalam matriks ASTM E2197 standar, pada beberapa jenis permukaan yang umum.

Para peneliti melakukan semua eksperimen dalam gelap untuk meniadakan efek sinar UV. Penelitian menemukan bahwa pada suhu 40 derajat celcius, virus dapat bertahan kurang dari 16 jam pada kapas dan selama 24-48 jam pada kaca, baja, kertas, serta vinil. Sementara pada suhu 20 derajat celcius, virus tersebut mampu bertahan di permukaan yang halus, termasuk uang kertas selama 28 hari.

“Data yang disajikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 yang menular dapat dipulihkan dari permukaan yang tidak berpori selama setidaknya 28 hari pada suhu serta kelembaban sekitar 20 derajat celsius dan 50% RH. Meningkatkan suhu sambil mempertahankan kelembaban secara drastis mengurangi kemampuan bertahan hidup virus hingga hanya 24 jam pada 40 derajat celcius," papar hasil studi tersebut, seperti dikutip dari laman Times Now News.

Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa virus corona dapat tetap menular lewat partikel di udara selama lebih dari tiga jam.

(Baca Juga: Dokter Sarankan Anak Rajin Cuci Tangan daripada Hand Sanitizer)

“Menentukan berapa lama virus benar-benar bertahan di permukaan memungkinkan kami untuk lebih akurat memprediksi dan mengurangi penyebarannya, serta melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam melindungi orang-orang,” ujar Dr. Larry Marshall, Kepala Eksekutif CSIRO.

Para peneliti percaya bahwa hasil ini dapat membantu meningkatkan prosedur mitigasi risiko untuk mencegah penyebaran COVID-19.
(tsa)
Lihat Juga :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!