Tingkatkan Kesadaran Kurangi Susut dan Limbah Pangan Bergizi
Selasa, 20 Oktober 2020 - 15:16 WIB
Lebih lanjut, Artati menuturkan bahwa KKP berupaya menjalankan Program Prioritas (PP) Peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan dengan meningkatkan daya saing produk-produk kelautan dan perikanan kita yang bergizi tinggi dan cukup tersedia. Diharapkan Indonesia dapat mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk mengurangi susut dan limbah pangan hingga setengah dari angka saat ini.
Agnes Mallipu menjabarkan, salah satu aksi yang telah dilakukan GAIN dalam mengurangi susut dan limbah pangan adalah dengan bekerjasama dengan Innovation Factory, Nanyang Technological University (NTU), dan Ultra Indonesia melakukan bootcamp (pelatihan praktik) dan pendampingan bisnis untuk 9 pemenang Business Innovation Challenge (BIC) serta memberikan modal usaha Rp200 juta untuk setiap pemenang agar produknya tersedia di pasar.
(Baca juga: BTS Raih Rekor Baru, Music Video Dynamite Tembus 500 Juta Views )
"Kami menerima lebih dari 500 proposal inovasi lokal untuk mengurangi susut pangan bidang perikanan, baik dari teknologi rantai pendingin maupun inovasi makanan siap santap dan siap masak berbasis ikan. Kami menghubungkan pemenang BIC dengan calon investor bisnis dan pemerintah agar produk-produk mereka dapat dengan mudah diakses masyarakat. Dari Januari 2018 hingga Oktober 2020, lebih dari 80.000 produk food design telah terjual di pasaran dan lebih dari dari 20.000 produk inovasi teknologi cold chain telah digunakan oleh lebih dari 400 nelayan dan penjual ikan," papar Agnes.
Lihat Juga: Pabrik Glukomanan dari Umbi Porang Didirikan di Lombok untuk Perkuat Industri Olahan Pangan Sehat
Agnes Mallipu menjabarkan, salah satu aksi yang telah dilakukan GAIN dalam mengurangi susut dan limbah pangan adalah dengan bekerjasama dengan Innovation Factory, Nanyang Technological University (NTU), dan Ultra Indonesia melakukan bootcamp (pelatihan praktik) dan pendampingan bisnis untuk 9 pemenang Business Innovation Challenge (BIC) serta memberikan modal usaha Rp200 juta untuk setiap pemenang agar produknya tersedia di pasar.
(Baca juga: BTS Raih Rekor Baru, Music Video Dynamite Tembus 500 Juta Views )
"Kami menerima lebih dari 500 proposal inovasi lokal untuk mengurangi susut pangan bidang perikanan, baik dari teknologi rantai pendingin maupun inovasi makanan siap santap dan siap masak berbasis ikan. Kami menghubungkan pemenang BIC dengan calon investor bisnis dan pemerintah agar produk-produk mereka dapat dengan mudah diakses masyarakat. Dari Januari 2018 hingga Oktober 2020, lebih dari 80.000 produk food design telah terjual di pasaran dan lebih dari dari 20.000 produk inovasi teknologi cold chain telah digunakan oleh lebih dari 400 nelayan dan penjual ikan," papar Agnes.
Lihat Juga: Pabrik Glukomanan dari Umbi Porang Didirikan di Lombok untuk Perkuat Industri Olahan Pangan Sehat
(nug)
tulis komentar anda