5 Cara Menjaga Kesehatan Tulang
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 18:01 WIB
JAKARTA - Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan untuk terkena Osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Sementara, sebanyak 40,6% perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mereka mencapai menopause. (Baca juga: Berenang di Air Dingin Dapat Bantu Tunda Demensia )
Proporsi risiko osteoporosis pada perempuan semakin tinggi setelah berusia 55 tahun, sebagian besar disebabkan adanya retak tulang pada perempuan yang berhubungan erat dengan perubahan metabolisme tulang pada umur post-menopause.
Kinshuk Kunwar, Direktur PT Bayer Indonesia dan Country Head Consumer Health mengatakan, berdasarkan data WHO, 32.3% perempuan di Indonesia mengalami osteoporosis.
Persatuan Osteoporosis Indonesia bahkan memperkirakan sekitar 90% dari perempuan Indonesia mengalami osteopenia (penurunan kepadatan tulang di bawah batas normal).
Banyak faktor yang dapat menurunkan kepadatan tulang pada perempuan seperti saat kehamilan dan menyusui bahkan penurunan kadar hormon esterogen di masa menopause. Jika kondisi ini tidak dicegah dan ditangani dengan baik, maka dapat berpengaruh pada kualitas hidupnya.
“Memiliki tulang yang sehat dan kuat akan membantu perempuan dalam menjaga kualitas hidupnya baik saat ini maupun di masa depan,” kata Kinshuk dalam Webinar yang diadakan oleh CDR. Karenanya kesehatan tulang haruslah dijaga sejak dini. Berikut tips untuk menjaga kesehatan tulang: (Baca juga: Terus Dipercaya, Raja Dangdut Rhoma Irama Terharu & Bersyukur )
1. Asupan kalsium dan vitamin D yang cukup.
2. Diet nutrisi seimbang termasuk asupan protein yang memadai.
3. Menjaga berat badan yang sehat karena berat badan yang kurang adalah faktor risiko osteoporosis.
4. Lakukan latihan menahan beban misalnya jalan kaki, lari, latihan kekuatan (beban), dan menari. Semuanya dapat membantu membangun massa tulang.
5. Hindari merokok, alkohol, konsumsi garam, dan kafein yang berlebihan karena dapat menghambat kerja sel pembangun tulang dan meningkatlan risiko patah tulang.
Sementara, sebanyak 40,6% perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mereka mencapai menopause. (Baca juga: Berenang di Air Dingin Dapat Bantu Tunda Demensia )
Proporsi risiko osteoporosis pada perempuan semakin tinggi setelah berusia 55 tahun, sebagian besar disebabkan adanya retak tulang pada perempuan yang berhubungan erat dengan perubahan metabolisme tulang pada umur post-menopause.
Kinshuk Kunwar, Direktur PT Bayer Indonesia dan Country Head Consumer Health mengatakan, berdasarkan data WHO, 32.3% perempuan di Indonesia mengalami osteoporosis.
Persatuan Osteoporosis Indonesia bahkan memperkirakan sekitar 90% dari perempuan Indonesia mengalami osteopenia (penurunan kepadatan tulang di bawah batas normal).
Banyak faktor yang dapat menurunkan kepadatan tulang pada perempuan seperti saat kehamilan dan menyusui bahkan penurunan kadar hormon esterogen di masa menopause. Jika kondisi ini tidak dicegah dan ditangani dengan baik, maka dapat berpengaruh pada kualitas hidupnya.
“Memiliki tulang yang sehat dan kuat akan membantu perempuan dalam menjaga kualitas hidupnya baik saat ini maupun di masa depan,” kata Kinshuk dalam Webinar yang diadakan oleh CDR. Karenanya kesehatan tulang haruslah dijaga sejak dini. Berikut tips untuk menjaga kesehatan tulang: (Baca juga: Terus Dipercaya, Raja Dangdut Rhoma Irama Terharu & Bersyukur )
1. Asupan kalsium dan vitamin D yang cukup.
2. Diet nutrisi seimbang termasuk asupan protein yang memadai.
3. Menjaga berat badan yang sehat karena berat badan yang kurang adalah faktor risiko osteoporosis.
4. Lakukan latihan menahan beban misalnya jalan kaki, lari, latihan kekuatan (beban), dan menari. Semuanya dapat membantu membangun massa tulang.
5. Hindari merokok, alkohol, konsumsi garam, dan kafein yang berlebihan karena dapat menghambat kerja sel pembangun tulang dan meningkatlan risiko patah tulang.
(tdy)
tulis komentar anda