Waspada, Polusi Udara Bisa Perparah Penyitas Penyakit Kronik
Minggu, 25 Oktober 2020 - 09:19 WIB
JAKARTA - Paparan polusi udara luar ruang dan rumah tangga dalam jangka panjang teryata menyumbang terhadap lebih dari 6,7 juta kematian tahunan akibat stroke, serangan jantung, diabetes, kanker paru-paru, penyakit paru-paru kronis, serta penyakit neonatal di seluruh dunia sepanjang tahun 2019.
Bahkan Dr. Christopher Murray dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mengatakan, interaksi COVID-19 dengan penyakit kronis yang terus meningkat secara global. “Ditambah faktor risiko terkait, termasuk obesitas, gula darah tinggi, dan polusi udara luar ruangan, selama 30 tahun terakhir telah menciptakan badai yang sempurna dan memicu kematian akibat COVID-19,” ujar Murray yang terlibat dalam analisis Status Udara Global ini.
Polusi udara yang terus meningkat di daerah-daerah yang mengalami urbanisasi dengan cepat di Asia dan Afrika Sub-Sahara, akan semakin memperburuk epidemi penyakit tidak menular, termasuk penyakit pernapasan kronis dan penyakit kardiovaskular.
Kabar baiknya adalah kita tahu bagaimana menangani semua sumber utama polusi. Data ini dengan jelas menunjukkan bahwa kita memiliki kewajiban kesehatan masyarakat untuk segera menerapkan solusi udara bersih,” beber Dr. Sumi Mehta, Vital Strategies.
Ya, penelitian ilmiah selama puluhan tahun telah mendasari kesimpulan kuat tentang kontribusi utama polusi udara terhadap penyakit kronis dan kematian. “Sudah lama waktu yang kita buang dalam menunggu untuk kerjasama dan melakukan tindakan global yang lebih besar untuk masalah kesehatan masyarakat yang utama ini,”pungkas Dr. Katherine Walker dari Health Effects Institute.
Bahkan Dr. Christopher Murray dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) mengatakan, interaksi COVID-19 dengan penyakit kronis yang terus meningkat secara global. “Ditambah faktor risiko terkait, termasuk obesitas, gula darah tinggi, dan polusi udara luar ruangan, selama 30 tahun terakhir telah menciptakan badai yang sempurna dan memicu kematian akibat COVID-19,” ujar Murray yang terlibat dalam analisis Status Udara Global ini.
Polusi udara yang terus meningkat di daerah-daerah yang mengalami urbanisasi dengan cepat di Asia dan Afrika Sub-Sahara, akan semakin memperburuk epidemi penyakit tidak menular, termasuk penyakit pernapasan kronis dan penyakit kardiovaskular.
Kabar baiknya adalah kita tahu bagaimana menangani semua sumber utama polusi. Data ini dengan jelas menunjukkan bahwa kita memiliki kewajiban kesehatan masyarakat untuk segera menerapkan solusi udara bersih,” beber Dr. Sumi Mehta, Vital Strategies.
Ya, penelitian ilmiah selama puluhan tahun telah mendasari kesimpulan kuat tentang kontribusi utama polusi udara terhadap penyakit kronis dan kematian. “Sudah lama waktu yang kita buang dalam menunggu untuk kerjasama dan melakukan tindakan global yang lebih besar untuk masalah kesehatan masyarakat yang utama ini,”pungkas Dr. Katherine Walker dari Health Effects Institute.
(wur)
tulis komentar anda