Tak Terima Presidennya Hina Nabi, Arie Untung Buang Koleksi Tas Mahal Prancis: Nggak Layak

Kamis, 29 Oktober 2020 - 08:52 WIB
Pasangan Arie Untung dan Fenita Arie. Foto/IG @fenitaarie
JAKARTA - Arie Untung dan sang istri, Fenita Arie, memutuskan membuang semua koleksi tas mahal asal Prancis yang mereka miliki. Hal itu dilakukan pasangan tersebut sebagai bentuk protes sekaligus respons atas gelombang boikot negara-negara Arab terhadap produk buatan negara di Eropa itu.

Seperti diketahui, Presiden Prancis Emmanuel Macron belum lama ini mengeluarkan statement kontroversial tentang pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW. Macron menyatakan, tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad walau sempat menuai kontroversi dan dianggap menyerang Islam.

( )



"Nggak layak," tulis Arie di laman Instagramnya, mengawali alasan sikap dia dan Fenita membuang koleksi tas mahal dari Prancis milik mereka.



"Karena negaranya menghina nabiku di bulan kelahirannya, barang RECEHAN brand2 Prancis ini nggak layak ada di lemari yang pemiliknya sangat mencintai nabinya. Brand2 ini kastanya langsung jadi "paling rendah"," sebut ayah tiga anak itu.

"Emang bukan salah tas-tas ini, tapi biar dia tahu impact ekonomi yang dihasilkan atas penghinaan ini. Di muslim market brand Prancis sekarang value-nya langsung "murah". Kayak nggak ada hal lain yang lebih penting aja, yang lebih manfaat untuk dibahas," sambung Arie.

Momen ini, ujar Arie, bisa sekalian membuka kesempatan untuk menaikkan produk lokal. Ketimbang membeli barang asal luar negeri, lebih baik membelanjakan uang untuk memutar roda ekonomi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam negeri.

( )

"Sekalian untuk naikin ekonomi kita, mending pakai produk dalam negeri aja yuk. UKM banyak yang bagus, yang harganya memang lebih murah, tapi value-nya kita sekalian bisa saling membantu pengusaha lokal," katanya.

Meski tak terima atas sikap Presiden Macron, Arie tetap mengajak para pengikutnya di Instagram untuk tidak membalas perlakuan sang pemimpin Prancis itu. Sebaliknya, sikap sabar harus dikedepankan dan tetap hidup damai berdampingan dengan mereka yang memiliki keyakinan berbeda.
(tsa)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More