Peneliti Mengembangkan Kaus Kaki Mencegah Bau Kaki
Senin, 02 November 2020 - 18:42 WIB
Ini dibandingkan dengan kelompok kaus kaki tanpa pelapis yang mengalami bau kaki lebih intens dengan efek negatif yang lebih besar pada kehidupan sehari-hari mereka.
Peneliti juga menemukan bahwa peserta dengan kaus kaki yang tidak dilapisi lebih mungkin untuk mengembangkan keratolisis dibandingkan dengan mereka yang memakai kaus kaki berlapis ZnO-NP.
"Saat menyelesaikan magang sebagai perwira angkatan laut di departemen medis, saya melihat sejumlah besar infeksi kaki pada personel militer," jelas Ongsri.
"Saya ingin menemukan cara untuk mencegah dan mengobati infeksi jamur dan bakteri ini dan kondisi yang terkait," lanjutnya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan sifat antibakteri nanopartikel seng oksida, oleh karena itu tim peneliti ingin menguji keefektifan teknologi baru ini dalam kehidupan nyata.
"Kami melanjutkan penelitian kami dengan tekstil lain dan berharap dapat mengobati serta mencegah pertumbuhan infeksi bakteri dan jamur," tulis penulis penelitian.
Studi ini dipresentasikan pada konferensi virtual Kongres Akademi Dermatologi dan Venereologi (EADV) Eropa ke-29.
Peneliti juga menemukan bahwa peserta dengan kaus kaki yang tidak dilapisi lebih mungkin untuk mengembangkan keratolisis dibandingkan dengan mereka yang memakai kaus kaki berlapis ZnO-NP.
"Saat menyelesaikan magang sebagai perwira angkatan laut di departemen medis, saya melihat sejumlah besar infeksi kaki pada personel militer," jelas Ongsri.
"Saya ingin menemukan cara untuk mencegah dan mengobati infeksi jamur dan bakteri ini dan kondisi yang terkait," lanjutnya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan sifat antibakteri nanopartikel seng oksida, oleh karena itu tim peneliti ingin menguji keefektifan teknologi baru ini dalam kehidupan nyata.
"Kami melanjutkan penelitian kami dengan tekstil lain dan berharap dapat mengobati serta mencegah pertumbuhan infeksi bakteri dan jamur," tulis penulis penelitian.
Studi ini dipresentasikan pada konferensi virtual Kongres Akademi Dermatologi dan Venereologi (EADV) Eropa ke-29.
(sal)
Lihat Juga :
tulis komentar anda