Pandemi Covid-19, Menu dan Busana Lebaran Tidak Lagi Jadi Prioritas
Sabtu, 09 Mei 2020 - 11:05 WIB
JAKARTA - Ada hal wajib ada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, mulai dari baju baru, opor ayam, rendang, ketupat, dan aneka kue kering. Tradisi itulah yang sudah ada di masyarakat Indonesia selama ratusan tahun.
Selain berkumpul bersama keluarga, momen yang dirindukan saat Lebaran adalah makan ketupat bersama "teman-teman" dan menikmati camilan kue kering khas Lebaran sambil bercengkerama bersama sanak saudara.
Namun, mengingat kondisi Lebaran tahun ini harus dilalui di tengah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19, apakah hidangan spesial tersebut masih bisa tersaji di atas meja? Artis sekaligus presenter Meisya Siregar mengatakan merasakan betul perbedaan Lebaran tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
Istri dari penyanyi Bebi Romeo ini mengaku bahwa di tengah pandemi, menu Lebaran yang berbeda adalah ketupat dan sayur nangka buatan ibunya. Meskipun momen Lebaran tahun ini tidak bisa dirayakan bersama keluarga besarnya, untuk melepas rasa rindu dan menghadirkan suasana Lebaran di rumahnya, Meisya tetap menghadirkan hidangan bernuansa Lebaran seperti rendang untuk suami dan ketiga anaknya.
"Biasanya setiap Lebaran, aku dan anak-anak selalu merayakan bersama di rumah Mama. Tapi, keadaan saat ini tidak memungkinkan untuk berkumpul, itu yang membuat saya sedih. Meski begitu, aku tetap menghadirkan rendang yang sudah menjadi tradisi keluarga supaya momen keakrabannya tetap ada," katanya, saat dihubungi KORAN SINDO.
Tradisi makanan Lebaran begitu kental di keluarga Meisya, terlebih lagi yang berhubungan dengan masakan rendang dan aneka kue kering. Menurutnya, setiap orang pasti memiliki tradisi menu Lebaran yang khas sehingga hal itu yang sulit dilupakan.
"Meskipun di masa pandemi ini semua yang dilakukan penuh dengan keterbatasan, sebisa mungkin kita tidak boleh menghilangkan tradisi. Kalau semua ditiadakan, otomatis tidak akan memiliki kesan yang khidmat," ujarnya.
Di sisi lain, Chef Haryo Pramoe menjelaskan, makanan Lebaran biasanya disesuaikan dengan tradisi setempat di mana Lebaran berlangsung. Misalnya, tradisi Melayu biasanya menyajikan makanan seperti lontong sayur. Namun, bila melihat situasi saat ini, tidak ada standar bahwa menu Lebaran itu selalu mewah dan lengkap.
"Jangan memaksakan saat Lebaran meja makan harus penuh dengan berbagai jenis makanan. Karena, pada dasarnya, esensi Lebaran bukan bermewah-mewahan, melainkan untuk berbagi kebahagiaan dengan yang lain," katanya.
Selain berkumpul bersama keluarga, momen yang dirindukan saat Lebaran adalah makan ketupat bersama "teman-teman" dan menikmati camilan kue kering khas Lebaran sambil bercengkerama bersama sanak saudara.
Namun, mengingat kondisi Lebaran tahun ini harus dilalui di tengah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19, apakah hidangan spesial tersebut masih bisa tersaji di atas meja? Artis sekaligus presenter Meisya Siregar mengatakan merasakan betul perbedaan Lebaran tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
Istri dari penyanyi Bebi Romeo ini mengaku bahwa di tengah pandemi, menu Lebaran yang berbeda adalah ketupat dan sayur nangka buatan ibunya. Meskipun momen Lebaran tahun ini tidak bisa dirayakan bersama keluarga besarnya, untuk melepas rasa rindu dan menghadirkan suasana Lebaran di rumahnya, Meisya tetap menghadirkan hidangan bernuansa Lebaran seperti rendang untuk suami dan ketiga anaknya.
"Biasanya setiap Lebaran, aku dan anak-anak selalu merayakan bersama di rumah Mama. Tapi, keadaan saat ini tidak memungkinkan untuk berkumpul, itu yang membuat saya sedih. Meski begitu, aku tetap menghadirkan rendang yang sudah menjadi tradisi keluarga supaya momen keakrabannya tetap ada," katanya, saat dihubungi KORAN SINDO.
Tradisi makanan Lebaran begitu kental di keluarga Meisya, terlebih lagi yang berhubungan dengan masakan rendang dan aneka kue kering. Menurutnya, setiap orang pasti memiliki tradisi menu Lebaran yang khas sehingga hal itu yang sulit dilupakan.
"Meskipun di masa pandemi ini semua yang dilakukan penuh dengan keterbatasan, sebisa mungkin kita tidak boleh menghilangkan tradisi. Kalau semua ditiadakan, otomatis tidak akan memiliki kesan yang khidmat," ujarnya.
Di sisi lain, Chef Haryo Pramoe menjelaskan, makanan Lebaran biasanya disesuaikan dengan tradisi setempat di mana Lebaran berlangsung. Misalnya, tradisi Melayu biasanya menyajikan makanan seperti lontong sayur. Namun, bila melihat situasi saat ini, tidak ada standar bahwa menu Lebaran itu selalu mewah dan lengkap.
"Jangan memaksakan saat Lebaran meja makan harus penuh dengan berbagai jenis makanan. Karena, pada dasarnya, esensi Lebaran bukan bermewah-mewahan, melainkan untuk berbagi kebahagiaan dengan yang lain," katanya.
tulis komentar anda