Kenalkan Platform Baru, MPL Usung Semangat Healthy Gaming
Jum'at, 13 November 2020 - 14:16 WIB
JAKARTA - Bermaingim bisa membuat siapa saja terlena akan keseruannya, bahkan gamers saat ini sudah berkembang menjadi sebuah profesi. Meskipun begitu, penting untuk tetap bermain game dalam hal yang wajar dan merasakan keseruannya seperti mendapat hadiah. Hal itu pun coba diterapkan Mobile Premier League (MPL).
( )
MPL merupakan platform kompetisi games yang menguji ketangkasan pemain untuk memenangkan rewards yang kami namakan "Berlian". Selanjutnya, berlian itu dapat ditukar dengan voucher seperti Gopay, Linkaja. Dengan mekanisme ini, MPL ingin demokratisasi e-sport untuk masyarakat dunia.
"Visi kami adalah menjadi platform mobile e-sport berbasis reward terbesar di dunia. Indonesia merupakan pasar berkembang untuk industri e-sport dan Indonesia telah menjadi ekosistem game terbesar di Asia Tenggara dan hal ini terbukti dengan diadakannya cabang olahraga e-sport pertama di Asian Games 2018 Jakarta," ujar MPL Country Head Indonesia, Ridzki Syahputera saat Media Visit ke Gedung Sindo, Rabu (11/11).
Dia berharap untuk menciptakan gaming kategori baru, yaitu platform mobile e-sport, yang sudah populer di tengah masyarakat Indonesia. "Kami sangat apresiasi grup Sindo yang menerima kami untuk mengenalkan gaming platform baru. Kami ingin membawa kompetisi ke dalam ekosistem mobile apps dan kami sudah dapat masukan dari tim redaksi Koran Sindo dan kami setuju bahwa kepentingan dengan perkembangan industri ini adalah healthy gaming," ujarnya.
Pada Januari 2020, MPL telah berpartisipasi dalam Piala Presiden e-Sport 2020, dan Agustus bergabung dengan Asosiasi Games Indonesia. Ridzki juga menambahkan bahwa pihaknya telah menjelaskan konsep dan sudah berinisiatif bersama KPAI, YLKI, Kemensos dan Kominfo yang semua mengetahui Mobile Premier League adalah platform permainan games ketangkasan yang berhadiah, tanpa kekerasan dan bukan adiktif.
"Kami sudah mendapatkan sertifikasi dari Kominfo yaitu Indonesia rating system, di mana itu memverifikasi semua games yang kami hadirkan bisa dimainkan untuk usia 13 ke atas," terang Ridzki.
Lebih lanjut, dia mengatakan, gaming adalah aktivitas yang seru dan seperti semua hal yang seru harus dimonitor seberapa banyak kita mainkan sama seperti Youtube atau Instagram. "Kita harus bermain dengan moderasi," tegasnya.
"Kami sedang berdiskusi dengan Kominfo untuk cara edukasi pemain games dengan sehat yaitu bermain dengan waktu tertentu, postur tertentu, dan cara komunikasi dengan pemain lain yang sehat juga, mungkin itu yang saat ini ingin kita sampaikan," paparnya.
(Baca juga: Lebih Sering Gunakan Masker, Risiko Terinfeksi Covid-19 Berkurang )
"Permainan dalam aplikasi MPL tidak ada ancaman, tidak ada kekerasan, dan tidak adiktif serta adanya sertifikasi membuat jaminan games yang ada di MPL semua aman bagi keluarga dan anak-anak," lanjutnya.
( )
MPL merupakan platform kompetisi games yang menguji ketangkasan pemain untuk memenangkan rewards yang kami namakan "Berlian". Selanjutnya, berlian itu dapat ditukar dengan voucher seperti Gopay, Linkaja. Dengan mekanisme ini, MPL ingin demokratisasi e-sport untuk masyarakat dunia.
"Visi kami adalah menjadi platform mobile e-sport berbasis reward terbesar di dunia. Indonesia merupakan pasar berkembang untuk industri e-sport dan Indonesia telah menjadi ekosistem game terbesar di Asia Tenggara dan hal ini terbukti dengan diadakannya cabang olahraga e-sport pertama di Asian Games 2018 Jakarta," ujar MPL Country Head Indonesia, Ridzki Syahputera saat Media Visit ke Gedung Sindo, Rabu (11/11).
Dia berharap untuk menciptakan gaming kategori baru, yaitu platform mobile e-sport, yang sudah populer di tengah masyarakat Indonesia. "Kami sangat apresiasi grup Sindo yang menerima kami untuk mengenalkan gaming platform baru. Kami ingin membawa kompetisi ke dalam ekosistem mobile apps dan kami sudah dapat masukan dari tim redaksi Koran Sindo dan kami setuju bahwa kepentingan dengan perkembangan industri ini adalah healthy gaming," ujarnya.
Pada Januari 2020, MPL telah berpartisipasi dalam Piala Presiden e-Sport 2020, dan Agustus bergabung dengan Asosiasi Games Indonesia. Ridzki juga menambahkan bahwa pihaknya telah menjelaskan konsep dan sudah berinisiatif bersama KPAI, YLKI, Kemensos dan Kominfo yang semua mengetahui Mobile Premier League adalah platform permainan games ketangkasan yang berhadiah, tanpa kekerasan dan bukan adiktif.
"Kami sudah mendapatkan sertifikasi dari Kominfo yaitu Indonesia rating system, di mana itu memverifikasi semua games yang kami hadirkan bisa dimainkan untuk usia 13 ke atas," terang Ridzki.
Lebih lanjut, dia mengatakan, gaming adalah aktivitas yang seru dan seperti semua hal yang seru harus dimonitor seberapa banyak kita mainkan sama seperti Youtube atau Instagram. "Kita harus bermain dengan moderasi," tegasnya.
"Kami sedang berdiskusi dengan Kominfo untuk cara edukasi pemain games dengan sehat yaitu bermain dengan waktu tertentu, postur tertentu, dan cara komunikasi dengan pemain lain yang sehat juga, mungkin itu yang saat ini ingin kita sampaikan," paparnya.
(Baca juga: Lebih Sering Gunakan Masker, Risiko Terinfeksi Covid-19 Berkurang )
"Permainan dalam aplikasi MPL tidak ada ancaman, tidak ada kekerasan, dan tidak adiktif serta adanya sertifikasi membuat jaminan games yang ada di MPL semua aman bagi keluarga dan anak-anak," lanjutnya.
(nug)
tulis komentar anda