Jogja Terapkan Protokol CHSE untuk Pulihkan Pariwisata
Jum'at, 20 November 2020 - 13:30 WIB
JOGJAKARTA - Potensi Wisata Yogyakarta yang begitu besar saat ini harus lumpuh akibat adanya pandemi Covid-19 dan untuk mengembalikan sektor pariwisata Jogja siap menerapkan langkah-langkah strategis seperti melakukan kebiasaan baru dengan protokol clear, health, safety and environnment (CHSE).
Kepala Dinas Pariwisata DIY Yogyakarta, Ir Singgih Raharjo mengatakan Pemerintah daerah bersama dengan industri pariwisata serta akademisi bekerjasama untuk mengembalikan iklim pariwisata di Jogja.
“Ada 2 starategi, pertama adalah pemulihan destinasi, kita merevitalisasi destinasi itu dengan menyesuaikan protokol kesehatan. Salah satunya Penyediaan sarana chse, sarana cuci tangan, pemakaian masker, ini bagian dari kita melakukan pemulihan destinasi,” ujar Singgih dalam gelaran Indonesia Corporate Travel And Mice (ICTM) di Sheraton Mustika Hotel, Yogyakarta, Kamis (19/11).
Ia menuturkan Setelah melakukan protokol kesehatan, pihaknya melakukan simulasi, untuk melihat bagaimana protokol kesehatan diberlakukan di usaha pasriwisata dan destinasi wisata untuk mengembalikan kepercayaan, baik dari pengelola maupun calon wisatawan sendiri.
“Strategi kedua adalah pemulihan pasar, dan pasar yang dituju adalah domestik bahkan kita lebih menekankan wisatawan lokal karena untuk mancanegara belum dibuka dan kami terus memastikan Protokol kesehatn di semua lini dan publik,” ucap Singgih.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini sebagian besar Destinasi widata telah dibuka, dimana ada 97 destinasi yang dibuka dari 140 destinasi yang ada di aplikasi visiting jogja.
“Hampir semua sudah dibuka dan memang kita masih melakukan uji coba operasional secara terbatas, yang lain menunggu verifikasi, karena sebelum buka harus mandapatkan rekomendasi dan verifkasi dari pemerintah daerah setempat yang merupakan gabungan dari dinas kesehatan, dinas pariwsiata lalu setelah di verifikasi jika memang memenuhi syarat diberikan uji coba operasional,” papar Singgih.
Ia menambahkan Ada regulasi yang masih berlaku bagi wisatawan yang ingin datang ke Jogja seperti jika wisatawan datang dari zona merah harus melampirkan hasil rapid test dan menggunakan aplikasi visiting Jogja untuk informasi terbaru kunjungan wisata.
“Jogja juga punya kekayaan Kuliner dimana kuliner Jogja itu luar biasa, sangat unik, dari mulai pagi hingga bertemu pagi lagi, dari bermacam olahan baik tradisional dan modern, itu selling point yang harus terus kita munculkan,” terang Singgih.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Yogyakarta, Ir Singgih Raharjo mengatakan Pemerintah daerah bersama dengan industri pariwisata serta akademisi bekerjasama untuk mengembalikan iklim pariwisata di Jogja.
“Ada 2 starategi, pertama adalah pemulihan destinasi, kita merevitalisasi destinasi itu dengan menyesuaikan protokol kesehatan. Salah satunya Penyediaan sarana chse, sarana cuci tangan, pemakaian masker, ini bagian dari kita melakukan pemulihan destinasi,” ujar Singgih dalam gelaran Indonesia Corporate Travel And Mice (ICTM) di Sheraton Mustika Hotel, Yogyakarta, Kamis (19/11).
Ia menuturkan Setelah melakukan protokol kesehatan, pihaknya melakukan simulasi, untuk melihat bagaimana protokol kesehatan diberlakukan di usaha pasriwisata dan destinasi wisata untuk mengembalikan kepercayaan, baik dari pengelola maupun calon wisatawan sendiri.
“Strategi kedua adalah pemulihan pasar, dan pasar yang dituju adalah domestik bahkan kita lebih menekankan wisatawan lokal karena untuk mancanegara belum dibuka dan kami terus memastikan Protokol kesehatn di semua lini dan publik,” ucap Singgih.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini sebagian besar Destinasi widata telah dibuka, dimana ada 97 destinasi yang dibuka dari 140 destinasi yang ada di aplikasi visiting jogja.
“Hampir semua sudah dibuka dan memang kita masih melakukan uji coba operasional secara terbatas, yang lain menunggu verifikasi, karena sebelum buka harus mandapatkan rekomendasi dan verifkasi dari pemerintah daerah setempat yang merupakan gabungan dari dinas kesehatan, dinas pariwsiata lalu setelah di verifikasi jika memang memenuhi syarat diberikan uji coba operasional,” papar Singgih.
Ia menambahkan Ada regulasi yang masih berlaku bagi wisatawan yang ingin datang ke Jogja seperti jika wisatawan datang dari zona merah harus melampirkan hasil rapid test dan menggunakan aplikasi visiting Jogja untuk informasi terbaru kunjungan wisata.
“Jogja juga punya kekayaan Kuliner dimana kuliner Jogja itu luar biasa, sangat unik, dari mulai pagi hingga bertemu pagi lagi, dari bermacam olahan baik tradisional dan modern, itu selling point yang harus terus kita munculkan,” terang Singgih.
(wur)
Lihat Juga :
tulis komentar anda