Tips Memilih Dokter untuk Konsultasi Anak
Selasa, 24 November 2020 - 04:22 WIB
JAKARTA - Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak. Tak terkecuali ketika memilih dokter anak. Berkonsultasi dengan dokter anak bisa menjadi faktor penting dalam proses tumbuh kembang si buah hati.
Apalagi bagi anak yang memiliki kondisi medis khusus sehingga membutuhkan perawatan dan pemantauan secara intensif oleh dokter spesialis anak.
(Baca Juga: dokter
1. Cari Referensi
Mencari referensi dari orang lain merupakan cara paling lazim sebelum konsultasi dokter anak. Orangtua bisa menemukan referensi dari manapun. Mulailah dengan bertanya kepada anggota keluarga, baru kemudian ke teman, sahabat, dan rekan kerja. Sebisa mungkin cari referensi dokter anak yang lokasinya paling dekat.
2. Dokter Anak yang Komunikatif
Komunikasi sangatlah penting dalam konsultasi dokter anak. Dokter harus dapat menyampaikan penjelasan dan rekomendasi medis secara gamblang kepada orangtua. Buku Pedoman Praktik terbitan Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menekankan bahwa dokter anak perlu komunikatif.
3. Keputusan dan Diagnosis yang Diambil Dokter
Sudah sewajarnya dokter yakin dengan keputusan dan diagnosisnya. Bila merasa ada keraguan saat konsultasi dokter anak, orangtua patut mempertanyakan dokter tersebut. Sering meminta pasien menjalani tes juga bisa menjadi tanda bahwa dokter tak kunjung yakin dengan diagnosisnya. Orangtua bisa meminta pendapat dokter lain alias second opinion jika mendapati situasi tersebut.
( )
Kemajuan teknologi telah memudahkan orangtua yang hendak melakukan konsultasi dengan dokter. Tak perlu datang ke rumah sakit, orangtua bisa menjelaskan masalah kesehatan anak dan meminta pendapat dari dokter lewat bantuan internet. Tapi tak semua keluhan medis bisa selesai hanya dengan konsultasi dokter secara online. Agar konsultasi online berjalan lancar, sebaiknya siapkan juga riwayat kesehatan.
Orangtua harus siap dengan dokumen riwayat kesehatan anak ketika hendak melakukan konsultasi dengan dokter anak secara online. Setidaknya orangtua ingat apa saja tindakan medis yang pernah anak terima sebelumnya, termasuk obat yang anak konsumsi. Informasi tersebut berguna sebagai dasar bagi dokter untuk memberikan penilaian terhadap kondisi medis anak.
Apalagi bagi anak yang memiliki kondisi medis khusus sehingga membutuhkan perawatan dan pemantauan secara intensif oleh dokter spesialis anak.
(Baca Juga: dokter
1. Cari Referensi
Mencari referensi dari orang lain merupakan cara paling lazim sebelum konsultasi dokter anak. Orangtua bisa menemukan referensi dari manapun. Mulailah dengan bertanya kepada anggota keluarga, baru kemudian ke teman, sahabat, dan rekan kerja. Sebisa mungkin cari referensi dokter anak yang lokasinya paling dekat.
2. Dokter Anak yang Komunikatif
Komunikasi sangatlah penting dalam konsultasi dokter anak. Dokter harus dapat menyampaikan penjelasan dan rekomendasi medis secara gamblang kepada orangtua. Buku Pedoman Praktik terbitan Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menekankan bahwa dokter anak perlu komunikatif.
3. Keputusan dan Diagnosis yang Diambil Dokter
Sudah sewajarnya dokter yakin dengan keputusan dan diagnosisnya. Bila merasa ada keraguan saat konsultasi dokter anak, orangtua patut mempertanyakan dokter tersebut. Sering meminta pasien menjalani tes juga bisa menjadi tanda bahwa dokter tak kunjung yakin dengan diagnosisnya. Orangtua bisa meminta pendapat dokter lain alias second opinion jika mendapati situasi tersebut.
( )
Kemajuan teknologi telah memudahkan orangtua yang hendak melakukan konsultasi dengan dokter. Tak perlu datang ke rumah sakit, orangtua bisa menjelaskan masalah kesehatan anak dan meminta pendapat dari dokter lewat bantuan internet. Tapi tak semua keluhan medis bisa selesai hanya dengan konsultasi dokter secara online. Agar konsultasi online berjalan lancar, sebaiknya siapkan juga riwayat kesehatan.
Orangtua harus siap dengan dokumen riwayat kesehatan anak ketika hendak melakukan konsultasi dengan dokter anak secara online. Setidaknya orangtua ingat apa saja tindakan medis yang pernah anak terima sebelumnya, termasuk obat yang anak konsumsi. Informasi tersebut berguna sebagai dasar bagi dokter untuk memberikan penilaian terhadap kondisi medis anak.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda