Rhoma Irama Ungkap Lagu-lagunya yang Sarat Dakwah dan Pesan Sosial
Kamis, 10 Desember 2020 - 02:38 WIB
JAKARTA - Merayakan 50 tahun bersama Soneta, Raja Dangdut Rhoma Irama banyak menceritakan pengalaman manis dan pahit. Dicekal, dilempari baru, hingga dapat sambutan hangat saat konser di Jepang.
"Dinamika kehidupan bermusik sudah pernah saya rasakan. Salah satunya pernah dicekal, di timpuk batu hingga kejadian lain yang menggoreskan suka dukanya pengalaman berkesan buat saya sebagai musisi," kata Rhoma saat perilisan boxset 50 tahun Soneta Group di Soneta Record, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/12) lalu. (Baca juga: Lifetime Achievement AMI Awards 2020 Diberikan kepada Rhoma Irama dan Melly Goeslaw )
Lantas, apa yang membuat living legend musik dangdut kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini mantap menjadi musisi? Bahkan, Rhoma membuat terobosan, di mana kebanyakan karya-karyanya berisi syair bernuansa dakwah dan pesan sosial.
“Ketika saya ikuti acara World Music n Dance di Tokyo Jepang ada seorang profesor rektor Tokyo University bertanya mengenai lagu saya, kenapa membuat lirik sosial dan dakwah dan saya jawab musik itu untuk mengingatkan diri saya bahwa musik ada pertanggungan jawab kepada Tuhan,” kata Rhoma.
“Manusia punya power of musik yang bisa merubah karakter kelakuan manusia jadi ada pertanggungan jawab kepada Allah yang kemudian menjadi moto kami Soneta Group seperti itu sampai sekarang,” sambung dia.
Bahkan, akibat idealisme karyanya, pedangdut yang menginjak usia 73 tahun itu pernah dicekal selama 11 tahun hingga tidak bisa manggung di depan penggemarnya dan televisi. Hal itu terjadi saat dia menciptakan lagu Rupiah, Lagu Indonesia, dan Judi.
Tak hanya dicekal, pria bernama asli Raden Irama ini juga pernah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari penonton saat beraksi di atas panggung. Saat manggung di Ancol, Rhoma dilempar sandal hingga dicaci-maki penonton hanya karena mengucapkan 'Assalamualaikum'.
Demikian ketika tampil di Bandung, Rhoma dilempari batu pendukung musik rock. "Sebaliknya, musisi rock juga dihujani batu pendukung dangdut," ujar dia. (Baca juga: Model Cantik Azka Aurada Meninggal Dunia )
Sementara, kenangan manis yang tidak akan dilupakan Rhoma ketika dia manggung di Tokyo, Jepang. Setelah menyanyikan lima lagu, Rhoma mendapatkan apresiasi luar biasa penonton yang bertepuk-tangan sambil berdiri. "Itu pengalaman luar biasa buat saya sepanjang karier bermusik tampil diatas panggung," ujarnya.
"Dinamika kehidupan bermusik sudah pernah saya rasakan. Salah satunya pernah dicekal, di timpuk batu hingga kejadian lain yang menggoreskan suka dukanya pengalaman berkesan buat saya sebagai musisi," kata Rhoma saat perilisan boxset 50 tahun Soneta Group di Soneta Record, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/12) lalu. (Baca juga: Lifetime Achievement AMI Awards 2020 Diberikan kepada Rhoma Irama dan Melly Goeslaw )
Lantas, apa yang membuat living legend musik dangdut kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini mantap menjadi musisi? Bahkan, Rhoma membuat terobosan, di mana kebanyakan karya-karyanya berisi syair bernuansa dakwah dan pesan sosial.
“Ketika saya ikuti acara World Music n Dance di Tokyo Jepang ada seorang profesor rektor Tokyo University bertanya mengenai lagu saya, kenapa membuat lirik sosial dan dakwah dan saya jawab musik itu untuk mengingatkan diri saya bahwa musik ada pertanggungan jawab kepada Tuhan,” kata Rhoma.
“Manusia punya power of musik yang bisa merubah karakter kelakuan manusia jadi ada pertanggungan jawab kepada Allah yang kemudian menjadi moto kami Soneta Group seperti itu sampai sekarang,” sambung dia.
Bahkan, akibat idealisme karyanya, pedangdut yang menginjak usia 73 tahun itu pernah dicekal selama 11 tahun hingga tidak bisa manggung di depan penggemarnya dan televisi. Hal itu terjadi saat dia menciptakan lagu Rupiah, Lagu Indonesia, dan Judi.
Tak hanya dicekal, pria bernama asli Raden Irama ini juga pernah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari penonton saat beraksi di atas panggung. Saat manggung di Ancol, Rhoma dilempar sandal hingga dicaci-maki penonton hanya karena mengucapkan 'Assalamualaikum'.
Demikian ketika tampil di Bandung, Rhoma dilempari batu pendukung musik rock. "Sebaliknya, musisi rock juga dihujani batu pendukung dangdut," ujar dia. (Baca juga: Model Cantik Azka Aurada Meninggal Dunia )
Sementara, kenangan manis yang tidak akan dilupakan Rhoma ketika dia manggung di Tokyo, Jepang. Setelah menyanyikan lima lagu, Rhoma mendapatkan apresiasi luar biasa penonton yang bertepuk-tangan sambil berdiri. "Itu pengalaman luar biasa buat saya sepanjang karier bermusik tampil diatas panggung," ujarnya.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda