Saat Pandemi Covid-19, Baiknya Menunda Program Bayi Tabung
Kamis, 16 April 2020 - 22:01 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luas. Tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari, pandemi Covid-19 juga mempengaruhi program kehamilan. Bagi pasangan yang ingin menjalani program kehamilan bayi tabung atau IVF, disarankan menundanya.
Program kehamilan IVF bisa saja memberikan pengaruh negatif bagi ibu atau bayi, mengingat mereka yang akan menjalankan program kehamilan ini diharuskan berada di rumah sakit dan bersentuhan langsung dengan tenaga medis.
"Untuk tidak tanam di siklus sekarang. Bahwa program bayi tabung ini bertujuan untuk kehamilan dan berharap 2-3 bulan kedepan fase tenang, tapi kita tidak bisa prediksi," kata dr. Ivan Sini, SpoG selaku Presiden Direktur PT. Morula Indonesia saat acara promil di rumah aja, Kamis (16/4/2020).
"Dan saat ini ketidak tahuan kita status Covid dan kehamilan. Apalagi kehamilan awal harus hati-hati dan kita perlu berikan konsuling ke pasien. Tanpa ada skrining kuat dengan PCR, minimal rapid tes, sulit jalani program yang aman karena yang kita jalani aspek safety yang ketat dari dokter dan lab," lanjutnya.
Begitu juga dengan pasien yang sedang menjalani perawatan, disarankan menunda kehamilan dengan cara membekukan embrio sementara. Oleh karena itu dr. Ivan menyarankan untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit apabila keluhan masih dapat ditangani secara jarak jauh. Upaya membatasi kunjungan ini juga dapat membantu fasilitas kesehatan dan tenaga medis untuk bisa fokus pada penanganan kasus Covid-19.
"Program kehamilan saat effort minimal dan kita di rumah aja dan aktivitas tidak menambah di luar dan terlalu sering, ini merupakan upaya kita bantu pemerintah bantu penanganan pandemi ini. Kalo ada beberapa urgen kita sampaikan, kita bantu pasien tersebut (pemeriksaan)," jelasnya.
"Kalo biara tentang safety prioritas skrining itu baik program IVF atau operasi di Rumah Sakit Bunda, semua tindakan atau kehamilan dibuat proteksi maksimal. Karena kita enggak tau gimana kondisi seseorang dan saat ini 60% orang tidak bergejala (Covid-19)," tandasnya.
Di sisi lain, ibu hamil dinilai lebih rentan terpapar Covid-19 karena adanya perubahan pada tubuh dan sistem imunitas yang berpengaruh cukup signifikan akibat beberapa penyakit infeksi saluran pernafasan. Sehingga, penting bagi ibu hamil untuk melakukan langkah preventif ekstra demi melindungi diri dari Covid-19.
Program kehamilan IVF bisa saja memberikan pengaruh negatif bagi ibu atau bayi, mengingat mereka yang akan menjalankan program kehamilan ini diharuskan berada di rumah sakit dan bersentuhan langsung dengan tenaga medis.
"Untuk tidak tanam di siklus sekarang. Bahwa program bayi tabung ini bertujuan untuk kehamilan dan berharap 2-3 bulan kedepan fase tenang, tapi kita tidak bisa prediksi," kata dr. Ivan Sini, SpoG selaku Presiden Direktur PT. Morula Indonesia saat acara promil di rumah aja, Kamis (16/4/2020).
"Dan saat ini ketidak tahuan kita status Covid dan kehamilan. Apalagi kehamilan awal harus hati-hati dan kita perlu berikan konsuling ke pasien. Tanpa ada skrining kuat dengan PCR, minimal rapid tes, sulit jalani program yang aman karena yang kita jalani aspek safety yang ketat dari dokter dan lab," lanjutnya.
Begitu juga dengan pasien yang sedang menjalani perawatan, disarankan menunda kehamilan dengan cara membekukan embrio sementara. Oleh karena itu dr. Ivan menyarankan untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit apabila keluhan masih dapat ditangani secara jarak jauh. Upaya membatasi kunjungan ini juga dapat membantu fasilitas kesehatan dan tenaga medis untuk bisa fokus pada penanganan kasus Covid-19.
"Program kehamilan saat effort minimal dan kita di rumah aja dan aktivitas tidak menambah di luar dan terlalu sering, ini merupakan upaya kita bantu pemerintah bantu penanganan pandemi ini. Kalo ada beberapa urgen kita sampaikan, kita bantu pasien tersebut (pemeriksaan)," jelasnya.
"Kalo biara tentang safety prioritas skrining itu baik program IVF atau operasi di Rumah Sakit Bunda, semua tindakan atau kehamilan dibuat proteksi maksimal. Karena kita enggak tau gimana kondisi seseorang dan saat ini 60% orang tidak bergejala (Covid-19)," tandasnya.
Di sisi lain, ibu hamil dinilai lebih rentan terpapar Covid-19 karena adanya perubahan pada tubuh dan sistem imunitas yang berpengaruh cukup signifikan akibat beberapa penyakit infeksi saluran pernafasan. Sehingga, penting bagi ibu hamil untuk melakukan langkah preventif ekstra demi melindungi diri dari Covid-19.
(tdy)
tulis komentar anda