Yuk, Pilih Skincare Untuk Kulit Lelah Akibat Meeting Virtual

Jum'at, 25 Desember 2020 - 17:25 WIB
foto / dok istimewa
JAKARTA - Aktivitas virtual di tahun 2020 ini meningkat akibat adanya pandemi. Di tahun 2021, diprediski akan banyak muncul skincare yang menangkal efek buruk cahaya biru dari aktivitas virtual yang berlebihan.

Dermatolog Shari Marchbein menuturkan, di masa pandemi ini, sekitar 60 persen penduduk bumi bisa menghabiskan waktu sekitar 6 jam atau lebih di layar komputer. Hal tersebut ternyata memberi dampak buruk pada kulit. “ Kerusakan kulit tersebut diakibatkan oleh cahaya terlihat berenergi tinggi atau High Energy Visible (HEV) atau populer dengan sebutan cahaya biru,” ujar Marchbein seperti yang dilasir dari allure.com.



Lebih lanjut Marchbein menerangkan cahaya biru dipancarkan dari layar teknologi , serta dari matahari, bersama dengan sinar UV. Meskipun tidak sama tetapi sinar cahaya biru dan UV sebenarnya dapat memicu tanda-tanda penuaan yang serupa. “Cahaya biru dapat menembus kulit, spesies oksigen reaktif dihasilkan, yang menyebabkan kerusakan DNA, sehingga menyebabkan hiperpigmentasi. Hal ini mirip dengan bagaimana kerusakan UV dapat menciptakan bintik hitam pada kulit,” ujar Marchbein.



Marchbein menambahkan, keberadaan soliter yang dipenuhi layar ini tampaknya agak menyedihkan. Namun sisi baiknya, ini mungkin telah mendorong inovasi dalam ruang produk skincare yang memblokir cahaya biru di tahun 2021 mendatang. “Penjualan perawatan kulit pelindung sinar biru meningkat 170 persen pada paruh pertama tahun ini,” ujar Marchbein.



Merek perawatan kulit GoodHabit, yang diluncurkan dengan HEV-thwarting-prowess bertujuan untuk melindungi kulit dari efek teknologi, dengan cara menciptakan lapisan pelindung pada kulit.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More