Ngemil Lebih Manfaat Kalau Dilakukan Secara Bijak, Bagaimana Caranya?

Kamis, 14 Mei 2020 - 13:04 WIB
Kebiasaan ngemil sesungguhnya bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian dan menjaga stabilitas metabolisme tubuh, asal dilakukan dengan bijak. Foto/Ilustrasi/Istimewa
JAKARTA - Berada di rumah saja rentan menyebabkan orang lebih suka ngemil. Padahal terlalu banyak ngemil, apalagi yang tidak sehat, bisa berisiko mengganggu kesehatan. Maka diperlukan kesadaran agar kita bijak dalam mengonsumsi camilan, khususnya selama masa karantina ini.

Psikolog Klinis Tara De Thouars tak menampik bahwa kebiasaan ngemil berlebih memang sangat rentan terjadi selama #dirumahaja di masa pandemi COVID-19. Hal tersebut dipicu oleh rasa bosan atau kondisi emosi tidak stabil dikarenakan perubahan kebiasaan yang mendadak, maupun ketakutan akan pandemi itu sendiri. Cara ngemil seperti ini lebih dikenal dengan sebutan emotional eater. (Baca Juga: Sahur Tak Boleh Dilewatkan, Ini Alasannya)

“Saat tekanan emosional hadir, tubuh seolah memberikan sinyal yang mirip seperti rasa lapar. Sebenarnya sinyal tersebut hanyalah respons terhadap perasaan yang menjadi pelarian dari emosi negatif. Jika dorongan tersebut terus diikuti, tentu tubuh akan kelebihan asupan dan semakin berisiko kalau dilakukan secara berulang,” jelas Tara melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, kemarin (13/5).



Sebuah studi yang dilakukan Mondelez Internasional terhadap konsumen di Indonesia dan 11 negara lain menemukan, pada dasarnya orang Indonesia memang suka ngemil. Bahkan 23% lebih banyak daripada rata-rata global. Selain itu, hasil studi bertajuk "The State of Snacking" tersebut juga menjelaskan bahwa rata-rata orang Indonesia bergantung pada camilan untuk memenuhi kebutuhan mental dan emosional.

Menurut Tara, kebiasaan ngemil sesungguhnya bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian dan menjaga stabilitas metabolisme tubuh, asal dilakukan dengan bijak. Memasuki bulan Ramadhan, kebiasaan ngemil pun perlu disesuaikan mengingat terbatasnya waktu makan. Namun, sebagian orang terkadang tidak bisa makan banyak saat sahur ataupun berbuka sehingga lebih berisiko akan kekurangan asupan kalori. Padahal kebutuhan kalori harian tubuh tetap sama, baik saat berpuasa ataupun tidak.

Ngemil lebih bijak, lanjut Tara, merupakan langkah tepat untuk mendapatkan kepuasan dalam mengonsumsi camilan sehingga tidak menimbulkan penyesalan setelahnya. Hindari pula ngemil secara berlebih dengan memperhatikan isyarat tubuh.

"Kegiatan ngemil sebaiknya dilakukan secara sadar agar manfaat bisa didapatkan. Makanlah secara perlahan dan nikmati setiap gigitannya. Ajak seluruh indera tubuh Anda terlibat, mulai dari memperhatikan bentuk, mencium aroma, menikmati rasa, hingga sensasi suara saat menggigit atau mengunyah camilan,” kata Tara.

Memahami pentingnya manfaat camilan seimbang bagi masyarakat, Mondelez Indonesia meluncurkan kampanye #NgemilBijak guna mendorong setiap orang untuk lebih bijak mengonsumsi camilan sehingga bisa mendapatkan manfaat secara lebih seimbang, baik untuk tubuh maupun pikiran. (Baca Juga: Mau Buat Kentang Goreng yang Renyah untuk Buka Puasa? Ini Tipsnya)

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More