Sahur Tak Boleh Dilewatkan, Ini Alasannya

Kamis, 07 Mei 2020 - 18:02 WIB
loading...
Sahur Tak Boleh Dilewatkan, Ini Alasannya
Melewatkan waktu sahur tidak dianjurkan oleh para ahli lantaran bisa menyebabkan lemas, tidak berenergi, dan sulit konsentrasi. Foto/Ilustrasi/Healthline.com
A A A
JAKARTA - Sahur menjadi waktu penting selama menjalankan puasa Ramadhan. Pasalnya, di waktu ini, tubuh bakal mempersiapkan cadangan energi yang lebih besar untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Apalagi umat muslim di Indonesia menjalankan puasa kurang lebih 14 jam sehingga tentu saja membutuhkan persiapan energi.

Namun, tidak semua orang paham manfaat sahur. Dengan berbagai alasan, terutama rasa kantuk yang tak tertahankan, banyak orang kerap melewatkan waktu sahur dan memilih melanjutkan tidur. Padahal, kebiasaan itu tidak dianjurkan oleh para ahli lantaran bisa menyebabkan lemas, tidak berenergi, dan sulit konsentrasi.

"Jadi pada saat sahur jangan pernah tidak makan sahur," kata Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Semanggi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK dalam talkshow "Puasa Ramping, Bugar dan Daya Tahan Tubuh Ok" pada Rabu (6/5).

Lebih lanjut dijelaskan Dr. Samuel, saat sahur idealnya kita mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang dengan kulitnya karena kulit kentang mengandung serat yang tinggi. Serat ini akan menyerap gula secara perlahan, dengan begitu tubuh dapat terus berenergi lebih lama. Pastikan pula Anda mengonsumsi lemak sehat yakni Omega 3 dari ikan dan Omega 9 dari minyak kanola, olive oil, serta alpukat.

"Jangan lupa sayur dan buah. Jelang imsak, Anda harus makan lagi, makan yang seratnya tinggi. Buah atau sayur ngemilnya, jangan cake. Hati-hati supaya kadar gula darah tetap stabil. Naiknya pelan-pelan, turun juga pelan-pelan," jelasnya.

Saat sahur, penting juga untuk memenuhi kebutuhan cairan harian. Meskipun ketika berpuasa ada perubahan pola makan dan minum, tubuh masih membutuhkan asupan cairan yang sama dengan hari-hari biasa, yaitu 8 gelas atau 2 liter setiap hari. Kecukupan hidrasi sesuai kebutuhan atau biasa disebut dengan hidrasi sehat, berperan untuk mengatur suhu tubuh, pembentukan sel dan keseimbangan cairan tubuh, serta berfungsi sebagai pelarut pada proses pencernaan makanan.

Apalagi air dapat mencapai sel tubuh dalam 5 menit setelah masuk saluran cerna. Inilah mengapa perlu minum air yang berkualitas saat berbuka puasa, setelah makan, dan pada saat sahur. "Sahur jangan lupa minum karena metabolisme kita butuh pembakaran, kita ingin tetap ramping, lemak-lemak harus dibakar. Paling tidak di sahur itu minum 3 gelas, kalau bisa 4 gelas," sebut Dr. Samuel.

Seluruh asupan yang dikomsumsi saat puasa akan menjadi penyedia energi yang besar bagi kita untuk menjalankan berbagai aktivitas. Makanan tersebut akan diserap secara perlahan sehingga menginjak pukul 10.00-11.00 tubuh masih melakukan penyerapan, artinya tubuh masih akan merasakan kenyang serta memiliki energi.

"Jadi puasa itu kuncinya. Kita harus menyiapkan sumber yang namanya glukosa, glikogen, kita berikan karbohidrat yang kompleks. Kompleks itu penyerapannya pelan-pelan. Waktu sahur diserap pelan-pelan sehingga waktu jam 10.00-11.00 masih ada penyerapan. Dengan begitu sewaktu dia naik pelan-pelan, turunnya juga pelan-pelan sehingga kadar gula di dalam darah masih awet," pungkas Dr. Samuel.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2051 seconds (0.1#10.140)