Si Kecil Masih Suka Mengompol? Coba Atasi dengan Terapi Alarm Ini!
Senin, 04 Januari 2021 - 14:20 WIB
Lebih jauh, angka kejadian dari masalah mengompol ini bervariasi, yakni 4%-19% pada populasi anak diseluruh dunia. Kejadian ini akan menurun sesuai dengan bertambahnya usia anak.
Adapun faktor penyebab nokturnal enuresis bersifat multifaktorial yakni kondisi genetik, konstipasi, infeksi saluran kemih, kapasitas kandung kemih yang kecil, ansietas, gangguan tidur, dan diabetes. Diagnosis enuresis dilakukan setelah anak berusia lima tahun.
Usai membicarakan gejala yang dialaminya dan melakukan pemeriksaan fisik pasien, dokter juga perlu menemukan kondisi yang membuat pasien mengompol.
Pencarian penyebab tersebut dapat dilakukan dengan tes urine (urinalisis) yang bertujan mengidentifikasi terjadinya infeksi, diabetes, atau konsumsi obat yang menimbulkan efek samping enuresis serta pencitraan jika dibutuhkan untuk melihat kondisi anatomi dari sistem saluran kemih bila diperlukan.
Adapun faktor penyebab nokturnal enuresis bersifat multifaktorial yakni kondisi genetik, konstipasi, infeksi saluran kemih, kapasitas kandung kemih yang kecil, ansietas, gangguan tidur, dan diabetes. Diagnosis enuresis dilakukan setelah anak berusia lima tahun.
Usai membicarakan gejala yang dialaminya dan melakukan pemeriksaan fisik pasien, dokter juga perlu menemukan kondisi yang membuat pasien mengompol.
Pencarian penyebab tersebut dapat dilakukan dengan tes urine (urinalisis) yang bertujan mengidentifikasi terjadinya infeksi, diabetes, atau konsumsi obat yang menimbulkan efek samping enuresis serta pencitraan jika dibutuhkan untuk melihat kondisi anatomi dari sistem saluran kemih bila diperlukan.
(wur)
tulis komentar anda