Demi Kesehatan, Sebaiknya Hindari Konsumsi Nasi Putih Berlebih

Jum'at, 08 Januari 2021 - 16:54 WIB
Apabila ingin sarapan dengan nasi putih namun terasa kenyang lebih lama maka sebaiknya jadikan nasi goreng, ditambah dengan sayur dan telur. / Foto: Ilustrasi/ist
JAKARTA - Tanpa sadar kita mengalami adiksi terhadap karbohidrat . Bagaimana tidak, konsumsi karbohidrat olahan dapat memicu produksi seretonin yang memberikan perasaan nyaman dan menenangkan. Plus meningkatkan dopamine yang memberi efek kecanduan.

( )

Di Indonesia, beras merupakan sumber karbohidrat utama dengan jumlah konsumsi sebesar 114kg/tahun per kapita. Untuk diketahui, kalori nasi putih sebesar satu centong atau sekitar 100 gram adalah 129 kalori. Sedangkan kalori yang terdapat pada sepiring nasi putih adalah sekitar 204 kalori. Belum termasuk lauk-pauk yang dikonsumsi untuk menemani sepiring nasi.



Kalorinya akan terus bertambah jika kita kembali menambah porsi nasi. Padahal konsumsi karbohidrat berlebih termasuk gula, garam, dan lemak yang tinggi akhirnya dapat berujung pada segenap penyakit tidak menular, sebut saja hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan lainnya.

Di samping itu, nasi putih, kentang, roti putih, minuman bersoda dan minuman manis, memiliki indeks glikemik yang tinggi. Makanan dengan indeks glikemik tinggi ini mengandung karbohidrat yang diproses secara cepat oleh tubuh dan menyebabkan kadar gula darah meningkat dengan cepat. Hal ini dikarenakan karbohidrat tertentu memang lebih mudah dan lebih cepat dicerna tubuh menjadi gula yang digunakan tubuh sebagai sumber energi.

Dikatakan indeks glikemik tinggi apabila nilainya lebih dari 70. Dengan demikian anggapan bahwa makan nasi putih akan membuat kenyang lebih lama adalah tidak tepat. Pangan karbohidrat seperti nasi putih yang umumnya rendah serat, lebih cepat dicerna dibanding pangan berserat seperti sayur, kacang, dan bijian utuh, dan pangan protein, serta pangan berlemak.

Apabila ingin sarapan dengan nasi putih namun terasa kenyang lebih lama maka sebaiknya jadikan nasi goreng, ditambah dengan sayur dan telur sebagai santapan lainnya. Sarapan ini akan membuat kenyang lebih lama ketimbang hanya makan nasi putih saja atau nasi putih dan telur rebus.

Dokter Gizi di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, MSc, SpGK (K), mengungkapkan karbohidrat sederhana hanya boleh dikonsumsi 10% setiap hari. "Kabohidrat sederhana itu termasuk gula," tandasnya, baru-baru ini.

(Baca juga: Badan Kesehatan Uni Eropa Akhirnya Setujui Penggunaan Vaksin Moderna )

Dia pun mencontohkan, misalnya kita makan sebanyak 1.600 kkal, maka 10 persennya untuk karbohidrat, sederhananya yang boleh dimakan adalah 160 kkal. Apabila 1 gram mengandung 4 kkal, maka kandungan kabohidrat sederhana yang diperbolehkan adalah 40 gram. Jadi, maksimal gula yang boleh dikonsumsi adalah empat sendok gula. "Bila kita mengonsumsi terlalu banyak gula maka risiko terkena diabetes pun semakin tinggi," tutup dr. Fiastuti.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!