Varian Baru Covid-19 Dapat Menyebabkan Hasil Tes Negatif Palsu
Senin, 11 Januari 2021 - 19:06 WIB
JAKARTA - Varian baru COVID-19 , termasuk yang ditemukan di Inggris, ternyata dapat memengaruhi kinerja beberapa tes molekuler COVID-19 dan menyebabkan hasil negatif palsu. Hal ini diungkap Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
FDA telah memberi tahu staf laboratorium klinis dan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan hasil negatif palsu dari tes molekuler apapun. FDA telah meminta untuk mempertimbangkan hasil tersebut dalam kombinasi dengan pengamatan klinis, dan mengulangi pengujian dengan tes berbeda jika COVID-19 masih dicurigai. (Baca juga: Waspada, Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan ‘Lebih Kebal’ Vaksin )
Dilansir Reuters, Senin (11/1) FDA mengatakan risiko bahwa mutasi ini akan berdampak pada akurasi pengujian secara keseluruhan rendah. Direktur National Institutes of Health Francis Collins menjelaskan, bahwa varian COVID-19 yang lebih menular di Inggris telah dilaporkan di setidaknya lima negara bagian di AS.
Para ilmuwan mengatakan vaksin yang baru dikembangkan harus sama efektifnya terhadap varian baru COVID-19.
FDA mengungkapkan bahwa analisisnya menemukan kinerja tiga tes, yang telah menerima otorisasi penggunaan darurat, dipengaruhi oleh varian baru COVID-19. Namun, mereka mencatat bahwa dampaknya tidak signifikan.
Kit kombo TaqPath COVID-19 dari Thermo Fisher Scientific Inc dan kit pengujian Linea COVID-19 ditemukan secara signifikan mengurangi sensitivitas dari mutasi. Ini termasuk varian B.1.1.7 atau yang disebut varian baru yang ditemukan di Inggris. (Baca juga: Varian Baru Covid-19 Butuh Vaksin Baru )
Namun, karena kedua tes dirancang untuk mendeteksi beberapa target genetik, sensitivitas tes secara keseluruhan tidak boleh terpengaruh. Sementara itu, kinerja tes Accula SARS-COV-2 Mesa Biotech juga dapat dipengaruhi oleh varian baru COVID-19.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
FDA telah memberi tahu staf laboratorium klinis dan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan hasil negatif palsu dari tes molekuler apapun. FDA telah meminta untuk mempertimbangkan hasil tersebut dalam kombinasi dengan pengamatan klinis, dan mengulangi pengujian dengan tes berbeda jika COVID-19 masih dicurigai. (Baca juga: Waspada, Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan ‘Lebih Kebal’ Vaksin )
Dilansir Reuters, Senin (11/1) FDA mengatakan risiko bahwa mutasi ini akan berdampak pada akurasi pengujian secara keseluruhan rendah. Direktur National Institutes of Health Francis Collins menjelaskan, bahwa varian COVID-19 yang lebih menular di Inggris telah dilaporkan di setidaknya lima negara bagian di AS.
Para ilmuwan mengatakan vaksin yang baru dikembangkan harus sama efektifnya terhadap varian baru COVID-19.
FDA mengungkapkan bahwa analisisnya menemukan kinerja tiga tes, yang telah menerima otorisasi penggunaan darurat, dipengaruhi oleh varian baru COVID-19. Namun, mereka mencatat bahwa dampaknya tidak signifikan.
Kit kombo TaqPath COVID-19 dari Thermo Fisher Scientific Inc dan kit pengujian Linea COVID-19 ditemukan secara signifikan mengurangi sensitivitas dari mutasi. Ini termasuk varian B.1.1.7 atau yang disebut varian baru yang ditemukan di Inggris. (Baca juga: Varian Baru Covid-19 Butuh Vaksin Baru )
Namun, karena kedua tes dirancang untuk mendeteksi beberapa target genetik, sensitivitas tes secara keseluruhan tidak boleh terpengaruh. Sementara itu, kinerja tes Accula SARS-COV-2 Mesa Biotech juga dapat dipengaruhi oleh varian baru COVID-19.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(tdy)
tulis komentar anda