BPOM Umumkan Efikasi Vaksin Sinovac 65,3%, Apa Itu Efikasi?

Selasa, 12 Januari 2021 - 17:15 WIB
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac .

Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan izin dikeluarkan setelah melalui berbagai proses dan uji klinik. "Pada hari ini Senin tanggal 11 Januari 2021 Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency use authorisation untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Coronavac produksi Sinovac Biotech in Coorporate yang bekerja sama dengan PT Bio Farma," kata Penny saat jumpa pers, Senin (11/1). (Baca juga: Efikasi Vaksin Covid-19 Sinovac Capai 97 Persen? Ini Kata Bio Farma )

Berdasarkan hasil uji klinis, Penny menjelaskan bahwa efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3%. Angka ini dianggap memenuhi standar persyaratan minimal efikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 50%.



"Hasil analisis terhadap efikasi vaksin CoronaVac dari uji klinik di Bandung menunjukkan efek vaksin sebesar 65,3%," jelas Penny.

Dilansir Medical News Today, Selasa (12/1), efikasi adalah persentase penurunan suatu penyakit pada sekelompok orang yang menerima vaksinasi dalam uji klinis. Ini berbeda dari keefektifan vaksin, yang mengukur seberapa baik vaksin bekerja ketika diberikan kepada orang-orang di komunitas di luar uji klinis.

Semua vaksin baru menjalani uji klinis untuk menguji seberapa baik kerjanya. Pengembang calon vaksin biasanya menentukan tujuan utama uji coba mereka dalam protokol studi uji klinis. (Baca juga: Memaknai Efikasi Vaksin Sinovac 65,3 % )

Sasaran ini disebut titik akhir primer. Untuk banyak vaksin Covid-19 eksperimental yang saat ini sedang dikembangkan, titik akhir utamanya berfokus pada pencegahan kasus baru gejala Covid-19.

Ilmuwan dapat menghitung seberapa baik kandidat vaksin bekerja dengan melihat perbedaan kasus baru penyakit antara kelompok yang menerima plasebo dan kelompok yang menerima vaksin eksperimental.

Ini disebut efikasi vaksin. Misalnya, Pfizer atau BioNTech melaporkan kemanjuran 95% untuk vaksin Covid-19. Ini berarti 95% penurunan kasus baru penyakit pada kelompok vaksin dibandingkan dengan kelompok plasebo.
(tdy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More