Penelitian di Chili: Vaksin Sinovac Mampu Cegah Covid-19 Bergejala hingga Meninggal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemampuan vaksin Sinovac untuk menangkal Covid-19 selama ini maesih menjadi perdebatan. Tapi ternyata negara Chili menjawab keraguan tersebut. Berdasarkan penelitian skala besar yang dilakukan di Chili terhadap vaksin Sinovac. Vaksin tersebut dinyatakan dapat mencegah yang bergejala hingga meninggal dunia akibat Covid-19.
Dokter Umum, dr. Adam Prabata melalui instagram pribadinya memaparkan hasil studi dari kurang lebih 10,2 juta orang terlibat dalam penelitian efektivitas vaksin Sinovac yang diselenggarakan di Chile.
"Baru-baru ini, penelitian skala besar di Chile menunjukkan efektivitas vaksin Sinovac untuk mencegah Covid-19 mulai dari yang bergejala hingga meninggal dunia akibat Covid-19," tulisnya pada caption di akun Instagram @adamprabata pada Minggu (11/7/2021).
Baca Juga : Beredar Harga 6 Jenis Vaksin Covid-19, Bio Farma dan IHC: Itu Kabar Lama yang Tak Benar
Penelitian tersebut melibatkan 10.2 juta orang untuk mengetahui efektivitas vaksin Sinovac yang diselenggarakan di Chile. Dari penelitian tersebut, 4.2 juta orang sudah mendapatkan 2 dosis vaksin, 500 ribu baru mendapatkan 1 dosis, dan 5.5 juta orang belum divaksinasi.
Lebih rinci, Adam menyebutkan vaksin Sinovac memiliki 65,9 persen efektivitas untuk mencegah Covid-19 bergejala. Serta 87,5 persen efektivitas mencegah rawat inap karena Covid-19, sebanyak 90,3 persen efektivitas mencegah masuk ICU karena Covid-19 dan 86,3 persen mencegah kematian.
"Silahkan share postingan ini kepada teman atau keluarga kalian yang mendapatkan vaksin Sinovac yaa! Semoga bisa menjadi penyemangat bagi mereka!," tuturnya.
Seperti diketahui, vaksin Sinovac merupakan vaksin Covid-19 yang utama digunakan di Indonesia untuk saat ini dan bahkan sudah disuntikkan ke banyak orang, terutama tenaga kesehatan, lansia, dan petugas publik.
Baca Juga : 20 Ribu Pelajar SD-SMP di Surabaya Disuntik Vaksin COVID-19, Semakin Yakin Sekolah Tatap Muka
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
Dokter Umum, dr. Adam Prabata melalui instagram pribadinya memaparkan hasil studi dari kurang lebih 10,2 juta orang terlibat dalam penelitian efektivitas vaksin Sinovac yang diselenggarakan di Chile.
"Baru-baru ini, penelitian skala besar di Chile menunjukkan efektivitas vaksin Sinovac untuk mencegah Covid-19 mulai dari yang bergejala hingga meninggal dunia akibat Covid-19," tulisnya pada caption di akun Instagram @adamprabata pada Minggu (11/7/2021).
Baca Juga : Beredar Harga 6 Jenis Vaksin Covid-19, Bio Farma dan IHC: Itu Kabar Lama yang Tak Benar
Penelitian tersebut melibatkan 10.2 juta orang untuk mengetahui efektivitas vaksin Sinovac yang diselenggarakan di Chile. Dari penelitian tersebut, 4.2 juta orang sudah mendapatkan 2 dosis vaksin, 500 ribu baru mendapatkan 1 dosis, dan 5.5 juta orang belum divaksinasi.
Lebih rinci, Adam menyebutkan vaksin Sinovac memiliki 65,9 persen efektivitas untuk mencegah Covid-19 bergejala. Serta 87,5 persen efektivitas mencegah rawat inap karena Covid-19, sebanyak 90,3 persen efektivitas mencegah masuk ICU karena Covid-19 dan 86,3 persen mencegah kematian.
"Silahkan share postingan ini kepada teman atau keluarga kalian yang mendapatkan vaksin Sinovac yaa! Semoga bisa menjadi penyemangat bagi mereka!," tuturnya.
Seperti diketahui, vaksin Sinovac merupakan vaksin Covid-19 yang utama digunakan di Indonesia untuk saat ini dan bahkan sudah disuntikkan ke banyak orang, terutama tenaga kesehatan, lansia, dan petugas publik.
Baca Juga : 20 Ribu Pelajar SD-SMP di Surabaya Disuntik Vaksin COVID-19, Semakin Yakin Sekolah Tatap Muka
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
(wur)