Ditambah 3M, Vaksin Lebih Efektif Bentuk Herd Immunity

Senin, 01 Februari 2021 - 15:00 WIB
Protokol kesehatan 3M akan menjadi pelengkap vaksin yang bisa mempercepat terbentuknya herd immunity. Foto/Istimewa
JAKARTA - Sudah hampir satu tahun pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia dan dunia. Semua pihak telah berjuang untuk menghadapinya. Di tengah dinamika perkembangan pandemi, optimisme ditunjukkan oleh Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV (K), MPH selaku Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (PBM IHC). Menurut dr. Fathema, pandemi ini diatasi dengan bersama-sama disiplin menjaga protokol kesehatan 3M di semua lapisan masyarakat.

Vaksin juga sangat penting tetapi tidak bisa terlepas dari 3M . Jadi walaupun sudah divaksin tetap 3M. vaksin untuk mencapai herd immunity akan memagari orang-orang yang tidak bisa divaksin karena usia atau penyakit dan atau faktor lain,” jelasnya. Terkait vaksinasi, dr. Fathema optimis Indonesia akan mengalami percepatan.





Sebab, data menunjukkan bahwa kapasitas vaksinasi yang dapat dilakukan di Indonesia adalah 16 juta orang per bulan. Hasil ini diperoleh dengan pengerahan 2.800 rumah sakit, 1.000 puskesmas, dan 8.000 klinik yang dimiliki. Dengan kapasitas dan kapabilitas tersebut, untuk mencapai 70 persen (182 juta) yang divaksinasi demi mencapai herd immunity harusnya bisa ditempuh dalam 5-6 bulan, bila vaksin tersedia.

Kapasitas dan kapabilitas ini akan bisa maksimal ketika vaksinasi sudah memasuki fase dua dimana persediaan dan permintaan vaksin sudah seimbang. “Saat ini masih di fase satu dimana permintaan tinggi namun stok terbatas karena kompetisi di level global. “Dengan maksimalnya kapasitas dan kapabilitas vaksinasi, saya optimis pemulihan kesehatan dan ekonomi akan cepat kembali. Vaksinasi adalah kesempatan bangsa untuk bangun, pulih, dan kembali tumbuh,” ujar dr. Fathema.

Melihat pada penanganan pandemi, dr. Fathema menyatakan perlunya memperkuat primary healthcare. Bagaimana memberdayakan puskesmas, tim di daerah, kepesertaan masyarakat. Karena satu daerah bisa lebih mengenal anggota masyarakat sehingga lebih maksimal dalam tracing. Dalam proses tracing itu perlu kecepatan. Kolaborasi dan koordinasi akan memperkuat dan mempercepat proses tracing.



Dengan percepatan tracing, testing, dan hasil PCR; maka bisa secepatnya dilakukan isolasi dan treatment. Hal ini penting sekali untuk memutus rantai penularan COVID-19. “Karena kalau hanya terus menambah tempat tidur di rumah sakit saja maka tidak akan sanggup mengimbangi kecepatan penularannya,” kata dr. Fathema.

Vaksin Covid-19 yang disuntikkan dalam tubuh kita mengandung bagian dari virus sarcov 2 atau mengandung virus sarcov 2 yang sudah mati.Vaksin Covid-19 tersebut akan merangsang sistim imun tubuh untuk membentuk antibodi terhadap bagian virus sarcov 2 yang ada dalam vaksin.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More