Sasar Usia 60 Tahun ke Atas, Jutaan Vaksin AstraZeneca Diperkirakan Tiba di Indonesia Tahun Ini
Selasa, 02 Februari 2021 - 14:48 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia kemungkinan akan mendapat puluhan juta vaksin COVID-19 dari AstraZeneca melalui skema kerja sama multilateral GAVI Covax Facility. Fasilitas tersebut merupakan kerja sama pengembangan vaksin antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Sesuai surat dari GAVI tertanggal 29 Januari 2021, aliansi tersebut telah memberikan konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia yang nanti akan dikirimkan melalui dua tahap, yaitu kuartal I sebanyak 25%-35% dan kuartal II 65%-75% dari alokasi tahap awal.
Vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk memvaksinasi penduduk usia 60 tahun ke atas. Vaksin ini juga harus mendapatkan izin Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan POM sebelum dapat digunakan di Indonesia.
"Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita. Melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentu akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini. Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui di mana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi," kata Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi melalui keterangan resminya, belum lama ini.
Menurut dr. Nadia, adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan membantu dari kemampuan anggaran negara agar bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi pemerintah karena pengadaan vaksin melalui skema GAVI sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin COVID-19.
Vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi COVID-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia yang dianggap memenuhi syarat mengikuti program ini. Indonesia telah mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin dari AstraZeneca asal Inggris, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Amerika dan Kanada, serta Pfizer dari Amerika.
Sesuai surat dari GAVI tertanggal 29 Januari 2021, aliansi tersebut telah memberikan konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia yang nanti akan dikirimkan melalui dua tahap, yaitu kuartal I sebanyak 25%-35% dan kuartal II 65%-75% dari alokasi tahap awal.
Vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk memvaksinasi penduduk usia 60 tahun ke atas. Vaksin ini juga harus mendapatkan izin Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan POM sebelum dapat digunakan di Indonesia.
"Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita. Melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentu akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini. Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui di mana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi," kata Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi melalui keterangan resminya, belum lama ini.
Menurut dr. Nadia, adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan membantu dari kemampuan anggaran negara agar bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi pemerintah karena pengadaan vaksin melalui skema GAVI sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin COVID-19.
Vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi COVID-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia yang dianggap memenuhi syarat mengikuti program ini. Indonesia telah mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin dari AstraZeneca asal Inggris, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Amerika dan Kanada, serta Pfizer dari Amerika.
(tsa)
tulis komentar anda