Layanan GrabCar Protect Bantu Akses Warga Saat Pandemi COVID-19
Senin, 18 Mei 2020 - 19:15 WIB
Tidak hanya pegawai kantoran, Latifa Zahara, seorang Dokter Gigi berasal dari Jakarta merupakan satu dari sebagian pekerja formal yang harus melakukan aktivitas profesinya di luar rumah.
Profesinya sebagai Dokter Gigi mewajibkan dirinya untuk tetap siaga di klinik guna menyambut pasien yang membutuhkan pertolongannya. Dokter berusia 25 tahun ini mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya GrabCar Protect di tengah pandemi COVID-19 .
Alasan yang membuat Zara yakin untuk menggunakan layanan GrabCar Protect ini adalah fitur-fitur yang disediakan di setiap unitnya. Selain dilengkapi oleh partisi plastik yang membatasi mitra pengemudi dan penumpang, armada roda empat khusus ini juga dilengkapi oleh masker, sarung tangan, dan hand sanitizer yang membuat Zara merasa aman dan nyaman.
"Saya berharap agar pandemi ini dapat cepat berlalu. Namun, seperti yang kita ketahui, setelah pandemi pastinya akan ada fase pemulihan yang tentunya akan memakan waktu. Oleh karena itu, saya harap layanan GrabCar Protect ini tetap dapat digunakan dalam jangka panjang hingga situasi benar benar pulih," tutup Zara.
Selain itu, Deya Yulika Risti, seorang Project Manager dari sebuah perusahaan digital agency di Bandung juga merasa terbantu dengan adanya layanan transportasi armada roda empat khusus GrabCar Protect.
Selain dilengkapi partisi plastik, unit GrabCar Protect ini telah dilakukan penyemprotan desinfektan secara regular oleh mitra pengemudi di pos yang telah disediakan oleh Grab Indonesia.
Dengan memiliki kebersihan maksimal di setiap unitnya telah membuat perjalanan antara rumah dan kantornya wanita berusia 30 tahun ini menjadi lebih aman dan nyaman dalam menggunakan armada roda empat khusus di kotanya.
Deya mengatakan, disaat ia menggunakan layanan ini, para mitra pengemudi kerap menyampaikan setiap fasilitas keamanan dan kesehatan yang ada di dalam mobil seperti partisi plastik, contactless kotak pembayaran, serta hand sanitizer yang bisa saya gunakan selama perjalan. "Hal ini telah membuat saya tidak perlu kuatir dengan adanya penyebaran virus antara saya dengan mitra pengemudi," ujarnya.
Seorang pengamat Teknologi, Informasi, dan Teknologi dari ICT Institute Indonesia, Heru Sutadi, mengatakan, saat pandemi COVID-19 ini, manusia memasuki babakan baru yang banyak disebut “new normal”.
Profesinya sebagai Dokter Gigi mewajibkan dirinya untuk tetap siaga di klinik guna menyambut pasien yang membutuhkan pertolongannya. Dokter berusia 25 tahun ini mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya GrabCar Protect di tengah pandemi COVID-19 .
Alasan yang membuat Zara yakin untuk menggunakan layanan GrabCar Protect ini adalah fitur-fitur yang disediakan di setiap unitnya. Selain dilengkapi oleh partisi plastik yang membatasi mitra pengemudi dan penumpang, armada roda empat khusus ini juga dilengkapi oleh masker, sarung tangan, dan hand sanitizer yang membuat Zara merasa aman dan nyaman.
"Saya berharap agar pandemi ini dapat cepat berlalu. Namun, seperti yang kita ketahui, setelah pandemi pastinya akan ada fase pemulihan yang tentunya akan memakan waktu. Oleh karena itu, saya harap layanan GrabCar Protect ini tetap dapat digunakan dalam jangka panjang hingga situasi benar benar pulih," tutup Zara.
Selain itu, Deya Yulika Risti, seorang Project Manager dari sebuah perusahaan digital agency di Bandung juga merasa terbantu dengan adanya layanan transportasi armada roda empat khusus GrabCar Protect.
Selain dilengkapi partisi plastik, unit GrabCar Protect ini telah dilakukan penyemprotan desinfektan secara regular oleh mitra pengemudi di pos yang telah disediakan oleh Grab Indonesia.
Dengan memiliki kebersihan maksimal di setiap unitnya telah membuat perjalanan antara rumah dan kantornya wanita berusia 30 tahun ini menjadi lebih aman dan nyaman dalam menggunakan armada roda empat khusus di kotanya.
Deya mengatakan, disaat ia menggunakan layanan ini, para mitra pengemudi kerap menyampaikan setiap fasilitas keamanan dan kesehatan yang ada di dalam mobil seperti partisi plastik, contactless kotak pembayaran, serta hand sanitizer yang bisa saya gunakan selama perjalan. "Hal ini telah membuat saya tidak perlu kuatir dengan adanya penyebaran virus antara saya dengan mitra pengemudi," ujarnya.
Seorang pengamat Teknologi, Informasi, dan Teknologi dari ICT Institute Indonesia, Heru Sutadi, mengatakan, saat pandemi COVID-19 ini, manusia memasuki babakan baru yang banyak disebut “new normal”.
Lihat Juga :
tulis komentar anda