Dokumen Pribadi Lady Gaga Bocor, Peretas Minta Tebusan USD42 Juta
Senin, 18 Mei 2020 - 20:02 WIB
NEW YORK - Dokumen pribadi Lady Gaga bocor secara online, setelah firma hukum Grubman Shire Meiselas & Sacks menjadi korban serangan cyber. Data-data yang bocor meliputi kontrak proyek pelantun Born This Way itu, perjanjian rahasia, materi promosi, dan penggantian biaya kepada Jeff Koons.
Para peretas membocorkan file setelah firma hukum menolak untuk membayar tebusan USD21 juta yang mereka minta. "Tampaknya Grubman tidak peduli dengan klien mereka atau itu kesalahan untuk menyewa perusahaan pemulihan untuk membantu dalam negosiasi," catat mereka.
Mengatasi situasi tersebut, juru bicara firma hukum Grubman mengatakan, pihaknya saat ini telah bekerja langsung dengan penegak hukum federal dan terus bekerja sepanjang waktu dengan para ahli terkemuka dunia untuk mengatasi situasi ini. Kebocoran data klien dikatan Grubman sebagai tindakan ilegal yang dilakukan peretas asing.
"Kebocoran dokumen klien kami adalah serangan yang tercela dan ilegal oleh para pelaku cyber terrorist asing yang mencari nafkah dalam upaya memeras perusahaan-perusahaan AS yang terkenal, entitas pemerintah, penghibur, politisi, dan yang lain," ungkap Grubman seperti dilansir Aceshowbiz.
"Kami telah diberitahu oleh para ahli dan FBI bahwa bernegosiasi dengan atau membayar tebusan kepada teroris adalah pelanggaran hukum pidana. Bahkan ketika tebusan yang sangat besar telah dibayarkan, para penjahat tetap membocorkan dokumen itu," sambungnya.
Saat ini, kelompok peretas yang menggunakan nama REvil menggandakan tebusan dari USD21 juta menjadi USD42 juta dan mengancam akan membocorkan isi dokumen tersebut terkait dengan Donald Trump. Namun, firma hukum itu mengaku tidak pernah bekerja secara langsung dengan Presiden Amerika Serikat itu.
"Batas waktu satu minggu. Grubman, kami akan menghancurkan perusahaanmu sampai habis jika kita tidak melihat uangnya," ancam peretas tersebut.
Grubman sendiri mewakili banyak bintang A-list seperti Drake, Nicki Minaj, Madonna dan Mariah Carey. Dan pada Rabu 13 Mei 2020 mereka mengungkapkan telah menjadi korban serangan cyber. Sebanyak 756 gigabytes data termasuk kontrak dan email pribadi dilaporkan telah dicuri oleh peretas dari situs perusahaan.
Para peretas sebelumnya membocorkan tiga dokumen terkait dengan Christina Aguilera, Madonna dan Lizzo. Selain itu, U2, The Weeknd, Lil Nas X, LeBron James, Mike Tyson, Priyanka Chopra, Robert De Niro, Bruce Springsteen, Mary J. Blige dan Spike Lee adalah beberapa klien selebritas firma hukum ini.
Para peretas membocorkan file setelah firma hukum menolak untuk membayar tebusan USD21 juta yang mereka minta. "Tampaknya Grubman tidak peduli dengan klien mereka atau itu kesalahan untuk menyewa perusahaan pemulihan untuk membantu dalam negosiasi," catat mereka.
Mengatasi situasi tersebut, juru bicara firma hukum Grubman mengatakan, pihaknya saat ini telah bekerja langsung dengan penegak hukum federal dan terus bekerja sepanjang waktu dengan para ahli terkemuka dunia untuk mengatasi situasi ini. Kebocoran data klien dikatan Grubman sebagai tindakan ilegal yang dilakukan peretas asing.
"Kebocoran dokumen klien kami adalah serangan yang tercela dan ilegal oleh para pelaku cyber terrorist asing yang mencari nafkah dalam upaya memeras perusahaan-perusahaan AS yang terkenal, entitas pemerintah, penghibur, politisi, dan yang lain," ungkap Grubman seperti dilansir Aceshowbiz.
"Kami telah diberitahu oleh para ahli dan FBI bahwa bernegosiasi dengan atau membayar tebusan kepada teroris adalah pelanggaran hukum pidana. Bahkan ketika tebusan yang sangat besar telah dibayarkan, para penjahat tetap membocorkan dokumen itu," sambungnya.
Saat ini, kelompok peretas yang menggunakan nama REvil menggandakan tebusan dari USD21 juta menjadi USD42 juta dan mengancam akan membocorkan isi dokumen tersebut terkait dengan Donald Trump. Namun, firma hukum itu mengaku tidak pernah bekerja secara langsung dengan Presiden Amerika Serikat itu.
"Batas waktu satu minggu. Grubman, kami akan menghancurkan perusahaanmu sampai habis jika kita tidak melihat uangnya," ancam peretas tersebut.
Grubman sendiri mewakili banyak bintang A-list seperti Drake, Nicki Minaj, Madonna dan Mariah Carey. Dan pada Rabu 13 Mei 2020 mereka mengungkapkan telah menjadi korban serangan cyber. Sebanyak 756 gigabytes data termasuk kontrak dan email pribadi dilaporkan telah dicuri oleh peretas dari situs perusahaan.
Para peretas sebelumnya membocorkan tiga dokumen terkait dengan Christina Aguilera, Madonna dan Lizzo. Selain itu, U2, The Weeknd, Lil Nas X, LeBron James, Mike Tyson, Priyanka Chopra, Robert De Niro, Bruce Springsteen, Mary J. Blige dan Spike Lee adalah beberapa klien selebritas firma hukum ini.
(nug)
tulis komentar anda