Ini Koleksi Terbaru yang Terinspirasi Logo Kuda Longchamp
Jum'at, 05 Maret 2021 - 19:30 WIB
JAKARTA - Brand fashion Longchamp menghadirkan peragaan busana Fall/Winter 2021 . Koleksi ini terinspirasi dari logo kuda balap Longchamp yang ikonik dan karya desainer interior Prancis Pierre Paulin, yang visinya merevolusi apartemen Paris di paruh kedua abad ke-20 .
Direktur Kreatif peragaan busana ini, Sophie Delafontaine menjelaskan kuda pacu Longchamp yang berlari kencang adalah ekspresi abadi dari dinamisme label dan art de vivre. Hubungan berkuda inilah yang memengaruhi pilihan lokasi untuk pertunjukan.
“Aula berkuda Battesti yang terkenal di Paris, yang kaca dan atap besinya yang megah direkayasa oleh Gustave Eiffel,” ujar Delafontaine. Peragaan busana Longchamp tersebut digelar secara virtual namun tetap terlihat suasana sophisticated karena catwalk dibuat unik.
Dilanjutkan, Delafontaine menerangkan, Pierre Paulin adalah pengaruh utama pada siluet koleksi. Delafontaine mengutip pendekatan inovatif Pierre Paulin pada garis, fungsi, warna, dan material yang sejalan dengan semangat kreatif Longchamp.
“Dengan demikian, banyak dari penampilannya memiliki kualitas yang sensual dan membungkus yang menggugah lekuk sofa Paulin, sementara quilting dan layering adalah tema yang menonjol,” ujar Delafontaine.
Beberapa siluet menampilkan sesuatu yang berbeda namun tetap glamor dan fashionable. Sementara atasan ada kemeja denim, dan sweater turtleneck bergaris wol bergaya 70-an yang diselipkan di dalam kemeja, jas, dan gaun.
Pertunjukan dibuka oleh Mica Arganaraz dengan jaket safari hitam yang diikat di atas sweter skinny-rib merah dan celana pendek putih. Dia mengenakan sepatu bot hujan hitam dengan kaus kaki panjang berwarna merah. “Menyeimbangkan suasana sporty ini, gaun midi yang lembut atau celana cropped dikenakan dengan sepatu bot setinggi lutut, memancarkan getaran feminin yang menggambarkan beragam aspek Parisienne Longchamp,” ujar Delafontaine.
Direktur Kreatif peragaan busana ini, Sophie Delafontaine menjelaskan kuda pacu Longchamp yang berlari kencang adalah ekspresi abadi dari dinamisme label dan art de vivre. Hubungan berkuda inilah yang memengaruhi pilihan lokasi untuk pertunjukan.
“Aula berkuda Battesti yang terkenal di Paris, yang kaca dan atap besinya yang megah direkayasa oleh Gustave Eiffel,” ujar Delafontaine. Peragaan busana Longchamp tersebut digelar secara virtual namun tetap terlihat suasana sophisticated karena catwalk dibuat unik.
Dilanjutkan, Delafontaine menerangkan, Pierre Paulin adalah pengaruh utama pada siluet koleksi. Delafontaine mengutip pendekatan inovatif Pierre Paulin pada garis, fungsi, warna, dan material yang sejalan dengan semangat kreatif Longchamp.
“Dengan demikian, banyak dari penampilannya memiliki kualitas yang sensual dan membungkus yang menggugah lekuk sofa Paulin, sementara quilting dan layering adalah tema yang menonjol,” ujar Delafontaine.
Beberapa siluet menampilkan sesuatu yang berbeda namun tetap glamor dan fashionable. Sementara atasan ada kemeja denim, dan sweater turtleneck bergaris wol bergaya 70-an yang diselipkan di dalam kemeja, jas, dan gaun.
Pertunjukan dibuka oleh Mica Arganaraz dengan jaket safari hitam yang diikat di atas sweter skinny-rib merah dan celana pendek putih. Dia mengenakan sepatu bot hujan hitam dengan kaus kaki panjang berwarna merah. “Menyeimbangkan suasana sporty ini, gaun midi yang lembut atau celana cropped dikenakan dengan sepatu bot setinggi lutut, memancarkan getaran feminin yang menggambarkan beragam aspek Parisienne Longchamp,” ujar Delafontaine.
tulis komentar anda