Saatnya Kaum Perempuan Sadar dan Mampu Tentukan Pilihan
Selasa, 09 Maret 2021 - 19:39 WIB
JAKARTA - Perempuan memiliki peran penting dalam mengambil keputusan dari segala aspek kehidupan. Namun faktanya, belum sepenuhnya seluruh perempuan benar-benar merdeka atas pilihannya. Dalam hal pemberdayaan misalnya, data SDKI 2017 menunjukkan bahwa masih terdapat 10% perempuan yang tidak memiliki keterlibatan dalam pengambilan keputusan rumah tangga.
Sedangkan dalam hal kesehatan reproduksi , survei DKT Indonesia tahun 2019 yang dilakukan pada 891 perempuan di tujuh kota besar di Indonesia mengungkapkan bahwa masih terdapat 10% perempuan yang tidak mendapatkan izin dari suami untuk menggunakan alat kontrasepsi sebagai langkah perlindungan perencanaan keluarga.
Realita tersebut menginspirasi Andalan, sebagai brand kesehatan reproduksi perempuan mengkampanyekan #PerempuanSadarPilihan untuk menyambut Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
"Dilahirkan sebagai perempuan adalah anugerah. Karena perempuan berkontribusi melahirkan generasi Bangsa. Perempuan akan melahirkan generasi berkualitas ketika mereka paham akan hak reproduksinya. Perempuan berhak untuk menentukan kapan dia akan punya anak, berapa jumlah anak yang diinginkan, jarak anak dan kapan untuk tidak punya anak lagi," kata Deputi KB KR BKKBN, dr. Eni Gustina, MPH melalui siaran resminya, Selasa (9/3).
UNFPA Assistant Representative, Dr. dr. Melania Hidayat, MPH menambahkan bahwa perempuan sudah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam berbagai peran dan situasi, termasuk selama krisis global Covid-19.
Walaupun pandemi ini telah berdampak besar terhadap perempuan dengan adanya hambatan akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi dan meningkatkan risiko kekerasan berbasis gender, perempuan telah memimpin dan berperan penting dalam respons Covid-19 di semua sektor, dari kesehatan hingga sains.
"Pada Hari Perempuan Internasional ini, marilah kita rayakan perempuan dan kepemimpinan mereka yang membuat dunia menjadi lebih baik. Saat perempuan memimpin, bersama kita menjadi lebih kuat," tambah dr. Melania.
Sementara itu, di zaman serba modern ini, sudah saatnya perempuan sadar dan mampu untuk menentukan pilihan khususnya terkait dengan akses kesehatan seksual reproduksi secara menyeluruh. Perempuan harus berperan dalam menentukan pilihan yang terbaik untuk dirinya sendiri untuk mengurangi dampak kesehatan terhadap tubuhnya.
Baca Juga
Sedangkan dalam hal kesehatan reproduksi , survei DKT Indonesia tahun 2019 yang dilakukan pada 891 perempuan di tujuh kota besar di Indonesia mengungkapkan bahwa masih terdapat 10% perempuan yang tidak mendapatkan izin dari suami untuk menggunakan alat kontrasepsi sebagai langkah perlindungan perencanaan keluarga.
Realita tersebut menginspirasi Andalan, sebagai brand kesehatan reproduksi perempuan mengkampanyekan #PerempuanSadarPilihan untuk menyambut Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.
"Dilahirkan sebagai perempuan adalah anugerah. Karena perempuan berkontribusi melahirkan generasi Bangsa. Perempuan akan melahirkan generasi berkualitas ketika mereka paham akan hak reproduksinya. Perempuan berhak untuk menentukan kapan dia akan punya anak, berapa jumlah anak yang diinginkan, jarak anak dan kapan untuk tidak punya anak lagi," kata Deputi KB KR BKKBN, dr. Eni Gustina, MPH melalui siaran resminya, Selasa (9/3).
UNFPA Assistant Representative, Dr. dr. Melania Hidayat, MPH menambahkan bahwa perempuan sudah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam berbagai peran dan situasi, termasuk selama krisis global Covid-19.
Walaupun pandemi ini telah berdampak besar terhadap perempuan dengan adanya hambatan akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi dan meningkatkan risiko kekerasan berbasis gender, perempuan telah memimpin dan berperan penting dalam respons Covid-19 di semua sektor, dari kesehatan hingga sains.
"Pada Hari Perempuan Internasional ini, marilah kita rayakan perempuan dan kepemimpinan mereka yang membuat dunia menjadi lebih baik. Saat perempuan memimpin, bersama kita menjadi lebih kuat," tambah dr. Melania.
Sementara itu, di zaman serba modern ini, sudah saatnya perempuan sadar dan mampu untuk menentukan pilihan khususnya terkait dengan akses kesehatan seksual reproduksi secara menyeluruh. Perempuan harus berperan dalam menentukan pilihan yang terbaik untuk dirinya sendiri untuk mengurangi dampak kesehatan terhadap tubuhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda