Buka Lapangan Kerja di Tengah Pandemi, Handika Pratama Dirikan Warkop Kekinian
Selasa, 30 Maret 2021 - 05:27 WIB
JAKARTA - Pesinetron Handika Pratama prihatin dengan meningkatnya angka pengangguran di masa pandemi ini. Sebagai bentuk kepedulian, Handika membuka lapangan pekerjaan baru dengan mendirikan usaha warkop kekinian.
“Mau membuka lapangan pekerjaan baru, karena di tengah pandemi saya prihatin banyak yang di-PHK. Banyak pengangguran juga, terus kepikiran aja buat ngebantu. Ini usaha gue membantu pemerintah mengurangi pengangguran di Indonesia. Ya dengan membuka usaha warkop. Satu outlet saja minimal 2-3 orang yang bisa kerja. Bahkan ada outlet yang sampai 6,” kata Handika melalui keterangan tertulis, Senin (29/3).
Aktor kelahiran Jakarta, 20 Februari 1987 itu mengungkapkan bahwa menjalani bisnis warung kopi cukup menguntungkan. Sebab, modal yang dikeluarkan tidak banyak dan konsumennya bisa berasal dari berbagai kalangan usia. “Sekarang setuju nggak, dari zaman sekolah sampai sekarang, tempat yang paling enak itu warkop. Bisa ngopi dan lama-lama,” jelas Handika.
Untuk menjalankan bisnisnya itu, Handika mengajak sang sahabat, Alyta Farina Afriyan. "Di sini kita mau mengangkat brand yang bisa masuk di kalangan mana pun. Kita tahu kalau warkop sudah tenar di tahun '90-an. Aku dan Handika menjadikan warkop ini tempat nongkrong yang kekinian, tapi tidak mengubah tempat nongkrong yang ternyaman di era '90-an,” ujar Alyta.
Bisnis Handika diberi nama Warkop Naik Kelas. Kini, Warkop Naik Kelas akan jadi pesaing baru Kopi dari Hati milik Venjii Hernando. Konsep yang ditawarkan Handika pada warkopnya adalah kenyamanan namun tidak menghilangkan sensasi nongkrong layaknya di sebuah warkop.
Menu yang disediakan pun sama. Namun ada beberapa yang disesuaikan dengan melihat perkembangan zaman. Mulai dari kopi susu gula aren, mie instan, roti bakar, hingga roti panggang kekinian yang biasa disebut toast. Walau nuansa yang diberikan adalah sebuah kafe mewah, namun harga menu di sini relatif murah. Berkisar antara Rp6.000-Rp23.000.
“Di sini jauh lebih murah harganya, tapi bisa dapetin rasa yang nggak murahan. Pokoknya murah deh, bisa dibandingkan sama kedai kopi kekinian yang lain. Di sini murah dan enak, kayak toast yang ditawarkan di sini. Mungkin toast di tetangga sebelah bisa Rp30.000, tapi di sini Rp16.000," ungkap Handika, berpromosi.
Hingga saat ini Warkop Naik Kelas sudah memiliki 10 outlet yang tersebar di wilayah Jabodetabek hingga Jawa Barat.
“Mau membuka lapangan pekerjaan baru, karena di tengah pandemi saya prihatin banyak yang di-PHK. Banyak pengangguran juga, terus kepikiran aja buat ngebantu. Ini usaha gue membantu pemerintah mengurangi pengangguran di Indonesia. Ya dengan membuka usaha warkop. Satu outlet saja minimal 2-3 orang yang bisa kerja. Bahkan ada outlet yang sampai 6,” kata Handika melalui keterangan tertulis, Senin (29/3).
Baca Juga
Aktor kelahiran Jakarta, 20 Februari 1987 itu mengungkapkan bahwa menjalani bisnis warung kopi cukup menguntungkan. Sebab, modal yang dikeluarkan tidak banyak dan konsumennya bisa berasal dari berbagai kalangan usia. “Sekarang setuju nggak, dari zaman sekolah sampai sekarang, tempat yang paling enak itu warkop. Bisa ngopi dan lama-lama,” jelas Handika.
Untuk menjalankan bisnisnya itu, Handika mengajak sang sahabat, Alyta Farina Afriyan. "Di sini kita mau mengangkat brand yang bisa masuk di kalangan mana pun. Kita tahu kalau warkop sudah tenar di tahun '90-an. Aku dan Handika menjadikan warkop ini tempat nongkrong yang kekinian, tapi tidak mengubah tempat nongkrong yang ternyaman di era '90-an,” ujar Alyta.
Bisnis Handika diberi nama Warkop Naik Kelas. Kini, Warkop Naik Kelas akan jadi pesaing baru Kopi dari Hati milik Venjii Hernando. Konsep yang ditawarkan Handika pada warkopnya adalah kenyamanan namun tidak menghilangkan sensasi nongkrong layaknya di sebuah warkop.
Menu yang disediakan pun sama. Namun ada beberapa yang disesuaikan dengan melihat perkembangan zaman. Mulai dari kopi susu gula aren, mie instan, roti bakar, hingga roti panggang kekinian yang biasa disebut toast. Walau nuansa yang diberikan adalah sebuah kafe mewah, namun harga menu di sini relatif murah. Berkisar antara Rp6.000-Rp23.000.
Baca Juga
“Di sini jauh lebih murah harganya, tapi bisa dapetin rasa yang nggak murahan. Pokoknya murah deh, bisa dibandingkan sama kedai kopi kekinian yang lain. Di sini murah dan enak, kayak toast yang ditawarkan di sini. Mungkin toast di tetangga sebelah bisa Rp30.000, tapi di sini Rp16.000," ungkap Handika, berpromosi.
Hingga saat ini Warkop Naik Kelas sudah memiliki 10 outlet yang tersebar di wilayah Jabodetabek hingga Jawa Barat.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda