Garmin Teliti Potensi Smartwatch Deteksi Dini COVID-19
Rabu, 20 Mei 2020 - 21:00 WIB
Dalam penelitian ini, pengguna Garmin dapat ikut berpartisipasi melalui aplikasi MyDataHelps yang akan memandu mereka untuk memberikan persetujuan, menyinkronkan perangkat, dan memasukkan data pribadi yang dibutuhkan dalam aplikasi. Melalui data ini, para ilmuwan berharap dapat mengidentifikasi kemungkinan munculnya penyakit seperti influenza pada pengguna dan memberikan langkah-langkah untuk menanggulangi wabah tersebut.
3. PhysioQ: Dapatkah Data Wearable Agregat Membantu Keluarga dan Dokter?
Institusi penelitian lain, yaitu PhysioQ, baru saja membuka daftar tunggu untuk NEO, sebuah platform pemantauan COVID-19 gratis yang dibuat untuk memantau kondisi keluarga di rumah. Dengan menggunakan produk-produk andalan yang dipercaya oleh para peneliti, termasuk smartwatch Garmin dan pelacak aktivitas lain, keluarga bisa merasa tenang karena dapat melakukan pemantauan pada tingkat saturasi oksigen, detak denyut jantung, dan lain-lain dari jauh.
Nantinya, data-data anonim yang berhasil dikumpulkan akan disumbangkan untuk membuat salah satu database terbuka COVID-19 terbesar di dunia. Beberapa peneliti telah menyetujui untuk menjalankan inisiatif ini, termasuk Dr. Andrew Ahn, internis dan peneliti yang merawat pasien di garis depan, dan Dr. Chung-Kang Peng, Director of the Center for Dynamical Biomarkers dan Associate Professor of Medicine at Harvard Medical School.
“Mampu memonitor SpO2 dan beat-to-beat intervals serta aktivitas dan kualitas tidur melalui perangkat ramah konsumen milik Garmin merupakan gamechanger yang sesungguhnya,” kata Dr. Chung-Kang Peng, seperti dikutip dari siaran resmi Garmin yang diterima SINDOnews.
“Kami percaya bahwa insights yang diperoleh dari data ini dapat mengubah pendekatan uji klinis kami dan secara signifikan mempercepat proses deteksi penyakit,” tambah Dr. Ahn.
3. PhysioQ: Dapatkah Data Wearable Agregat Membantu Keluarga dan Dokter?
Institusi penelitian lain, yaitu PhysioQ, baru saja membuka daftar tunggu untuk NEO, sebuah platform pemantauan COVID-19 gratis yang dibuat untuk memantau kondisi keluarga di rumah. Dengan menggunakan produk-produk andalan yang dipercaya oleh para peneliti, termasuk smartwatch Garmin dan pelacak aktivitas lain, keluarga bisa merasa tenang karena dapat melakukan pemantauan pada tingkat saturasi oksigen, detak denyut jantung, dan lain-lain dari jauh.
Nantinya, data-data anonim yang berhasil dikumpulkan akan disumbangkan untuk membuat salah satu database terbuka COVID-19 terbesar di dunia. Beberapa peneliti telah menyetujui untuk menjalankan inisiatif ini, termasuk Dr. Andrew Ahn, internis dan peneliti yang merawat pasien di garis depan, dan Dr. Chung-Kang Peng, Director of the Center for Dynamical Biomarkers dan Associate Professor of Medicine at Harvard Medical School.
“Mampu memonitor SpO2 dan beat-to-beat intervals serta aktivitas dan kualitas tidur melalui perangkat ramah konsumen milik Garmin merupakan gamechanger yang sesungguhnya,” kata Dr. Chung-Kang Peng, seperti dikutip dari siaran resmi Garmin yang diterima SINDOnews.
“Kami percaya bahwa insights yang diperoleh dari data ini dapat mengubah pendekatan uji klinis kami dan secara signifikan mempercepat proses deteksi penyakit,” tambah Dr. Ahn.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda