Review Film Detective Conan: The Scarlet Bullet

Rabu, 21 April 2021 - 07:59 WIB
Detective Conan: The Scarlet Bullet memberikan tontonan seru yang menghibur. Film ini juga tetap membawa warna khas Conan yang tentu menarik untuk disaksikan. (Otaquest)
Petualangan Conan Edogawa dalam menyelesaikan misteri kejahatan selalu menarik untuk diikuti. Analisanya yang mumpuni dan teman-temannya yang konyol tapi sangat membantu membuat serial manga atau pun film layar lebarnya senantiasa dinantikan. Kali ini, Conan dan kawan-kawannya tampil di film Detective Conan: The Scarlet Bullet.

Film ini berkisah tentang rencana perjalanan perdana kereta super cepat dengan teknologi maglev. Kereta ini mampu mepersingkat perjalanan dari Nagoya ke Tokyo hanya dalam 25 menit. Perusahaan keuangan Suzuki Group pimpinan ayah Sonoko adalah salah satu sponsor perjalanan tersebut. Dalam sebuah acara resepsi untuk kereta tersebut, Conan bersama Ran dan grup detectif cilik—Haibara, Mitsuhiko, Ayumi dan Genta—turut menghadirinya. Melihat presentasi kereta itu, mereka pun sangat ingin naik kereta tersebut.

Misteri pun terjadi. Ayah Sonoko menghilang ketika listrik tiba-tiba padam di tempat tersebut. Pencarian pun dimulai. Conan dan kawan-kawannya pun turut serta dalam pencarian itu. Mereka kemudian menemukan ayah Sonoko dikurung di dalam salah satu kabinet di dapur. Dia tidak mengalami luka apa pun.





Kasus ini ternyata ada kaitannya dengan kasus yang terjadi di Amerika Serikat (AS) sekitar 15 tahun sebelumnya. Kala itu, terjadi penculikan berantai terhadap tiga orang pengusaha. Dua di antaranya diculik tapi kemudian ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara, yang terakhir berhasil meloloskan diri dari penculiknya. Sayang, ketika hendak menyelamatkan diri dengan naik kereta bawah tanah, nyawanya meregang di ujung pistol. FBI yang turut menyelidiki kasus ini menemukan jika pelaku adlah seorang pria keturunan Jepang. Dia pun ditangkap, diadili dan dipenjara.

Kini, tugas Conan adalah mencari tahu siapa dalang di balik penculikan tersebut. Misteri kian mendalam setelah seorang pengusaha mobil yang juga menjadi sponsor kereta tersebut menemui Kogoro Mori. Dia meminta detektif partikelir itu untuk mencari tahu siapa yang akan menculiknya.

Pada petualangan memecahkan misterinya kali ini, Conan akan banyak berhubungan dengan para agen FBI seperti ibu guru Jody, Camel, James Black dan juga Shuichi Akai. Yang terakhir disebut saat ini sedang menyamar sebagai Subaru. Dia tinggal sementara di rumah Conan alias Shinici. Shu adalah seorang penembak jitu. Seorang mantan kepala FBI bernama Alan McKenzie diduga terlihat dalam kasus penculikan tersebut.

Dalam petualangan kali ini, Conan akan banyak dibantu Haibara. Selain itu, kemunculan tiba-tiba Sera Masumi juga menimbulkan teka teki tersendiri. Sera muncul di Nagoya, tempat kereta itu berangkat, bersama ibunya, Mary. Tubuh Mary mengecil dan dia diduga juga merupakan korbandrtum APTX 4689 Organisasi Hitam seperti Conan dan Haibara. Tujuan Sera dan Mary ke Nagoya bukanlah naik kereta itu. Mereka justru memburu Shuichi.

Baca Juga: Serum APTX 4689 di Manga Detective Conan Bisa Diwujudkan Nyata?
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!