Sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang Diperingati Setiap 20 Mei
Kamis, 20 Mei 2021 - 13:51 WIB
JAKARTA - Hari ini, 20 Mei 2021, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-113. Tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang berasal dari hari lahirnya organisasi perjuangan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
Boedi Oetomo merupakan pelopor kebangkitan nasional , karena perjuangannya melawan penjajah Pemerintah Hindia Belanda.
Kala itu, hanya anak-anak kaum priyayi atau kaun elite diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Dan kaum pribumi hanya dijadikan sebagai pelayan dan kaki tangan penjajah.
Oleh karena itu pada 20 Mei 1908, 9 mahasiswa STOVIA (Sekolah Kedokteran untuk pribumi yang didirikan oleh kolonial Belanda) mendirikan Organisasi Budi Utomo dengan pengawasan ketat dari pemerintah Hindia Belanda.
Didirikannya organisasi Budi Utomo itu bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi kaum pribumi atau rakyat jelata agar mendapat hak mendapatkan pendidikan yang sama dengan kaum priyayi atau elite. Dari Organisasi Budi Utomo itu lahir tokoh-tokoh perjuangan seperti Goenawan Mangoenkoesoemo, Wahidin, Soetomo, dan Latumeten.
Kelahiran organisasi Boedi Oetomo mengawali perubahan bentuk perjuangan dalam mengusir penjajah, menjadi perjuangan dengan kekuatan pemikiran yang bersifat nasional. Selama ini perjuangan rakyat hanya bersifat kedaerahan.
Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo ini, perjuangan kedaerahan atau lokal berubah menjadi bersifat nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan. Termasuk juga perjuangan yang selama ini dilakukan secara fisik, dilakukan dengan kekuatan pemikiran intelektual.
Berdirinya organisasi Budi Utomo, yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia yang menanamkan benih-benih rasa nasionalisme, kemudian diikuti organisasi-organisasi lain. Organisasi-organisasi berikutnya yang muncul seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Muhammadiyah dan Sarekat Islam.
Lihat Juga: Sudah Direstorasi, Film Tjoet Nya’ Dhien Tayang Kembali di Momen Hari Kebangkitan Nasional
Boedi Oetomo merupakan pelopor kebangkitan nasional , karena perjuangannya melawan penjajah Pemerintah Hindia Belanda.
Kala itu, hanya anak-anak kaum priyayi atau kaun elite diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Dan kaum pribumi hanya dijadikan sebagai pelayan dan kaki tangan penjajah.
Oleh karena itu pada 20 Mei 1908, 9 mahasiswa STOVIA (Sekolah Kedokteran untuk pribumi yang didirikan oleh kolonial Belanda) mendirikan Organisasi Budi Utomo dengan pengawasan ketat dari pemerintah Hindia Belanda.
Didirikannya organisasi Budi Utomo itu bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi kaum pribumi atau rakyat jelata agar mendapat hak mendapatkan pendidikan yang sama dengan kaum priyayi atau elite. Dari Organisasi Budi Utomo itu lahir tokoh-tokoh perjuangan seperti Goenawan Mangoenkoesoemo, Wahidin, Soetomo, dan Latumeten.
Kelahiran organisasi Boedi Oetomo mengawali perubahan bentuk perjuangan dalam mengusir penjajah, menjadi perjuangan dengan kekuatan pemikiran yang bersifat nasional. Selama ini perjuangan rakyat hanya bersifat kedaerahan.
Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo ini, perjuangan kedaerahan atau lokal berubah menjadi bersifat nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan. Termasuk juga perjuangan yang selama ini dilakukan secara fisik, dilakukan dengan kekuatan pemikiran intelektual.
Berdirinya organisasi Budi Utomo, yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia yang menanamkan benih-benih rasa nasionalisme, kemudian diikuti organisasi-organisasi lain. Organisasi-organisasi berikutnya yang muncul seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Muhammadiyah dan Sarekat Islam.
Lihat Juga: Sudah Direstorasi, Film Tjoet Nya’ Dhien Tayang Kembali di Momen Hari Kebangkitan Nasional
(nug)
tulis komentar anda