Wishnutama: Gelombang Kedua Disrupsi Digital Ancam Kedaulatan, Indonesia Harus Siap-Siap
Senin, 24 Mei 2021 - 17:00 WIB
JAKARTA - Dalam webinar Rainmaking Indonesia 2021, Wishnutama Kusubandio selaku Dewan Pengarah Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Komisaris Utama Telkomsel memaparkan materi keynote-nya dengan tema “Smart City Breakthroughwith Digital and Creative Economy of Indonesia 2030”. Rainmaking ini diselenggarakan oleh Good City Foundation dengan beberapa kota Asia dan dunia, Senin (24/05).
Rainmaking Indonesia sebagai negara pembuka, bermitra dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Bandung Creative City Forum (BCCF). Sesi ini dihadiri oleh representatif dari World Economic Forum, World Bank IFC, serta beberapa organisasi mitra yang bergerak dalam bidang investasi dan pengembangan kota, pengembangan teknologi digital, kota cerdas, serta ekonomi kreatif.
Dalam sesi pembuka ini, Wishnutama membahas mengenai gelombang kedua disrupsi digital dan pengaruhnya bagi berbagai aspek kehidupan di Indonesia. “Kondisi Indonesia sulit tertandingi, dengan wilayah berupa belasan ribu kepulauan yang tersebar seluas daratan Eropa tentu menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam hal infrastruktur dan logistik," terangnya.
“Posisinya sebagai negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia, yang didominasi usia muda, dengan beratus ragam etnik dan bahasa, namun memiliki akses terhadap teknologi digital dan media sosial terkini, menghadirkan dimensi peluang dan tantangan yang juga berbeda. Inilah yang harus kita tangkap dan benar-benar manfaatkan demi mewujudkan Ekonomi Masa Depan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” sambungnya.
Terutama dimasa pandemi Covid-19, yang dimana Indonesia sedang mengalami permasalahan besar, bukan hanya di bidang bisnis dan pemerintahan saja tetapi semua sektor pun ikut terkena dampak akibat pandemi ini.
Besar harapan Wishnu supaya anak muda penerus bangsa dapat mengerti dan sadar akan masalah yg sedang terjadi disekitar kita yaitu dalam upaya mencari kesempatan baru dengan mengeluarkan ide-ide yang lebih inovatif dalam mengembangkan ekonomi digital, Pemerintah juga harus segera melakukan beberapa cara, salah satunya adalah membuat regulasi baru, dimana regulasi baru ini lebih difokuskan untuk peningkatan ekonomi Indonesia, dengan harapan negara bisa mendapatkan peluang keuntungan disetiap bisnis yang ada.
Dalam sesi Rainmaking Indonesia ini, selain Wishnutama, hadir pula Dr. Dwinita Larasati, Deputi Kemitraan Strategis ICCN, yang memaparkan mengenai Indeks Kota Kreatif Indonesia serta Rekomendasi Kebijakan “Inclusive Creative Economy and The Future of Work”, serta Harry A. Mawardi, Direktur Komite Ekonomi Kreatif & Inovasi (KREASI) Jawa Barat, yang memaparkan program dan rencana-rencana KREASI dalam memanfaatkan strategi ekonomi kreatif dalam mengembangkan Provinsi Jawa Barat dan Indonesia.
Rainmaking Indonesia sebagai negara pembuka, bermitra dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Bandung Creative City Forum (BCCF). Sesi ini dihadiri oleh representatif dari World Economic Forum, World Bank IFC, serta beberapa organisasi mitra yang bergerak dalam bidang investasi dan pengembangan kota, pengembangan teknologi digital, kota cerdas, serta ekonomi kreatif.
Dalam sesi pembuka ini, Wishnutama membahas mengenai gelombang kedua disrupsi digital dan pengaruhnya bagi berbagai aspek kehidupan di Indonesia. “Kondisi Indonesia sulit tertandingi, dengan wilayah berupa belasan ribu kepulauan yang tersebar seluas daratan Eropa tentu menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam hal infrastruktur dan logistik," terangnya.
“Posisinya sebagai negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia, yang didominasi usia muda, dengan beratus ragam etnik dan bahasa, namun memiliki akses terhadap teknologi digital dan media sosial terkini, menghadirkan dimensi peluang dan tantangan yang juga berbeda. Inilah yang harus kita tangkap dan benar-benar manfaatkan demi mewujudkan Ekonomi Masa Depan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” sambungnya.
Terutama dimasa pandemi Covid-19, yang dimana Indonesia sedang mengalami permasalahan besar, bukan hanya di bidang bisnis dan pemerintahan saja tetapi semua sektor pun ikut terkena dampak akibat pandemi ini.
Besar harapan Wishnu supaya anak muda penerus bangsa dapat mengerti dan sadar akan masalah yg sedang terjadi disekitar kita yaitu dalam upaya mencari kesempatan baru dengan mengeluarkan ide-ide yang lebih inovatif dalam mengembangkan ekonomi digital, Pemerintah juga harus segera melakukan beberapa cara, salah satunya adalah membuat regulasi baru, dimana regulasi baru ini lebih difokuskan untuk peningkatan ekonomi Indonesia, dengan harapan negara bisa mendapatkan peluang keuntungan disetiap bisnis yang ada.
Dalam sesi Rainmaking Indonesia ini, selain Wishnutama, hadir pula Dr. Dwinita Larasati, Deputi Kemitraan Strategis ICCN, yang memaparkan mengenai Indeks Kota Kreatif Indonesia serta Rekomendasi Kebijakan “Inclusive Creative Economy and The Future of Work”, serta Harry A. Mawardi, Direktur Komite Ekonomi Kreatif & Inovasi (KREASI) Jawa Barat, yang memaparkan program dan rencana-rencana KREASI dalam memanfaatkan strategi ekonomi kreatif dalam mengembangkan Provinsi Jawa Barat dan Indonesia.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda