Putri Nima Sang Pendekar Es Memiliki Kekuatan Luar Biasa, Mampukkah Kian santang Mengalahkannya ?
Jum'at, 04 Juni 2021 - 15:20 WIB
JAKARTA - Kian Santang yang selalu menjadi kesatria terdepan dalam melindungi Kerajaan Pajajaran, selalu mendapatkan ancaman dan serangan dari musuh-musuhnya. Sinetron 'Raden Kian Santang Prahara di Langit Pajajaran' selalu menghadirkan keseruan pada tiap episodenya.
Kisah bermula ketika para punggawa Pajajaran dari masa depan Walangsungsang, Rarasantang, Surawisesa dan Paman Cacing muncul tiba-tiba ingin menyelamatkan Kian Santang yang terjebak di masa lalu. Akhirnya konflik Kendangwesi berhasil diselesaikan dan Kian Santang serahkan tahta Kerajaan pada Parwati, lalu pamit pulang ke Pajajaran bersama saudaranya.
Sementara itu di Kerajaan Suka Mulya, perdikan Kerajaan Pajajaran. Muncul seorang perempuan cantik berwajah bengis bernama Putri Nima. Dia mempunyai tombak besar dengan ujung tombaknya itu nampak bersinar menyilaukan (Tombak Takdir). Putri Nima ayunkan tombaknya, cahaya biru melesat memendar dari tongkatnya. Seketika semua prajurit (bahkan pohon, dan binatang) berubah jadi es.
Sampai akhirnya muncul Prabu Darmala, Raja Suka Mulya. Nima menyerang Darmala hingga membeku, menuduhnya pengkhianat dan menghina Kerajaan Champa (Kerajaan asal dari Putri Nima). Istri Darmala kemudian dibawa pergi dan secara tragis Kerajaan Suka Mulya berubah jadi Pulau Es.
Disisi lain Kian Santang yang baru keluar dari Lobang Cacing. Mereka berada di sebuah negeri es yang sangat dingin. Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik berusia 10 tahun yang lari panik menghampiri mereka. Dialah Maya, putri Prabu Darmala, satu-satunya yang selamat. Maya mengadu apa yang terjadi di keluarganya.
Kerajaan Sukamulya adalah perdikan Pajajaran dan Kian Santang merasa punya tanggung jawab untuk menyelamatkan. Hingga pertarungan Kian Santang melawan Putri Nima tak bisa dihindari. tapi rupanya Nima sangat sakti, tidak bisa dikalahkan, termasuk oleh Pedang Zulfikar. Dengan tombak takdir, Walangsungsang dan Surawisesa terjebak menjadi beku.
Kian Santang dan Rara Santang terpaksa mundur sambil menyelamatkan Walangsungsang, Maya dan Surawisesa yang sudah membeku. Siliwangi dan yang lainnya senang karena merindukan Kian Santang. Tapi kemudian Prajurit melapor kalau sebagian wilayah Pajajaran sudah membeku jadi es. Bahkan warga dan prajurit membeku. Ternyata Putri Nima mengejar Kian Santang.
Kisah bermula ketika para punggawa Pajajaran dari masa depan Walangsungsang, Rarasantang, Surawisesa dan Paman Cacing muncul tiba-tiba ingin menyelamatkan Kian Santang yang terjebak di masa lalu. Akhirnya konflik Kendangwesi berhasil diselesaikan dan Kian Santang serahkan tahta Kerajaan pada Parwati, lalu pamit pulang ke Pajajaran bersama saudaranya.
Sementara itu di Kerajaan Suka Mulya, perdikan Kerajaan Pajajaran. Muncul seorang perempuan cantik berwajah bengis bernama Putri Nima. Dia mempunyai tombak besar dengan ujung tombaknya itu nampak bersinar menyilaukan (Tombak Takdir). Putri Nima ayunkan tombaknya, cahaya biru melesat memendar dari tongkatnya. Seketika semua prajurit (bahkan pohon, dan binatang) berubah jadi es.
Sampai akhirnya muncul Prabu Darmala, Raja Suka Mulya. Nima menyerang Darmala hingga membeku, menuduhnya pengkhianat dan menghina Kerajaan Champa (Kerajaan asal dari Putri Nima). Istri Darmala kemudian dibawa pergi dan secara tragis Kerajaan Suka Mulya berubah jadi Pulau Es.
Disisi lain Kian Santang yang baru keluar dari Lobang Cacing. Mereka berada di sebuah negeri es yang sangat dingin. Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik berusia 10 tahun yang lari panik menghampiri mereka. Dialah Maya, putri Prabu Darmala, satu-satunya yang selamat. Maya mengadu apa yang terjadi di keluarganya.
Kerajaan Sukamulya adalah perdikan Pajajaran dan Kian Santang merasa punya tanggung jawab untuk menyelamatkan. Hingga pertarungan Kian Santang melawan Putri Nima tak bisa dihindari. tapi rupanya Nima sangat sakti, tidak bisa dikalahkan, termasuk oleh Pedang Zulfikar. Dengan tombak takdir, Walangsungsang dan Surawisesa terjebak menjadi beku.
Kian Santang dan Rara Santang terpaksa mundur sambil menyelamatkan Walangsungsang, Maya dan Surawisesa yang sudah membeku. Siliwangi dan yang lainnya senang karena merindukan Kian Santang. Tapi kemudian Prajurit melapor kalau sebagian wilayah Pajajaran sudah membeku jadi es. Bahkan warga dan prajurit membeku. Ternyata Putri Nima mengejar Kian Santang.
tulis komentar anda