Hasilkan 190 Karya Seni, Pelukis Ini Ajak Masyarakat Berkendara ke Dunia Vincent
Selasa, 08 Juni 2021 - 08:28 WIB
JAKARTA - Karya seni tidak mengenal usia, siapapun dapat menjadi penikmati maupun pelaku seni, baik itu muda maupun tua. Dikarenakan melalui seni, gagasan, perasaan, kekuatan emosi, aspirasi dan berbagai hal dalam benak dan jiwa manusia tersalurkan dengan keindahannya tersendiri.
Hal inipun dialami Vincent Prijadi Purwono. Dia adalah anak kedua dari 3 bersaudara yang lahir di Surabaya, 13 Oktober 2003. Terlahir normal seperti bayi pada umumnya, akan tetapi sang ibu melihat gejala autis Vincent sejak bayi dan didiagnosa autis pada usia 13 bulan.
Situasi tersebut dihadapi keluarga dengan sikap positif bahwa Vincent adalah pribadi yang spesial. Keluarga menemukan dan melihat melukis menjadi pilihan Vincent dalam berekspresi. Dia sangat serius dalam belajar sketsa dan teknik melukis.
Semua dilakukan dengan senang hati tanpa tekanan, sangat berbeda ketika Vincent harus belajar seperti di sekolah. Sekarang dia berumur 17 tahun dan sudah menghasilkan 190 karya serta akan terus bertambah.
Dia berhasil menjual 50 lukisannya, menghasilkan merchandise yang layak jual di masyarakat. Dari sanalah ada perubahan sifat dari anak autis yang tidak bisa diatur dan cuek menjadi seorang remaja dewasa yang punya tujuan, jati diri dan berkembangnya rasa empati.
Pameran-pameran sudah banyak dilakukan di berbagai kota, tak ketinggalan pameran tunggalnya di kota Yogyakarta dengan mengambil tema pameran "Berkendara ke Dunia Vincent".
Di sini pengunjung dapat menikmati 14 karya Vincent yang bercerita tentang kereta api, pesawat terbang, peta, hal-hal yang berkaitan dengan kendaraan dan perjalanan. Hal yang sangat sia sukai dan nikmati selama ini.
Pameran yang berlangsung dari 5 Juni ini cukup menarik perhatian pengunjung. Nindya Paisan, seorang penikmat seni yang berasal dari Bandung, pun menyempatkan berkunjung saat sedang berlibur dengan teman-temannya.
Hal inipun dialami Vincent Prijadi Purwono. Dia adalah anak kedua dari 3 bersaudara yang lahir di Surabaya, 13 Oktober 2003. Terlahir normal seperti bayi pada umumnya, akan tetapi sang ibu melihat gejala autis Vincent sejak bayi dan didiagnosa autis pada usia 13 bulan.
Situasi tersebut dihadapi keluarga dengan sikap positif bahwa Vincent adalah pribadi yang spesial. Keluarga menemukan dan melihat melukis menjadi pilihan Vincent dalam berekspresi. Dia sangat serius dalam belajar sketsa dan teknik melukis.
Semua dilakukan dengan senang hati tanpa tekanan, sangat berbeda ketika Vincent harus belajar seperti di sekolah. Sekarang dia berumur 17 tahun dan sudah menghasilkan 190 karya serta akan terus bertambah.
Dia berhasil menjual 50 lukisannya, menghasilkan merchandise yang layak jual di masyarakat. Dari sanalah ada perubahan sifat dari anak autis yang tidak bisa diatur dan cuek menjadi seorang remaja dewasa yang punya tujuan, jati diri dan berkembangnya rasa empati.
Pameran-pameran sudah banyak dilakukan di berbagai kota, tak ketinggalan pameran tunggalnya di kota Yogyakarta dengan mengambil tema pameran "Berkendara ke Dunia Vincent".
Di sini pengunjung dapat menikmati 14 karya Vincent yang bercerita tentang kereta api, pesawat terbang, peta, hal-hal yang berkaitan dengan kendaraan dan perjalanan. Hal yang sangat sia sukai dan nikmati selama ini.
Pameran yang berlangsung dari 5 Juni ini cukup menarik perhatian pengunjung. Nindya Paisan, seorang penikmat seni yang berasal dari Bandung, pun menyempatkan berkunjung saat sedang berlibur dengan teman-temannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda