Kuku Kaki Kuning dan Rapuh? Waspada Diabetes Tipe 2
Jum'at, 18 Juni 2021 - 09:22 WIB
JAKARTA - Diabetes tipe 2 dapat membuat kuku kaki menjadi kuning dan rapuh. Kondisi ini diketahui bernama onikomikosis yang bisa muncul di lebih dari satu kuku dan bahkan bisa berkembang di kuku.
Menurut DermNet NZ, kondisi ini biasanya ditandai dengan garis buram putih atau kuning yang muncul di satu sisi kuku. Scaling mungkin juga terjadi di bawah kuku, atau tepi kuku terangkat dan hancur.
Dilansir dari Express, Jumat (18/6) mungkin juga ada bercak putih bersisik dan lubang yang muncul di bagian atas lempeng kuku.
Lalu ada bintik kuning yang muncul di bulan sabit (lunula) yang merupakan indikasi infeksi jamur . Ini juga tidak biasa untuk area infeksi lokal yang tebal terjadi di lempeng kuku.
"Infeksi ringan yang mempengaruhi kurang dari 50% dari satu atau dua kuku dapat merespon obat antijamur topikal," kata DermNet NZ.
"Tapi penyembuhan biasanya membutuhkan obat antijamur oral selama beberapa bulan," sambungnya.
American Academy of Family Physicians (AAFP) menjelaskan onikomikosis merupakan infeksi jamur pada kuku yang menyebabkan perubahan warna, penebalan, dan pemisahan dari dasar kuku.
Kondisi kuku jamur ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun, dan bahkan lebih umum pada orang yang berusia di atas 70 tahun.
"Peningkatan prevalensi pada orang dewasa yang lebih tua terkait dengan penyakit pembuluh darah perifer, gangguan imunologi, dan diabetes," jelas AAFP.
Sementara itu, risiko onikomikosis adalah 1,9 hingga 2,8 kali lebih tinggi pada orang dengan diabetes dibandingkan dengan populasi umum.
Menurut DermNet NZ, kondisi ini biasanya ditandai dengan garis buram putih atau kuning yang muncul di satu sisi kuku. Scaling mungkin juga terjadi di bawah kuku, atau tepi kuku terangkat dan hancur.
Dilansir dari Express, Jumat (18/6) mungkin juga ada bercak putih bersisik dan lubang yang muncul di bagian atas lempeng kuku.
Lalu ada bintik kuning yang muncul di bulan sabit (lunula) yang merupakan indikasi infeksi jamur . Ini juga tidak biasa untuk area infeksi lokal yang tebal terjadi di lempeng kuku.
"Infeksi ringan yang mempengaruhi kurang dari 50% dari satu atau dua kuku dapat merespon obat antijamur topikal," kata DermNet NZ.
"Tapi penyembuhan biasanya membutuhkan obat antijamur oral selama beberapa bulan," sambungnya.
American Academy of Family Physicians (AAFP) menjelaskan onikomikosis merupakan infeksi jamur pada kuku yang menyebabkan perubahan warna, penebalan, dan pemisahan dari dasar kuku.
Kondisi kuku jamur ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun, dan bahkan lebih umum pada orang yang berusia di atas 70 tahun.
"Peningkatan prevalensi pada orang dewasa yang lebih tua terkait dengan penyakit pembuluh darah perifer, gangguan imunologi, dan diabetes," jelas AAFP.
Sementara itu, risiko onikomikosis adalah 1,9 hingga 2,8 kali lebih tinggi pada orang dengan diabetes dibandingkan dengan populasi umum.
(dra)
tulis komentar anda